"gw ngak butuh bayi itu,gugurin aja kalau perlu,kalo Lo gamau gugurin kandungan itu terserah,asal jangan sangkut pautin nama gw kalo anak itu lahir"
Perkataan Azam Masi teringat jelas di otaknya, dia benar benar sakit hati dengan pria itu.
Kenapa?, kenapa pria bajingan itu Dateng dikehidupanya,kenapa dia harus datang disaat hidupku sudah bahagia.
"Kenapa kamu Dateng lagii kak kenapa"lirih Naira melamun menatap indanya langit, lamunannya buyar saat ada seseorang yang memegang bahunya.
"Nai"panggil Bu Siti memegang pundak Naira membuat sang empu kaget.
"Hah,iya buk kenapa?"tanya Naira kaget kedatangan Bu Siti secara tiba tiba.
"Harusnya ibuk yang nanya,Naira kenapa?"tanya balik Bu Siti membuat Naira menundukkan kepalanya.
"Naira ngakpapa kok buk"
"Naiii,kamu itu anak ibuk,ibuk tau kamu ngak baik baik aja"ucap Siti
"Laki laki it-"perkataan bu Siti dipotong Naira scra tiba tiba."Udah buk,jangan bahas dia,jangan sebut laki laki itu Naira mohon"ucap Naira menahan air mata yang akan keluar.
Dibenak Bu Siti masih banyak pertanyaan yang perlu ditanyakan tapi dirinya paham keadaan Naira,biarkan dia simpan dugaan yang membuat dirinya bingung itu.
• • •
Beberapa Minggu kemudian.
Setelah kejadian itu Naira Benar benar sangat menjaga Ken,yang awalnya dia ajak pergi ke toko roti kali ini dirinya tinggal dirumh.
"Salah ngak ya aku ninggalin Ken di rumah,maaf ya sayang ini semua agar kamu tidak bertemu dengan dia"batin Naira yang sedang berada di tokonya.
Saat berjalan Naira sedang melamun tanpa sadar dirinya menabrak dada bidang seseorang.
"Awh"ringis Naira yang jidatnya terbentur oleh dada bidang orang itu.
"Aduh maaf mas,saya ngak sengaja"ucap Naira yang masi memegang kepalanya."Ais iya ngakpapa"ucap pria itu,Naira pun mendongak untuk melihat siapa pria yang dia tabrak.
"Naira"ucap pria itu membuat Naira bingung.
"Kamu lupa sama aku?"tanya pria itu membuat Naira tambah bingung,laki laki itu mendecak kesal.
"Ck,gw dulu satu OSIS,sama Lo"ucap pria itu membuat Naira mengingatnya."Masyaallah,kak Rafael"ucap Naira tersenyum lebar membuat Rafael juga tersenyum karna Naira mengingatnya.
"Akhirnya Lo inget gw"
"Hahaha maaf ya kak,tadi pangling liat kakak,udah lama ngak ketemu jugakan"ucap Naira tertawa kecil.
"Iya nai udah lama ngak ketemu,kamu kemana aja hilang gitu aja tanpa kabar"ucap Rafael membuat senyum Naira luntur.
"Emm,kak kakak ngapain disini?,tanya Naira untuk mengalihkan pembicaraan,Rafael yang tau pun hanya mengikuti alur bicara Naira.
"Kemarin di kantor order kue disini,dan rasanya enak mirip buatan kue mama,makanya aku cari alamat dan ternyata disini alamatnya"ucap fael panjang lebar dan Naira hanya mengangguk.
"Lah kamu ngapain disini nai?,langanan kamu juga?"tanya fael."Haha engga kak,ini toko punya Naira"ucap Naira membuat Rafael kaget.
"Masyaallah nai,udah lama ngak ketemu tiba tiba dah punya toko kue sendiri"ucap Rafael kaget membuat Naira tertawa kecil.
"Masyaallah juga kak,Naira aja ngak nyangka"ucap naira.
"Yaudah duduk kak berdiri terus"ucap Naira membuat Rafael sadar."Mau nemenin saya nai?,buat makan sama kue sama minum kopi?"tanya Rafael membuat Naira bimbang, jika menolak tak enak jika diterima pasti Ken mencarinya.
"Emm maaf kak,tapi Naira ada kerjaan dadakan,gimana kalo besok kita ngobrolnya?"tanya Naira membuat Rafael kecewa, mungkin penting perkejaannya pikir fael.
"Emm janji yaa, pokoknya besok aku kesini lagi terus kita ngobrol yang panjang"ucap fael membuat Naira tertawa.
"Hahahah,iya kak insyaallah besok ya"ucap Naira "yaudah Naira langsung pamit ya kak, assalamualaikum"sambung Naira.
"Iya nai,hati hati, ucap fael yang melihat punggung Naira menjauh.
• • • •
Sudah semaksimal mungkin up tiap Minggu hahah😭💌
KAMU SEDANG MEMBACA
NAIRA
Teen Fiction{Follow sebelum baca} bagaimana jika kamu hamil diumur yang masih belia umur 17 tahun,disaat dia harusnya membahagiakan ayahnya dan bermain bersama teman temanya harus pupus karna suatu kejadian yang merebut mahkotanya,lebih parahnya laki laki yang...