Di koridor rumah sakit Bu Siti mulai berteriak memanggil perawat di rumah sakit ituu dengan keadaan yang kacau.
"DOK TOLONG DOK,ANAK SAYA MAU LAHIRAN"triak bu Siti dengan Naira yang sudah bercucuran keringat.
Karna teriakan Bu siti yang keras membuat beberapa perawat menghampiri Bu Siti dengan panik.
"Dok tolong anak saya dok"ucap Bu Siti berkaca kaca pada dokter yang menghampiri mereka.
"Ibuk tenang saja pasti anak ibuk akan melahirkan dengan salamat"ucap sang dokter ituu lalu membawa Naira dengan kursii roda bersama dengan beberapa perawat.
Akhirnya Naira dibawa ke UGD untuk penanganan,karna baru beberapa pembukaan Naira blm bisa melahirkan.
"Kamu baik baik aja nak?"tanya Bu Siti berkaca kaca melihat Naira yang yang menahan rasa sakit.
"Huh,Naira baik baik aja buk,Naira menikmati peristiwa ini buk"Ucap Naira tersenyum lembut.
"Ibuk tau nai,pasti ini sakit ya?, walaupun ibu belum pernah merasakan sakitnya melahirkan,pasti sangat sakit"ucap Bu Siti menatap Naira.
"Jujur ini sangat sakit buk,tapi Naira menikmati setiap rasa sakit Naira,Naira ingin merasakan apa yang di rasakan Ibunda naira dan Masyaallah naira merasakannya walau dalam keadaan tidak baik buk"ucap Naira sambil sesekali meringis.
"Nai ibuk tau kamu kuattt,setelah iniii kita rawat anak kamu ya nai tanpa laki laki itu"ucap bu Siti membuat Naira terdiam.
"Naira ngak tau buk Naira bisa bertahan apa engga,Naira takut kalau Naira tidak sela-"perkataan Naira terpotong karna Bu Siti.
"Sutttt nak,kamu ngomg apa?ngak ngak ngak,kamu harus bertahan demi bayii kamu nak,kamu harus bertahan demi bisa ketemu ayah kamu kamu ngak kangen dia hm?"tanya Bu Siti membuat Naira diam
"Ayah?,Naira kangen ayah,"lirih Naira.
"Makanya itu kamu harus bertahan demi ayah kamu oke"ucap Bu siti diganggu naira.
"Aamiin,ibuk doain Naira terus ya"ucapan Naira hanya bisa diamini oleh Bu Siti Bu Siti menatap Naira dalam sampai suara jeritan Naira membuat Bu Siti panik.
"Awwww buk sakit buk"teriak Naira kesakitan.
"Kayaknya kamu dah pembukaan terakhir nai"panik Bu Siti lalu memanggil beberapa perawat.
Perawat datang degn terburu buru lalu menyuruh Bu Siti keluar.
"Buk ibuk keluar dulu ya saya akan tangani anak ibuk"Ucap sang dokter diangguki Bu Siti.
Bu Siti menunggu Naira di luar ruangan dengan sgt khawatir.
"Astagfirullah, yaa Allah selamatkan anak hamba ya Allah"sedari tadii itulah yang diucapkan Bu Siti sambil memegang tasbihnya.
Setalah beberapa menit akhirnya dokter keluar lalu mempersilahkan Bu Siti memasuki ruangan dan Bu Siti sgt sumringah saat mendengar tangisan bayi.
"Masyaallah"ucap naira memandang wajah anaknya.
"Masyaallah"reflek Bu Siti saat melihat wajah tampan sang cucuk.
"Nai ini benar anak kamu?"tanya Bu Siti terbengong.
"Ya Allah buk,ya pasti anak Naira, Masyaallah ganteng bgttt ya buk anak Naira"ucap Naira berkaca kaca.
"Iya nai, tampan sekali Masyaallah"ucap kagum ibu Siti membuat Naira tersenyum.
"Nai ngomg ngomg mau kamu kasih nama siapa anak kamu ini?"tanya ibu Siti membuat Naira tersenyum lebar.
"Naira udah nyiapin nama buat jagoan Naira kok buk"ucap naira tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRA
Teen Fiction{Follow sebelum baca} bagaimana jika kamu hamil diumur yang masih belia umur 17 tahun,disaat dia harusnya membahagiakan ayahnya dan bermain bersama teman temanya harus pupus karna suatu kejadian yang merebut mahkotanya,lebih parahnya laki laki yang...