Seorang bermata biru menatap indanya sawah yang ada didepannya ini dengan perasaan sejuk,seseorang menepuk pundaknya membuatnya terkejut.
"Nak"ucap seorang paruh baya membuat pemuda bermata biru menatapnya.
"Abah"ucap Azam dengan senyumnya.
"Kenapa masih diluar?,ngak mau masuk aja"tanya sang Abah.
"Nnti bah Azam masih mau diluar"ucap Azam membuat Abah hanya mengangguk.
Dirinya melihat kearah cucunya yaitu Azam, dirinya sangat bingung kenapa cucunya sagt berbeda yang dulunya Sama sekali tidak mau tinggal di gubuk rumhnya sekrng malah memilih tinggal disini daripada di hotel berbintang.
Tapi disisilain dirinya sangat senang karna cucu laki lakinya mauuu tinggal bersamanya lagii.
"Kalo kamu sudah mau tidur langsung masuk aja ya zam,Abah mau masuk duluan"ucap Abah dianggu Azam.
Azam masih melihat langit lalu diirnya melamun memikirkan anak yang digendong Naira waktu di pantai.
"Gw yakin itu anak gw,ngak akan gw biarin Naira ngerebut anak itu,gw harus dapetin hak asuh anak itu gmna caranya"lirih Azam yang ternyata didengar Dion sang sahabat.
"Gila ya Lo"sarkas Dion pada Azam.
"Kali ini Lo bener bener gila zam"lanjut Dion.
"Lo ngak usah ikut campur"sinis Azam membuat Dion tidak habis pikir.
"Zam Lo bener bner ya,Lo ngak pernah cari Naira,Naira ngandung dan ngelahirin sendiri zam tanpa ada sosok laki-laki disampingnya,tiba tiba Lo Dateng dan mau ngerebut hak asuh,LO GILA"ucap Dion dengan lantang.
"YA GW GILA,MAU APA LO HAH,GW ADA HAK ITU ANAK GW DAN BAKALAN JADI ANAK GW"teriak Azam menunjuk Dion.
"Bajingan,Lo laki laki bajingan zam,gw ngak yangka sahabat gw sebajingan ini"ucap Dion tak habis pikir meninggalkan Azam sendiri dalam keegoisanya.
•••
Seorang gadis tengah melamun di sebuah taman sambil melihat seorang anak kecil sedang bermain, lamunannya buyar saat disadarkan oleh seorang pemuda.
"Naira"ucap orang itu sambil memegang bahu Naira membuat sang empu kaget.
"Eh fael"kaget Naira dengan senyum Canggug
"Ngapain kamu disini nai?"tanya fael melihat Naira sendiri.
"Ak-"ucapan Naira terpotong karna panggilan dari ibu siti
"Naii,Zen nangis kayaknya laper"ucap Bu siti membuat Naira mengambil Zen dari gendongan Bu situ.
"Yaudah ibuk tinggal dulu ya"ucap Bu Siti diangguki Naira.
"Ekhm,ini anak kamu nai?"tanya fael sedikit pelan.
"Hah,i iya ini anak aku"ucap Naira dengan senyum Canggug,pupus sudah harapanya buat dapetin hati Naira pikir fael.
"Ayah bayinya siapa nai?"tanya lagii fael membuat Naira terdiam.
"Ayahnya sudah mati dia ngak punya sosok ayah"ucap Naira menatap teduh wajah putranya.YESSSS,masih ada harapan mwehhe.
"Ouh gitu"ucap fael dengan berbinar membuat Naira mengerutkan dahi.
"Kenapa El?"tanya Naira membuat fael menggelengkan kepalanya Naira tidak boleh tau kalau dirinya senang pikir fael.
"Namanya siapa nai, boleh aku gendong?"tanya fael Naira hanya mengangguk lalu memberikan Ken kepada fael.
"Namanya Zenith Edsel Alvaro,biasanya di panggil Zen"ucap Naira tersenyum.
"Emm nama yang tampan,karna nama panggilannya Zen aku mau panggil dia varo aja anggep varo panggilan kesayangan dari El"ucap fael menatap bayi tampan ini yang wajahnya tidak asing baginya.
"Hahaha boleh dehh"ucap Naira tersenyum manis,dirinya pikir fael akan meninggalkan dirinya saat dia tau bahwa dirinya mempunyai anak nyatanya tidak,dia malah menyayangi Zen,.
"Andai itu kamu kak"batin Naira lalu diirnya menggelengkan kepala agar sadar bahwa itu tidak mungkin.
Rafael Naira dan Zen mulai bermain di taman bermain itu jika orang lain melihat pasti mereka kira keluarga kecil yang bahagia.fael tidak mau momen ini terlewatkan pun mempotetret mereka berdua..
"Emm kak El,Naira mau pamit dulu ya soalnya Naira harus buat pesanan kue"ucap Naira diangguki fael lalu memberikan Zen pada Naira.
"Makasih ya nai udah ngizinin varo main sama aku"ucap El pada Naira membuat Naira terkekeh pelan.
"Hehe, harusnya nai yang terimakasih sama kak El udah mau main sama Zen, sekali lagi makasih ya kak buat hari ini"ucap Naira diangguki El.
"Sama sama nai,lainkali boleh kan kalau aku ajak varo main lagii?,kamu ngak keberatan kan?"tanya el
"Yaaallah kak engga kok,aku malah seneng kalo kak El ngajak main Zen biar temenya nambah ngak cuman aku sama utinya aja"ucap Naira membuat El tertawa.
"Yaudah kalau gitu nai pamit ya kak, assalamualaikum"salam Naira.
"Waalaikumsalam"lirih El.
"Semoga kamu ngizinin saya ya nai biar bisa bareng bareng terus sama kamu "lirih El menatap punggung Naira yang mulai menjauh.
•••
Nairaaa faell gemecccc bagttt mwehehhe!!
Rafaellputra_
♡💬>>
654,288
RAFAELLPUTRA_ 😼😼Comments are limited
Nairarara_ xixixi lcukkk💖
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRA
Teen Fiction{Follow sebelum baca} bagaimana jika kamu hamil diumur yang masih belia umur 17 tahun,disaat dia harusnya membahagiakan ayahnya dan bermain bersama teman temanya harus pupus karna suatu kejadian yang merebut mahkotanya,lebih parahnya laki laki yang...