Saat ini naira sedang berada di kelasnya,tiba tiba Naira mengeryit saat merasakan perutnya tidak nyaman.dia meraih botol yang berada didepanya lalu meminumnya sedikit,bukanya membaik,dia malah semakin pusing dan mual,karna merasa tidak tahan dia berlari menuju kamar mandi dengan membekap mulutnya.
Bulan yang melihat naira pergi secara tiba tiba pun memanggil keras nama naira membuat jadi pusat perhatian di kelasnya.
Sedangkan dikamar mandi naira sedang muntah dan seperti biasa yang keluar hanya cairan bening aja,Naira membasuh bibirnya dengan air lalu keluar dari kamar mandi
"Ck pusing bgt sih"gerutu naira berjalan pelan karna mual dan pusing menyerangnya,tiba tiba matanya menjadi buram dan semua gelap yang dia tau hanya dirinya yang seperti diangkat dan terikan histeris beberapa siswi.
~ ~ ~
"Awwws"ringis naira memegang kepala yang terasa nyeri
"Nyusahin"datar pemuda membuat naira menatap keasal suara
"Ka azam"lirih naira tnpa dirinya sadari naira tengah meremas selimut uks.
"Lo udah sadar kan?kalau gitu gw pergi"ucapnya,dengan cepat naira menahan tangan kakak kelasnya itu dah langsung dihempas kasar
"Paansi pegang pegang"sinisnya"Ki kita perlu bicara"ucap naira dengan gugup
"Gw ngak ada waktu"ucapnya akan pergi namun naira langsung berdiri dari barankar dan menghalangi jalan kakak kelasnya.
"Sebentar aja ka"pelan naira menunduk
"Ok,sebentar"mendengar ucapan kakak kelasnya membuat naira senang lalu berlahan menatap kakak kelasnya
"Aku hamil"lirih naira sedangkan azam sudah kaget lalu kembali mendatarkan wajahnya
"Gugurin"
"Lo gila"teriak naira tak habis pikir
"Apa?,bisa jadi itu bukan anak gw,tapi lo ngaku ngaku aja"
"Denger ya gw ngelakuin hal itu cuman sekali dan itu pun sama lo"
"Ikut gw"ucap azam menarik tangan naira
"Mau kmana kak?"tanya naira mencoba melepaskan cekalan azam
"Gw mau bunuh tuh janin"ucap enteng azam menunjuk perut rata naira
"Ngak punya hati lo ya"desis naira
"Gw belum siap jadi ayah,gw masih muda dan belum lulus masa depan gw masih panjang nai"ucap azam mengacak rambut frustasi,azam sama sekali tidak berfikir akan menjadi ayah diusia muda dia tidak mau.
"Lo mikirin masa depan lo?terus gimana sama masa depan gw zam"teriak naira pada akhir kalimat
"lo bilang lo blm lulus?terus gimna sama gw azam,kenapa lo egois bgt sih."lirih naira"Gw sama sekali ngak perduli sama masa depan lo,gw udah nyaranin lo aborsi tapi lo ngak mau jadi ya terserah lo"ucap azam membuat naira tak habis pikir
"Ok,kalau lo ngak mau tanggung jawab ngak papa,tapi gw yang akan besarin anak ini sendirian"sambungnya menghapus air mata dengan kasar
"Dan lo bakalan biarin dia hidup tanpa seorang ayah?"tanyanya sinis
"Ya,karna anak gw ngak butuh ayah bejat kyk lo"ucap naira menatap tajam azam
Plak
Satu tamparan tepat mengenai pipi naira membuat muka naira tertoleh,naira membeku ditempat,pertama kali dalam seumur hidupnya dia ditampar Oleh seorang laki laki yang sama sekali tidak ada hubungan apa apa dengan dirinya.
"Jaga ya omongan lo"ucap azam tak terima
Mata naira terpejam sejenak lalu menatap tajam azam
"Jaga omongan gw?,HEY SEHARUSNYA LO YANG JAGA OMONGAN LO"teriak naira menunjuk azam tepat di mukanya
"Lo ngak mau tanggung jawab ngak papa,gw udah bilang kan,tapi satu hal yang harus lo inget jangan sekali kali lo dateng dihidup gw lagi,anak gw sama sekali ngak butuh seorang ayah se brengsek lo"ucap berkaca kaca naira menatap tajam azam yang terdiam
"Gw juga ngak mau ngakuin dia anak,dan satu lagi jangan sampai ada yang tau tentang hal ini,kalau ngak hidup lo bakalan lebih hancur dari ini"ucapnya sinis membuat naira benar benar ingin menangis tapi dia tahan tak mau terlihat lemah.
"Gw ngak nyangka lo sebrengsek Ini zam"lirih naira
"Lo laki laki bajingan"
Setelah mengatakan itu naira langsung pergi meninggalkan uks,sedangkan azam menatap kepergian naira dalam diam.bahkan setelah apa yang dilakukan azam,azam sama sekali tidak mau bertanggung jawab.
Sekeras apapun naira mencoba kuat didepan azam tapi percayalah bahwa hatinya benar banar hancur dan sakit saat azam menolak bertanggung jawab,hidupnya hancur dan juga masa depanya.
Naira berjalan di lorong sekolah dengan melamun dan sebuah suara menyadarkan dirinya
"NAIRA"teriak orang itu seperti tidak asing,naira pun menengok asal suara
"Bulan"lirih naira
"Nai lo keman-"omongan bulan terpotong karna tiba tiba naira memeluk nya erat membuat dia kaget
"Heyy lo kenpa?"tanya bulan bingung karna sikap beda nairaSetelah tenang naira melepas pelukan dengan berlahan"sorry dan maksih ya lan"ucap Naira dengan senyum tipis
"Lo kenapa sih ada masalah apa?"tanya bulan kepo.
"Ngak,gw ngak papa kok"ucap naira berusaha tenang
"Ngak papa lo bilang?,mata lo merah nai,kyk habis nangis"
"Ngak lan,gw ngak papa jangan khawatir ya"ucap naira agar bulan percaya,tapi bulan ya bulan tidak dapat dibohongi
Bulan memegang kedua lengan naira dengan pelan"dengerin gw ya,kalau ada masalah lo Cerita sama gw,gw sahabat lo kan?"tanya bulan diangguki naira, "kalau gw sahabat lo,lo harus cerita masalah sama gw siapaa tau beban dipikiran lo bisa berkurang"ucap bulan tersenyum membuat naira terharu.
"gw seneng deh punya sahabat kayak lo,thanks ya,dan kalau gw udah siap cerita gw bakalan cerita sama lo"ucap naira bersyukur
"pasti,gw bakalan tunggu sampai lo siap buat cerita"ucap bulan membuat naira terhura.
"Aaaa jadi terhura"
"Terharu naira"ucap bulan membenarkan membuat mereka tertawa.
•
•
•
TbcVote dan tinggalin jejak kak mksi❤
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRA
Teen Fiction{Follow sebelum baca} bagaimana jika kamu hamil diumur yang masih belia umur 17 tahun,disaat dia harusnya membahagiakan ayahnya dan bermain bersama teman temanya harus pupus karna suatu kejadian yang merebut mahkotanya,lebih parahnya laki laki yang...