"pagiiii bundaaa"sapa klaura mencium pipi bundanya yang sedang menyiapkan roti tawar.
"Pagi sayang,gih duduk terus makan"ucap bunda diangguki klaura.
"Abang ngak turun Bun?"tanya klaura melihat sekeliling.
"Tadi Abang udah turun tapi tadi tiba tiba mual yaoudah bunda suruh istirahat dikamar"ucap bunda diangguki klaura yang mengambil makanannya
"Emmmm gituuuu ya bun"ucap klau mengangguk mengerti.
Saat sedang asik makan klaura dan bundanya di kagetkan karna bel berbunyi.
"Siapa Bun?,bunda ada tamu ya?"tanya klaura diangguki sang bunda.
"Iya,kmren Tante kamu bilang mau kesini mau mampir sekalian meriksa Abang kamu"ucap bunda diangguki klaura. "Yaoudah bunda mau buka pintu dlu ya"ucap bunda beranjak dari kursinya.
Bunda Alika berjalan menuju pintu rumah lalu membuka pintu itu.
"Kakak apa kabar?"tanya seorang perempuan cantik berjas dokter memeluk alika
"Kakak baik fina"ucap bunda Alika tersenyum membalas pelukannya.
Kalian ingat dokter fina??,kalau lupa ingat ingat deh.
"Diamana para bocil kak?"tanya fina
"Kamu tau kan Azam sakit kalau klaura lagi makan tuh"ucap bunda Alika diangguki Fina, "yaoudahlah masuk yuk Fin"ajak bunda Alika diangguki dokter fina
Lalu keduanya masuk bersama,saat Melawati ruang tamu ternyata sudah ada klaura yang bermain ponsel.
"Eh ada Bu dokter, selamat pagi Bu dokter"ucap iseng klaura membuat fina tertawa kecil.
"Pagii juga bocil"balas iseng fina membuat klaura kesal
"Apsiiii Tante klau udah gedeeee Tau"kesal klaura.
"Iya iya yg gede tapi masih pendek"ucap Fina membuat Alika tertawa sedangkan klaura sudah cemberut kesal.
"Hahah sudah sudah,klaura bunda mau b
Nganter Tante kekamar Abang kamu, tunggu sini ya"ucap bunda diangguki klaura."Dada bocil"ucap Fina membuat klaura kesal.
"TANTEEEEEE"teriak nyaring klaura membuat fina tertawa puas,sedakan bunda Alika sudah geleng geleng melihat adiknya yang selalu saja berantem dengan anak perempuannya itu.
•••
Bunda Alika dan dokter fina menuju kamar Azam, sampai disana mereka melihat Azam yang berbaring lemah di kasur.
"Sayang masih sakit hm?"tanya bunda Alika diangguki Azam dengan pelan.
"Hmmm,sini Tante priksa"ucap Fina lalu dengan terlatih memeriksa Azam.
"Yg kamu rasain apa zam?"tanya fina memeriksa detak jatung Azam.
"Khem,tiba tiba mual aja Tan,terus sering sakit perut,dan pusing"ucap Azam,Tante Fina mengerutkan kening lalu dirinya menggelengkan kepala palan.
"MB bisa bicara ber dua?"tanya Fina menatap bunda Alika,Alika menatap Azam lalu mengguk pelan.
"Azam sakit apa Fin?"tanya bunda Alika yang sudah Sampai di kamar bunda Alika sendiri.
"Azam ngak sakit apa apa"ucap Fina menunduk.
"Fin Azam mual terus sedari tadi kamu bilang ngak sakit apa apa?"sentak bunda Alika.
"Azam emang ngak sakit mb,yg dialami Azam itu sindrom couvade"ucap Fina.
"Ma maksud kamu?"tanya gagap Alika diangguki pelan Fina.
"Iya, sindrom couvade,Azam mengalami kehamilan simpatik biasanya terjadi disaat seorang suami ikut merasakan tanda tanda kehamilan yg dialami seorang istri, faktor pemicunya biasanya stres dan rasa empati suami pada seorang istri."penjelasan dari Fina membuat kaki Alika lemas matanya mulai berkaca-kaca tak percaya.
"Ka kamu ja Jagan bercanda sama mbak Fin"ucap pelan Alika membuat fina tak tega.
"A Azam ngak mungkin kan ngelakuin hal seperti itu?"lirih pelan Alika.
"Awalnya Fina juga ngak percaya tapi melihat dari gejala yang diberitahu Azam Fina bisa nyimpulin Azam mengalami sindrom couvade"ucap Fina,Alika mulai duduk di kasur syok.
"MB,coba MB tanya sama Azam pelan pelan siapa tau Azam mau jujur dan kasih tau siapa gadis yang dia hamili"ucap Fina mengelus punggung kakaknya.
Alika pun mengangguk pelan "ayo skrang kita tanya azama,mbak masih ngak percaya sama yang kamu omongin"Ucap Alika diangguki fina.
Lalu keduanya kembali memasuki kamar Azam.
"Nak"lirih sang bunda Alika mengelus puncak kepala Azam.
"Kenapa Bun?"tanya Azam
"Kamu ada yang mau diceritain sama bunda nak?"tanya bunda Alika.
"Maksudnya bunda apa?,Azam ngak sakit kan?"tanya bertubi tubi Azam.
"Iya kamu ngak sakit tapi kamu mengalami,sindrom couvade atau kehamilan simpatik yang bisanya dialami oleh seorang suami"lirih bunda Alika menahan air mata yang akan keluar sedangkan Azam hanya menunduk dalam diam.
Bunda Alika mengambil tangan Azam dengan berlahan "jujur sama bunda apa yang udah kamu lakuin Azam,kamu sudah-"perkataan bunda Alika terpotong karna tiba tiba Azam memeluknya erat.
"Bunda Azam ngak ngelakuin apapun,itu kesalahan wa waktu itu tiba tiba Azam mabuk Azam ngak ngelakuin hal itu Bun"ucap Azam yang masi memeluk bundanya.
"Sutttt iyaaa bunda percaya sama Azam"ucap bunda Alika mengelus kepala Azam membuat fina tak habis pikir.
"MB"gertak Fina "Azam menghamili seorang perempuan mb bilang Gpp?"tanya Fina tak habis pikir.
"Fina itu bukan salah Azam,Azam waktu itu ngak sadar"bela Alika.
"Ya emang Azam ngak sadar tapi perempuan itu hamil mb,hamil anak Azam gimana bisa perempuan itu ngebesarin anak sendirian Azam harus tanggung jawab MB"ucap fina lagi.
"Bun masadepan Azam masih panjang Azam ngak mau menikah"lirih Azam menatap bundanya.
"Tuh,Fina kamu denger sendiri Azam ngak mau menikah masadepan Azam masih panjang,kamu ngak perlu khawatir sama wanita itu nanti MB akan kasih uang banyak biar dia bisa mengurus anak itu"ucap Alika membuat fina tak habis pikir dengan kakaknya ini, kasih sayang dia buat Azam memang sedari dulu sangat besar tapi saat ini kasih sayangnya benar benar kelewatan.
Fina menggelengkan kepalanya pelan "MB Fina setuju,MB sayang banget sama Azam,tapi ini udah kelewatan seharusnya Azam bertanggung jawab bukan malah kayak gini MB,MB ngak mikir gimana nasib gadis itu?"ucap Fina lalu pergi untuk berbalik badan dirinya mulai membulatkan mata saat melihat klaura didepanya dengan mata berkaca-kaca.
"Klaura"lirih Fina membuat Azam dan bunda Alika menetap klaura.
"Klaura"lirih bunda Alika menunduk.
"Ja jadi yang klaura dengar tadi malam bener bang?KA kalau Abang"gugup klaura geleng geleng kepala tak percaya.
"Klaura dengerin omongan bunda ya"ucap bunda Alika berdiri menghampiri klaura sebelum sampai klaura sudah berlali pergi menjauh.
"Gpp MB biarin klaura sendiri dulu"ucap pelan Fina lalu akan pergi sebelum pergi tangannya ditarik oleh Alika.
"MB mohon sama kamu jangan bilang sama siapa siapa ya Fin"ucap bunda Alika membuat fina diam saja.
"Sumpah demi MB Fin,kalau sampe kamu beritahu suami mbak mbak akan mati skrang"lirih Alika membuat fina menggeleng kepala cepat.
"Fina ngak tau MB,Fina pergi"ucap Fina lalu pergi meninggalkan bunda Alika yang diam terduduk lemas.
Dirinya sama sekali tidak mau melakukan hal seperti ini tapi ini demi Azam anak laki laki satu satunya.
"Bunda"lirih Azam
"Sutttt ngakpapa"ucap bunda Alika menenagkan Azam.
•••
Part ini bikin naik darah ngak sii wkwk.
Spam next
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRA
Teen Fiction{Follow sebelum baca} bagaimana jika kamu hamil diumur yang masih belia umur 17 tahun,disaat dia harusnya membahagiakan ayahnya dan bermain bersama teman temanya harus pupus karna suatu kejadian yang merebut mahkotanya,lebih parahnya laki laki yang...