"Kyaknya cuman perasaan gw aj emphh"
Naira dikagetkan dengan orang yang membekap mulutnya
"Cilok gw"lirih naira sebelum kesadaranya menghilang karna sebuah bius
Laki laki yang memberikan bius itupun langsung menggendong naira ala bridal styel,lalu dimasukanya dalam mobil
"Lo ngak mau nurutin kemauan gw jadi gw terpaksa bertindak sendiri"ucap laki laki itu,lalu membawa naira pergi.
~ ~ ~
"Awsssh"
Ringis seorang gadis karna kepalanya pusing lalu duduk dengan pelan.
"Gw dimana sih"bingung gadis itu yang bingung akan tempat yang dia tempati,bau obat obatan yang menyengat membuat gadis itu sadar bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit,siapa yang membawanya kerumah sakit pikirannya.
"Oh astaga gw dirumah sakit?"tanya naira pada dirinya sendiri,samar samar naira mendengar seorang yang sedang marah marah membuat dirinya mengerutkan kening.
"Saya sudah bilang secepatnya singkirkan janin di perut nya itu"terik pemuda pada seorang dokter
"Mohon maaf pak,saya benar benar tidak bisa mengambil keputusan jika ibunya belum memberi izin,saya tidak dapat melakukanya,maka dari itu harus mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak"terang sang dokter
"SAYA NGGK MAU TAU JANIN ITU HARUS MATI DOK!"teriak frustasi seorang pemuda
Naira yang mengenal asal suara itupun mulai naik pitam dan mulai berkaca kaca,hatinya sangat sakit saat orang itu ingin membunuh anaknya ini,dengan langkah terlatih karna pusing naira menghampiri kedua orang itu.
"Siapaa lo,yang berhak ngambil keputusan ini?"tanya naira menatap tajam seorang azam mmbuat azam terkesiap.
"Udah gw bilang kan jangan nganggu gw,gw sama sekali ngak akan pernah setuju kalo lo mau bunuh janin ini,janin ini ngak salah zam,janin ini juga berhak hidup,janin ini punya kehidupan"ucap naira yang masih menatap azam dengan tajam
"Pliss deh zam seengaknya lo buka hati nurani lo sedikit aja,jangan jadi orang kejam kayak gini zam"lirih naira berkaca kaca
"Sekali lagi saya tergaskan saya sama sekali tidak setuju saya ibunya saya yang berhak mengambil keputusan"naira menunjuk azamn "dan bukan lo,yang bukan siapa siapa"lanjutnya meninggalkan azam yang tak bergeming.
~ ~ ~
Naira berjalan semboyongan di pinggir jalan,jujur saat ini hatinya campur aduk,dia sedih tapi juga marah.
"Gw gak nyangka dia sekejam itu nak"lirih naira mengelus perut ratanya
Tiba tiba disampingnya terdapat sebuah mobil yang berhenti di sampingnya lalu kaca mobil itu berlahan terbuka.
"Nai lo ngapain disini?"tanya seorang gadis membuat naira menatapnya dengan berkaca kaca.
"Bulan"lirih naira,bulan yang mengerti keadaan naira yang tidak baik baik aja pun menyuruh naira masuk.
"Lo kenpa nai kok jadi gini?"tanya bulan khawatir
"Hiks bulan sakit"isak naira memegang dadanya yang terasa sesak
"Hiks sakit lan"lanjutnya yang masih memegang dadanya"Suttttt lo tenang ya"ucap bulan nenenangkan "nih minum dulu"ucap bulan myodorkan botol minuman
"Udah tenang kan?,sekarang cerita"titah bulan diangguki pelan naira
"Gw hamil"lirih naira membuat bulan membulatkan matanya kaget
"Ngak lucu,kalo ngelawak jangan kayak gini nai"ucap bulan tak percaya
Dengan pelan naira menatap bulan "gw ngak bercanda lan,gw beneran hamil,gw udah kotor,gw gw udah ngecewain ayah"ucap niara dengan histeris,bulan yang melihat sahabatnya itu terpukul langsung memeluk erat naira.
"Lo tau lan waktu gw ngembaliin kardus di gudang?,disitu lan disitu mahkota gw direngut lan,gw bingung ggw ha harus gimana,laki laki itu juga malah mau nguggurin kandungan gw lan"tangis pecah naira memeluk erat bulan
"Suttt tenang nai"lirih bulan sedih mendengar cerita naira
"GW HARUS TENANG GIMNA LAN,HIKS MASA DEPAN GW GIMNA LAN"teriak naira menangis
"Sutt udah nai,sekarang gw tanya siapa yang ngehamilin lo?"tanya bulan
"A azam lan"lirih naira membuat bulan melotot kaget
"Ja jagan boong nai,kak azam sebejat itu?"tanya bulan tak percaya
"Iyah dia yang udah mgambil mahkota gw sekaligus orang yang paling gw benci didunia ini"lirih naira dengan mata yang menyorot kebencian.
"Gw harus gimana lan,gw sendiri"lanjutnya
"Lo ngak sendirian,ada gw sama lia yang bakalan ada terus buat lo,yang bakalan jagain lo"ucap bulan menepuk pelan pundak naira
"Gw beneran maksih sama lo lan yang mau nerima gw,makasih yah udah mau sahabatan sama gw,gw ngak tau kalo ngak ada lo nasip gw gimana"ucap naira memegang tangan bulan
"Lo ngak usah mikirin itu,yang lo harus pikirin gimna sama masa depan lo dan anak lo,terus sekolah lo gimana?"
"Gw bakalan berhenti sekolah,cepat ato lambat perut gw bakaln membesar dan itu bakalan bikin mereka semua tau"ucap naira yakin
Bulan mengangguk "apapun keputusan lo gw dukung,kalo ada masalh kabarin gw"Ucap bulan duangguki naira
"Oh ya lo tidur dirumah gw aja,ngak mungkin lo pulang dengan keadaan kek gembel kyk ini entar ayah lo khawatir"ucap bulan
"Emg ngk ngerepotin?"tanya naira
"Sama sekali ngak lah,kyk siapa aja"ucap bulan "entar gw yang izin ke ayah lu"lanjutnya di angguki naira.
Jujur naira benar benar bahagia karna dia mempunyai bulan yang ada di sampingnya,dia sama sekali tidak berfikir bagaimana jika tidak ada bulan,mungkin dia akan sendiri dalam terpurukan.
"Terimakasih yaallah sudah memberikan sahabat seperti bulan"batin naira menatap jalan lewat kaca mobil.
•
•
•
TbcMasiii sepi yhh.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRA
Teen Fiction{Follow sebelum baca} bagaimana jika kamu hamil diumur yang masih belia umur 17 tahun,disaat dia harusnya membahagiakan ayahnya dan bermain bersama teman temanya harus pupus karna suatu kejadian yang merebut mahkotanya,lebih parahnya laki laki yang...