Seorang gadis tengah melamun di balkon kamarnya dia naira jihansya adinda
Tiba tiba naira menutup mulutnya saat mual menyerangnya diapun berlari menuju kamar mandi,tapi yang mmbuat dia bingung yang keluar hanyalah cairan bening
"Mungkin gw cuman masuk angin aja"gumam naira pelan,lalu dia mulai memijat pelipisnya yang terasa pening dia juga sering kecapean walau tak melakukan kegiatan yang berat
Naira menoleh pada kalender di dekat fastafelnya matanya mulai membulat sempurna saat dia tau sesuatu,seharusnya,minggu lalu adalah jadwal dia datang bulan
Jujur saat ini naira mulai berfikiran negatif tapi dia berusaha menghilangkan pikiran itu,naira lngsung mengambil tas selempanganya lalu pergi,tujuanya saat ini adalah apotek.
Tak butuh waktu lama akhirnya naira sampai juga di apotek terdekat,tak lupa naira memakai masker untuk berjaga jaga
"Mb permisi saya mau beli testpeck nya"ucap naira
"Mau beli berapa kak?"tanya penjaga apotek itu
"Saya beli 3 tapi yang farian beda beda ya kak"
Penajga apotek itupun mengangguk lalu membungkus apa yang di minta naira
"Totalnya 113rb kak"ucap penjaga itu dengan cepat naira memberikan uangnya lalu pergi dari sana
Sampai di rumah naira langsung mencoba testpeack itu
"Bismilah semoga negatif"ucap naira gugup
Naira tak henti hentinya mondar mandir didepan pintu kamar mandi,dia benar benar gugup bagaimana jika dia ham-,ah tidak,dia belum cukup umur untuk menjadi seorang ibu,apa yang harus dia lakukan jika dirinya benar benar hamil?,mengugurkanya?,itu gila naira tidak sebejat itu.
Naira mencoba menenangkan dirinya sendiri lalu dengan keberanian penuh dia mengambil hasil tes itu.
" i ini ga garisnya dua"ucap naira membekab mulutnya
"Ngak ngak ini ngak mungkin,coba gw check lagi sapa tau nih hasilnya eror"
Naira mulai memasuki kamar mandi untuk mengecek kembali testpack yg lain,mungkin yang tadi hasilnya salah pikir naira
"Ngak mungkin"lagi lagi hasil testpeack menunjukan 2 garis
"Gw gw tau ini hasil pasti eror"ucap naira cemas
"Ok,pulang skolah nanti gw bakalan check kedokter aj deh biar pasti"
Dengan langkah telatih naira duduk di kursi dekat kasurnya.
Dengan tangan bergetar naira meraba perut ratanya "kamu beneran ada ngak sih?"ucap naira dengan mata berkaca kaca
"Kalau beneran gw hamil nasip gw gimana?masa depan gw gimana?,gw ngak bisa nikah dong sama jaemin NCT masak dia mau sih sama janda anak satu kyk gw"gerutu naira cemas
"Pasti ayah kecewa banget punya anak kyk gw"racau naira"hahah miris bgt sih nai idup lo"teriak naira tertawa pedih.
"Kyknya lebih bagus kalau gw mati aja deh."
Tubuh naira merosot kebawah dia menjambak rambut frustasi dan menekuk lututnya "gw harus gimana hiks"gumam naira
Ketukan pintu rumah naira membuat naira sadar
"Ya allah pasti itu ayah"ucap naira tersadar
Sebelum naira keluar kamar,ia membersihkan kemasan alat tes kehamilan dan menyimpan testpack didalam almari lalu membukakan pintu untuk ayahnya
"Asalamualaikum"
"Waalaikumsalam,Ayah kok baru pulang?"tanya naira menyalimi ayahnya
"Iya nih ayah lembur,biar gaji ayah nambah banyak"ucap ayah yusuf memasuki rumah
"Ayah knpa sih selalu lembur,dari kemren loh,naira ngak suka yah ayah lembur terus nanti kalau sakit gimna?,ngak usah lembur lagi yah"pinta naira pada ayahnya
ayah yusuf memegang kedua lengan naira dengan pelan lalu tersenyum hanga
"Suttt nak,ini udah jadi tanggung jawab ayah ngerawat kmu,ayah lembur biar bisa nyekolahin kamu tinggi tinggi biar jadi orang berguna tidak seperti ayah ini"ucap ayah mengelus surai rambut naira
Mata naira mulai berkaca kaca,itulah impian dari seorang ayah yusuf pekerjaanya memang tidak menghasilkan gaji yang banyak tapi, dirinya berharap agar anak perempuan satu satunya menjadi orang sukses dan membanggakanya,tapi bagaimana jika ayah yusuf tau anaknya ini akan mengecewakan dirinya,apakah ayah masih mau menyayangi naira?
Naira mulai berkaca kaca melihat perjuangan ayahnya menyekolahkan dirinya agar menjadi orang yang berguna,tapi apa?,dia sama sekali tidak bisa menjaga dirinya sendiri dari laki laki bajingan.
"Loh anak ayah kenapa hm?"tanya ayah yusuf melihat anaknya berkaca kaca
Dada naira terasa sesak dia sama sekali tidak bisa berbicara apapun,dia pun hanya bisa memeluk erat ayahnya itu,setelah ayahnya tau bahwa dirinya benar banar hamil dirinya tidak tau apakah ayahnya masih mau menyanyanginya seperti ini.
"Ma maaf in naira"isak kecil naira
"Suttt jangan minta maaf hmm ayah sayang terus sama naira"wlaupun hanya kata biasa tapi itu adalah kata yang sangat berarti bagi naira.
"Kalau beneran gw hamil gw harus minta pertanggung jawaban sama azam"bari naira terisak
•
•
•
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRA
Teen Fiction{Follow sebelum baca} bagaimana jika kamu hamil diumur yang masih belia umur 17 tahun,disaat dia harusnya membahagiakan ayahnya dan bermain bersama teman temanya harus pupus karna suatu kejadian yang merebut mahkotanya,lebih parahnya laki laki yang...