-04 NAIRA

5.6K 193 3
                                    

Seorang pemuda sedang melamun di balkon kamarnya,dia hanya menatap bulan dalam diam.

"Huh"helean nafas pemuda itu berkali kali

"Lo laki laki bajingan."

Sialan!! Umpatan kebencian itu selalu terngiang ngiang dipikiran seorang azam,seharusnya,azam biasa saja karna dia sama sekali tidak perduli dengan apapun keadaan naira,gadis itu emm maksutnya wanita itu harus disingkirkan dalam pikiranya.

Tok tok tok

Ketukan pintu membuat azam sadar lalu pintu itu terbuka berlahaan memperlihatkan seorang wanita paruh baya yang masih amat cantik

Azam menoleh menghadap wanita paruh baya itu yang ternyata adalah ibunya.

"Kenapa ngak turun buat makan malam hm?"tanya bunda alika tersenyum lembut mengusap kepala azam dengan kasih sayang seorang ibu.

"Nanti ya bun azam masih banyak tugas"bohong azam karna sedari tadi hanya memikirkan naira

"Huft sekarang aja,papa udah nunggu tuh dibawah kasian,biar ini nanti bunda atau bi yuni aja yang bersihin"ucap bunda alika

"Iya bun,bunda turun aja nanti azam nyusul"ucap azam diangguki bunda,setelah tenang azam langsung menuju kebawah,dibawah sudah terdapat ayah bunda dan adik perempuanya yang sedang makan bersama.

"Eh bang azam tumben turun lama?"tanya klaura adik perempuan azam

"jangan ada yang bicara saat makan"ucap tegas laki laki paruh baya yakni ayahnya azam mereka pun hanya menurut saja toh sudah peraturan sedari dulu.

Setelah makan malam keluarga arthur akan berkumpul di ruang keluarga.

"Klaura papa harap kamu harus belajar lebih giat jangan pacaran dulu yah"ucap papa arthur lembut,walaupun papa arthur adalah orang tegas dia juga sangat penyayang apalagi dengan anak perempuanya.

"Huftt Iya iya pa"ucap kesal klaura karna papanya selalu mewanti wanti dirinya berpacran

"Dan kamu zam,setelah lulus,papa harap kamu bisa kuliah di universitas negri,kamu tau kan,kamu adalah anak pertama dan laki laki di keluarga ini,kamu harapan satu satunya papa dan mama"papa arthur menjeda ucapanya sebentar "jangan kecewain kita ya"lanjut papa arthur tersenyum menepuk pundak azam beberapa kali.

Azam menatap papanya lalu mendengus kasar,Menjadi anak pertama kaya raya bukanlah hal yang mudah bagi azam.jujur,dia benar benar capek dengan semua ini,jika mengikuti dirinya sendiri azam tidak ingin terjun ke dunia perbisnisan.namun azam tidak ingin memgecewakan orang tuanya apalagi sang bunda,dan akhirnya hanya menurut saja.

"Iya pa,yaoudah kalo gitu azam pamit kekamar"ucap azam diangguki mereka sampai dikamar azam langsung Rebahan dikasurnya dengan menatap langit langit kamarnya dengan gelisah.

Bagaimana jika orang tuanya tau bahwa dia menghamili seorang gadis?,yang pasti dia tidak akan dianggap lagi oleh mereka,lebih parah nya dia tidak akan mendapatkan warisan dari orang tuanya ah tidak dia tidak mau miskin dadakkan apalgi bersama naira ck tidak akan mau.membayangkan hidup dan punya anak bersama naira dengan keadaan miskin sangat seram,dia masih sangat muda untuk menikah masih punya masa depan,cita cita yang harus  dia gapai.

Dia sangat yakin apapun yang dia lakukan pada naira dia tidak akan peduli dan dia sama sekali tidak akan menyesal,yang dia fokuskan saat ini adalah sekolah menjadi orang sukses lalu menikah dengan wanita impian dia,naira?biarkan saja toh dia bilang anaknya tidak butuh seorang ayah.

Tapi bagaimana jika naira mengadu tidak tidak,dia harus membujuk wanita itu agar mau mengugurkan kandunganya atau dia akan melakukan itu sendiri.


Tbc

Kata kata untuk mas azam?

Vote dan tinggalin jejak:)

Vote dan tinggalin jejak:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang