"Awssss"ringis seorang gadis memegang perutnya yang terasa nyeri,berlahan gadis itu membuka matanya lalu terbuka sempurna.
"Eh nak udah sadar"tanya seorang paruh baya berjilbab menghampirinya
"sa saya dimana"lirihnya
"Kamu ada dirumah saya tadi waktu saya beli bahan ke pasar saya menemukan kamu sedang pingsan"jelas sang ibuk pada seorang gadis yang ternyata adalah naira
"Ah Terimakasih ya ibu atas bantuanya"
Ibu?,wanita itu tersenyum tersentuh dengan panggilan yang sudah sangat lama dia tidak dengar
"Iya sama sama nak,"ucap ibu itu tersenyum hangat
"Kamu tinggal dimana?"tanya ibu itu
"Saya asal jakarta buk"ucap naira membaut sang ibuk kaget
"Kamu kan dari jkarta kok bisa sampai sini,terus tadi saya ngak liat koper kamu jauh jauh ngak bawa koper?"tanya sang ibu
"Saya diusir sama ayah saya,terus juga tadi saya kena jambret makanya saya ngak bwa tas"ucap naira tersenyum.
"Astaghfirullah,tapi kamu baik baik sajakan ngak ada yang luka?"tanya ibuk itu khawatir membuat naira terharu baru kali ini dirinya di sayang oleh orang selain ayahnya
"Alhamdulillah saya baik kok buk"ucap naira tersenyum
"Terus kenpa kamu kok bisa diusir sama ayah kamu?"tanyanya lagi,pertanyaan dari ibuk itu membuat niar yang tadinya senyum menjadi luntur.
"Sa saya hamil diluar nikah buk"lirih naira pelan
"Apa?"kaget ibuk itu
"Iya sa saya hamil buk,saya sudah ngak punya masa depan sa saya kotor saya udah ngecewain ayah buk"jelas naira dengan butirran air mata turun dari matanya,ibuk itu yang ngak tega langsung memeluk naira agar tenang.
"Suttt,jangan bilang seperti itu ya"ucap ibuk agar naira tenang
"Sekrang coba kamu crita siapa tau tenang tapi kalau kamu ngak mau crita ngak papa itu terserah kamu"sambungnya"Saya di hamiili kaka kelas saya,dia ngak mau tanggung jawab dan malah mau ngegugurin kandungan ini sedangkan ayah saya mengusir saya,saya tau ayah saya ngak bermaksud mengusir saya dia masih sayang sama saya"tangis naira yang masih memeluk sang ibu
"Hiks saya bingung mau kemana saya disini sama sekali ngak punya siapa siapa disini"lirih naira
"Jangan nangis ya nak kasian anak kamu yang ada dikandugan"ucap ibu menenangkan
Ibu itu menghapus air mata naira "udah jangan nangis ada ibuk disini hm"ucap ibu menenangkan naira
"Kamu tinggal disni aja ya sama ibuk"ucapan dari sang ibuk membuat naira kaget
"Ngak buk saya ngak mau ngerepotin ibuk"tolak naira pelan
Ibu itu tersenyum lembut "sama sekali ngak ngerepotin kok,ibuk malah senang kalo ada yang nemenin"ucap sang ibuk
"Ibuk tinggal sendiri?,anak sama suami?"tanya naira penasaran
"Suami saya sudah meninggal 3 tahun yang lalu kalau soal anak waktu itu saya pernah mangandung tapi saya keguguran dan waktu itu juga rahim saya harus diangkat dan membuat saya tidak bisa merasakan bagaimana menjadi seorang ibu"jelas sang ibuk tersenyum pedih
"Ah maaf buk saya bikin ibuk sedih"ucap naira tak enak
"Ngak papa kok,saya juga sudah iklas"ucap ibuk itu tersenyum
"Nama kamu siapa nak?"tanya sang ibu
"Nama saya naira buk"
"Cantik kayk orangnya,oh ya nama ibuk ibuk siti"
"Saya manggil ibuk apa dong"ucap bingung naira
"Kamu panggil nama ibuk ibuk aja ya selama hidup saya belum pernah dipanggil sperti itu"ucap sang ibuk membuat niara mengerti
"Iya buk,tapi memang ibuk tidak malu jika saya tinggal di rumah ibuk"tanya niara tak enak
"Sama sekali ngak malu kok nak,ibuk malah senang bisa ngerawat kamu kyk gini"mengelus surai rambut naira
Melihat tatapan tulis ibu siti benar benar membuat naira teriangt ibunya,pelukan hangatnya benar benar sama seperti pelukan ibunya dulu walau rasanya masih berbeda.
Dinya benar benar bersyukur masih ada orang baik didunia ini.
"Kamu mandi dlu gih terus nanti makan ya"ucap ibu siti melerai pelukanya
"Tapikan saya ngak punya baju buk"ucap naira membuat ibu sadar
"Oh iya kamu tenang aja,ibuk ada beberapa baju yang kayknya muat buat kamu,maaf ya cuman bekas ibuk"ucap ibu siti tak enak
"Ngak papa buk,ibuk udah nampungin saya drumah ibuk saya udah seneng bagtt"ucap naira tersenyum lembut
"Kalau gitu naira ijin mandi buk"ijin naira diangguki sang ibuk
Ibuk siti memandang kepergian niar dengan senyum bahagia lalu matanya berkaca kaca "Terimakasih ya allah Sudah mempercayakan saya untuk menjadi seorang ibu untuk pertama kalinya dan bisa menjaga seorang anak Terimakasih ya allah"lirih bu siti bahagia.
•
•
•
TbcNasib orang kagak tegaan hahha jadi bikin naira bahagia dulu ya terus baru bikin nangis lagi HAHAHAHAHAHHA / tawa jahat:)
Seeee youuuuuuu😋
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRA
Teen Fiction{Follow sebelum baca} bagaimana jika kamu hamil diumur yang masih belia umur 17 tahun,disaat dia harusnya membahagiakan ayahnya dan bermain bersama teman temanya harus pupus karna suatu kejadian yang merebut mahkotanya,lebih parahnya laki laki yang...