Pagi hari ini naira sudah bangun duluan,dia ingin membuatkan sarapan untuk ayahnya,semoga ayahnya bisa memaafkanya pikirnya.
Tok tok tok
"Ayah,nai udah masak nih keluar yuk"ucap naira mengetuk pintu kamar ayahnya,tapi sama sekali tidak ada jawaban apapun dari ayahnya.
"Ayah kalau mau marah marah aja sama nai ngakpapa kok,tapi ayah jangan nyiksa diri ayah kayk gini dong"ucap naira dengan suara bergetar
"Ayah,ayah keluar ya,naira minta maaf"lirih naira diakhir kalimat
"Pergi saya tidak lapar"teriak ayah yusuf dari dalam kamar
"Keluar ya yah,makan dulu nanti kalau ayah sakit gimana"ucap naira
"Buat apa saya makan,harga diri saya sudah tidak ada,lebih baik saya mati dari pada hidup seperti ini nai"teriak ayah yusuf dari dalam kamar membuat hati naira mencolos sakit.
"Ayah jangan bilang gitu,naira sayng sama ayah,jangan ngomong gitu naira masih butuh ayah"lirih naira menunduk
Tiba tiba pintu terbuka sempurna memperlihatkan ayahnya yang menatapnya.
"Ayah mau kemana?"tanya naira melihat ayahnya pergi tapi tak di bublis oleh ayah yusuf
"ayah mau kemana?"tanya sekali lagi membuat ayah yusuf berhenti
"Saya mau ngambil barang barang kamu"ucap ayah yusuf mmbuat naira kaget
"A ayah beneran mau ngusir naira?"tanya naira berkaca kaca
"Sebelum saya berubah pikiran kasih tau saya siapa ayah dari bayi itu"ucap ayah yusuf pada naira.
"naira nggk bisa kasih tau ayah"lirih naira menunduk
"Ok"ayh yusuf mengangguk "kalau gitu kemasi barang barang kamu sekarng"putusnya tanpa menatap naira
"Jangan ayah,ayah bilang ayah sayang kan sama naira naira juga sama sama ayah,ayah jangan gini dong"isak naira menatap ayahnya
"Kalau kamu benar benar sayang sama saya lalu kenapa kamu kecewain saya hah,knpa kamu membuat malu saya hah"teriak ayah yusuf menggeleng kan kepala kecewa
"Iyaaa,naira tau naira salah,niara minta maaf,ayah jangan gini hiks"lirih naira memohon pada ayahnya
"Kamu tau saya malu sama Tuhan,saya tidak bisa membayangkan gimana jika ibu kamu masih ada dan meliat hal ini naira"teriak ayah yusuf menjabak rambutya sedangkan naira hanya bisa diam menunduk terisak
"Naira minta maaf,naira salah"lirih naira
"Kemasi barang barang kamu"titah ayah yusuf membuat naira menggeleng cepat
"Jangan ayah,nanti naira pergi kemana naira sama siapa ayah"tangis naira
"Saya capek nai,sekarang saya mohon pergi dari sini"ucap pak yusuf,mau tak mau naira harus pergi dari rumah ini,berlahan naira memasuki kamar untuk membereskan baju bajunya.
matanya mulai menangkap sebuah bingkai foto dirinya yang sedang dicium oleh kedua orang tuanya,disampingya lagi ada foto dirinya dengan ayahnya yang terlihat bahagia krna naira memenangkan sebuah lomba.
Dengan tangan bergetar dirinya mengambil bingkai itu lalu memeluknya erat.
"Hiks ayah ibuk,maafin naira"lirih naira lalu memasukkan bingkai itu kedalam tasnya,sblm itu dirinya mencium bingkai itu.
Naira turun kebawah dan mendapati ayahnya yang sedang duduk di sofa dirinya mulai mendekatinya.
"Ayah naira izin pergi ya"ucap naira tapi ayahnya diam membisu
"Ayah disini jaga kesehatan ya,makan yang banyak juga,walau nanti naira ngak bisa masak buat ayah lagi naira bakaln suruh lia buat beli makanan kesukaan ayah"ucap naira menahan nangis tapi masih dihiraukan pk yusuf
"Naira pamit ya yah jaga diri baik baik"ucap naira bergetar dirinya ingin bersalaman dengan ayahnya tapi dia sadar ayahnya pasti tidak mau
Lalu naira berjalan dengan pelan sampai dipintu rumah naira menatap ayahnya sbentar "maaf"lirih naira lalu pergi dari sana entah mau kemana.
Saat melihat anaknya sudah keluar dan menghilang ayah yusuf langsung terduduk dilanti
"Maafkan ayah nai maaf"lirih ayah yusuf menangis dalam diam.
•
•
•
TbcNasip pengen buat sad Ehh kgk bisa ,bacanya pura pura nangis ajh Hhaha.
kata kata untuk
Bulan?
Lia?
Naira?
Azam?
Ayah yusuf?.
spam next dan babay.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRA
Teen Fiction{Follow sebelum baca} bagaimana jika kamu hamil diumur yang masih belia umur 17 tahun,disaat dia harusnya membahagiakan ayahnya dan bermain bersama teman temanya harus pupus karna suatu kejadian yang merebut mahkotanya,lebih parahnya laki laki yang...