18. Olimpiade

340 66 8
                                    

Hari yang ditunggu akhirnya datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang ditunggu akhirnya datang. Hari ini Agharna akan mengikuti olimpiade nasional yang sudah dia tunggu-tunggu dan persiapkan dengan sebaik mungkin. Dia sudah berusaha selama ini, hari ini adalah penentuannya. Dia harus bisa membuktikan dirinya juga bisa memenangkan olimpiade ini. Walaupun jantungnya berdegup lebih cepat daripada biasanya, tapi dia yakin usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.

"Gak usah takut, kerjain aja seperti selama ini kamu ngerjain soal-soal latihan." Abel merangkul adiknya itu santai dan menyemangati Agha yang untuk pertama kalinya mengikuti olimpiade nasional.

"Tapi aku gugup banget. Rasanya jadi pengen buang air besar," ucap Agha yang membuat Abel dan Ivan tertawa.

"Itu wajar kok. Nah, minum ini, susu jahe hangat bisa menenangkan perut kamu, Dek." Ivan memberikan segelas susu jahe hangat yang khusus dia buatkan untuk adiknya itu.

"Mas doain biar adek mas ini bisa ngerjain soal-soalnya dengan lancar dan dapat nilai yang terbaik." Danan mengelus rambut Agha lembut.

"Auriga mana?"

"Tuh, makan dengan lahap." Abel menunjuk Auriga yang saat ini sedang makan di ruang makan dengan lahap. Soal jam makan, jangan ditanyakan lagi keberadaan bocah yang satu itu. Pasti sudah duduk manis di meja makan.

"Ayo, sarapan!!!" Auriga dari arah ruang makan memanggil saudara-saudaranya untuk segera sarapan.

Pak Gio
Online

Oi
Murid kurcaci
Jadi ikut gak?
Saya gak mau nungguin kalo telat
06.12

IKUT!!!!
OTW SEKOLAH
06.12 read

Auriga buru-buru menghabiskan sarapannya. Dia meminum habis susu hangat yang sudah disiapkan untuknya. Dia tanpa melihat terlebih dahulu langsung mengambil gelas yang ada di dekatnya dan langsung meminumnya.

"UARGHH! PANAS BETUL! GAK ENAK!!!!" Auriga menuangkan air putih ke gelas yang baru dan meminumnya habis. Rasa panas jahe memenuhi tenggorokan dan isi perutnya.

"Itu susu jahe hangat, sama seperti punyanya Agha, Dek."

Wajah Auriga langsung merah. Dia dari dulu memang tidak menyukai sesuatu yang berbau herbal. Minum obat saja dipaksa dulu baru dia telan. Sangking gak sukanya, Auriga langsung berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan susu jahe yang tadi sudah masuk ke dalam tubuhnya.

"KAK IVAN JAHAT!!!" Suara Auriga yang mengeluarkan apa yang telah dia minum terdengar hingga ruang makan. Dia memuntahkan minuman dan makanan yang dia makan pagi ini. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Seolah ketika rasa itu masih tertinggal di mulutnya, dia otomatis langsung muntah.

"Auriga..." Agha panik bukan main melihat Auriga yang memuntahkan semua makanan yang dia makan pagi ini.

Papa hanya bisa melihat keributan itu sambil menghela napas panjang. Sudah lama tidak mendengar kehebohan seperti ini. Diam-diam Papa meminta Bibi untuk membuatkan teh hangat buat Auriga.

Zero Expectations || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang