"Naira gmna udah siap semuanya?"tanya ibu Siti menghampiri Naira bersama dgn baby Zen.
Naira yang sibuk menyusui anaknya itu tersenyum menatap Bu Siti.
"Ibuk tenang aja semuanya udah siap kok".
"Tenang gmna sih nai?,kamu bakalan pergi jauh ke Jakarta gmna ibuk harus tenang?"tanya Bu Siti kesal karna naira terllau Santai.
Yak,setelah berpikir panjang Naira memutuskan akan pergi untuk menjenguk ayahnya.
"Kamu yakin Ngak mau bawa bayi kamu ketemu ayah kamu?"tanya Bu Siti.
Naira menatap anaknya "Naira yakin buk,lagian Zen masih kecil buat diajak pergi jauh kasian"ucap Naira.
"Bentar lagi mau jam 8 buk Naira takut ketinggalan kereta"sambung Naira panik.
Naira menatap anaknya lekat lalu mencium keningnya "syang bunda pergi dlu yahh,kamu baik baik sama nenek,bunda mau jenguk kakek kamu ,kamu gabolee nakal ya harus nurut sama nenek"ucap Naira lalu menyerahkan Zen kepada Bu Siti.
"Kamu tenang aja nai,Zen pasti baik baik aja Sama ibuk"ucap ibu Siti.
"Buk,kalo gtu nai pamit yah,"ucap Naira lalu menyalami Bu Siti.
•••
Naira berusaja turun dari bus yang baru saja ia tumpangi.
Naira terus melihat kota yang selama ini tempat dia tinggal.
"Ayah Naira Dateng"batin Naira.
Setalah berjalan cukup lama Naira sampai di rumah ayahnya, dirinya mulaii mengetuk pintu dengan berlahan.
Tok tok tok
"Yaaa,sebentar"teriak orang didalam rumah yang pastinya suara yang Naira kenal.
Pintu terbuka berlahan.
"Naira"lirih seorang yang membuka pintu.
"Ayah"lirih Naira,tanpa aba aba Naira langsung memeluk ayahnya dengan sgt erat ayah Yusuf yang masih syok itupun hanya diam saat putri yang selama ini dia cari ada didepannya.
"Ayah,Naira kangen bgtt sama ayah,Naira rindu ayah hiks"tangis Naira berlahan tangan ayah Yusuf memeluk Naira erat.
"Ini Naira?,Putri ayah?"tanya ayah Yusuf menahan tangisnnya.
"Iya ayah,ini Naira Putri ayah"ucap Naira menangis.
"Sayang gmna kabar kamu nak,kamu sehat hmm,ayah rindu Naira"ucap ayah Yusuf mencium kening putrinya.
"Ayah,Naira sehat kok sangat sehat"ucap Naira tersenyum menatap ayahnya.
Ayah Yusuf melihat keperut Naira membuat Naira paham apa yang dipikirkan ayahnya.
"Naira udah lahiran yah,cucu ayah laki laki,maaf Naira ngak bisa bawa cucu ayah kesini karna masih bayi kasian kalo di bawa bawa"ucap Naira tersenyum.
Ayah Yusuf semakin bersalah pada Naira, disaat putrinya terpuruk dirinya malah TDK ada di sampingnya.
"Maafkan ayah nakk,ayah ngak becus jadii seorang ayah maaf..."ucap ayah Yusuf memeluk Naira.
"Ayah udah yaaaaaaa,jangan salahin diri ayah,ngakpapa lupain aja ya yah, yang penting kan Naira sehat cucu ayah juga sehat"ucap Naira tersenyum.
"Ayah mau lihat cucu ayah?,kalo kata ibuk matanya mirip Naira tau yah"ucap naira menahan tangis,pak Yusuf yang sgt ingin melihat cucunya pun mengangguk.
"Masuk yuk nak,ayah mau lihat muka cucu ayah"ucap ayah Yusuf membuat Naira sgt senang.
Pak Yusuf dan Nairapu memasuki rumah,di ruang tamu Naira langsung Vido call dengan ibu Siti.
"Hallo ibuk"
"Hallo sayang,gman udah Sampek"tanya ibu Siti di sebrang tlpn.
"Alhamdulillah nai udah sampai,buk ayah nai mau liat Zen"ucap Naira,lalu Bu Siti mengarahkan kamera kearah muka Zen.
"Masyaallah"reflek ayah Yusuf melihat cucu nya yang tampan
"Ganteng bgttt nai cucu ayah"."Yah kenalin ini ibuk siti dia yang ngerawat Naira yah"ucap Naira memperkenalkan Bu Siti.
"Buk,saya mau mengucapkan terimakasih telah merawat anak saya,saya waktu itu gegabah mengambil keputusan"ucap ayah Yusuf tulus,Bu Siti melihat ayah Yusuf yang begitu tulus dari layar telefon.
"Iyaa pak,saya tau,saya juga akan kecewa seperti bapak kalo saya di posisi bapak, intinya bapak sudah memanfaatkan Naira itu sudah baik pak"ucap Bu Siti.
"Sekali lagii terimakasih yah buk"ucap pak yufus entah harus dengan apa diirinya membalas Budi ibu Siti.
"Sudah pak,yang lalu biarlah berlalu, kita semua harus maju untuk masa depan"ucap Bu Siti.
"Yaoudah buk Naira tutup yahh, assalamualaikum"ucap Naira diangguki Bu siti.
"Yahh Naira ngak bisa lama lama Naira mau ngobrol sama ayah teros Naira balik ya yah"ucap Naira membuat ayah yufus sedih.
"Naira masih marah sama ayah?"tanya ayah Yusuf membuat Naira menggelengkan kepala cepat
"Ngak yahh,Naira ngak pernah marah sama ayah"
"Lalu kenapa kamu mau ninggalin ayah lagi?,kenapa Nai ngak mau tinggal sama ayah"ucap ayah yufus sedih.
"Yah..,Naira ngak bisa disini,Naira gamau ketemu laki laki itu yahhh,Naira gamau satu kota sama orang itu"ucap Naira berkaca kaca.
"Ayah Tenang aja,naira bakalan sering kesini kok yang pastinya bakalan bawa Zen,Naira juga engga enak ninggalin ibuk gitu aja yang udah rawat Naira"ucap Naira membuat ayah yufus menundukkan kepala sedih.
"Ayah jangan gini dong,Naira makin ngak tega ninggalin ayah,nai janjii yah bakaln sering kesini"ucap Naira.
"Yasudah jika itu keputusan kamu nai,ayah terima,janji ya sama ayah baklan sering kesini"ucap ayah Yusuf diangguki Naira.
"Iya yahhh ayah tenang ajaaa,kalau gitu Naira harus pulang yah"
"Secepat ini?"tanya sang ayah.
"Nai ngak mau nyicipin masakan ayah?,Naira Ngak kengen masakan ayah?"tanya ayah yufus bertubi tubi."Ayah masak?,biasanya Naira yang masak Naira PGN ngerasain masakan ayah"
"Ydh nnti aja pulangnya Naira makan masakan ayah yah"ucap ayah yufus diangguki Naira.
Lalu keduanya menuju ruang makan.
"Wahhhh,ada kangkung"ucap girang Naira.
"Karna ayah KANGEN sama Naira,ayah selalu makan masakan kesukaan Naira"ucap ayah Yusuf.
"Sini duduk"sambungnya.Ayah Yusuf mulai mengambilkan makanan seperti dulu yang dia lakukan membuat Naira ingin menangis.
"Makan nak"ucap ayah Yusuf diangguki Naira.
"Emmmm,masakan ayah ngak berubah,masih enak kayak dulu"ucap Naira dengan binar diwajahnya.
"Mau nambah?"tanya ayah yufus diangguki semangatttttt Naira.
Setalah memakan masakan ayah Yusuf Naira langsung pamit,jujur saat ini Naira benar benar ingin menghabiskan waktu bersama ayahnya.
"Maaf ya yah Naira ngabisa lama lama"ucap Naira sedih.
"Ngakpapa nai,ayah tau kok,titip salam buat Bu Siti ya"ucap ayah yusuf lalu memeluk Naira membuat Naira memejamkan mata lalu membalas pelukanya.
"Yahh pamit ya, assalamualaikum"ucap Naira.
"Waalaikumsalam,hati hati ya nak"ucap ayah yusuf diangguki Naira.
•••
Gmna nih udah agak panjangan dikit kan critanya,lainkali bakalan lebih panjang dehh wkkw.
Nexttt???
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRA
Teen Fiction{Follow sebelum baca} bagaimana jika kamu hamil diumur yang masih belia umur 17 tahun,disaat dia harusnya membahagiakan ayahnya dan bermain bersama teman temanya harus pupus karna suatu kejadian yang merebut mahkotanya,lebih parahnya laki laki yang...