-18 NAIRA

5.2K 191 32
                                    

Naira sedang termenung di depan rumahnya,dirinya benar benar binggung bagaimana nasip anaknya nanti.

Jika kalian pikir naira membutuhkan azam untuk menafkahi kalian salah,dia hanya menginginkan kasih sayang azam untuk anaknya itu saja.

Dirinya sangat amat takut jika suatu saat anaknya akan menanyakan dimana ayahnya?,dia harus menjawab apa.

"Nak masih disini?"tanya bu siti mengaggetkan naira

"Astagfirullah ibuk ngagetin naira aja"pelan naira

"Lagi mikirin apa hm?"

"Ngak,naira ngak mikirin apa apa kok"bohong naira membuat sang ibu menghela nafas

"Hufttt,jujur sini sama ibuk"

"Ngakpapa buk,naira cuman mkirin nasip anak naira gimana masa depanya tanpa kasih sayang seorang ayah"ucap niara lirih

"Kamu butuh laki laki itu?"dengan cepet naira menggeleng

"Sama sekali enggak,naira cuman butuh kasih sayang dia sebagai seorang ayah buat anak naira aja buk"

"Kamu membutuhkan kasih sayang dia sebagai seorang ayah lalu apakah dia mengharapkan anak yang kamu kandung?"ucap ibu siti membuat naira terdiam menunduk

"Kamu kuat nai,saya yakin kamu bisa membesarkan dia sendiri saya tau kamu wanita kuat"ucap ibu siti

"Naira benar benar takut buk,gimana kalau waktu naira lairan ngak selamet"ucap lirih naira

"Astaghfirullahalazim nak kamu bicara apasi,hidup mati ada di tangan yang diatas jangan bicara ngawur kayk gitu"ucap bu siti bukannya tenang naira malah semakin takut lalu dirinya pelan mengambil tangan bu siti

"Seandainya,seandainya nih ya buk kalau naira benar benar ngak Selamat waktu lairan nanti naira minta ibu jagain babynya naira ya buk,anggep baby naira adalah anak ibuk sendiri"ucap naira berkaca kaca

"Naira sutttt jangan bicara seperti itu,kamu anak ibuk allah baru saja menitipkan kamu pada ibuk dan allah ngak mungkin mengambil kamu secepat ini"

"Naira bilang kan kalau seandainya buk"ucap naira tersenyum lembut

"Tetap aja ngak boleh naira harus terus di samping ibuk ya"pinta sang ibu membuat naira terkekeh pelan lalu mengangguk pelan.

Naira benar benar berterimakasih pada tuhan karna telah mempertemukan dirinya dengan ibu siti,jika saja waktu itu tidak ada bu siti entah apa yang terjadi dengan dirinya dan jabang bayi yang dia kandung.


Tbc

hallo Minal aidzin wal Faizin Mohon maaf lahir batin,maafin jika selama menulis part part ini banyak salah atau kata kata yang tak enak.

Sekali lagi minal audzin wal faizin mohon maaf lahir batin❣.



NAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang