-13 NAIRA

5K 163 0
                                    

"Ya allah capek bagt"keluh naira berjalan terus menerus.

Yak,sejak pergi dari rumah tadi naira benar benar tidak tau mau kemana,dia sama sekali tidak mempunyai saudara satupun di kota ini.

"pasti kamu capek ya nak"ucap naira mengelus perutnya "kita berteduh dulu ya nak"ucap naira lalu berjalan ke halte bus didekatnya.

Sudah 3 jam lebih naira diam di halte itu dan jam menunjukan pukul 1 siang di jam tangannya.

"Kita jalan lagi ya sayang"ucap naira lalu mulai berjalan lagi,saat perjalanan dia menemukan sebuah ruko lalu membeli minuman untuk perjalanan nanti.

Malam mulai tiba dan naira sampai saat ini belum tau akan kemana

"Ya allah ini udah malem,aku harus kemana"lirih naira berjalan di jalan yang sangat sepi.

"Haii cantik sendirian aja nih"ucap seorang yang seperti preman.

"Mau kemana sih neng malem malem gini sendirian aja,pasti kedinginan ya sini abang angetin"ucap preman itu genit mendekati naira tapi dengan cepat naira mendur

"Ja jangan macem macem ya bang"peringat naira ketakutan

"Cuman satu macem kok neng"ucap preman itu menoel dagu naira

"Bang biarin saya pergi"ucap naira memohon.

"Lo boleh pergi,kalau lo nyerahin barang berharga lo"ucap preman itu menodongkan sebuah pisau tepat di wajah naira.

"Ta tapi saya ngak punya uang bang"lirih naira memelas

"Kasih tas lo,kalau lo ngak mau pisau ini tertancap di perut lo"ucap preman itu dengan cepat naira menggeleng cepat.

Secuil ide muncul di otak naira,dengan gesit naira menendang aset yang sangat berharga bagi pria.

"AWSSS,GADIS SIALAN"teriak preman itu kesakitan,sedangkan naira sudah lari menjauh dari preman itu.

Naira mempercepat larinya saat tau preman itu juga ikut mengerjarnya

"Hah huh,duh sembunyi dimana ini"panik naira lalu dirinya melihat sebuah mobil pikap yang sedang terparkir kalau dirinya mempunyai ide.

Naira memasukkan tasnya dan dirinya juga ikut naik tak lupa terpal ia tutupi di tubuhnya,tanpa dia sadari dia tertidur di mobil pikap itu.

Tanpa tau dirinya sudah dibawa pergi oleh mobil pikap itu.

Sretttt

"YA ALLAH SIAPA INI"teriak seseorang membuka terpal mobil pikapnya,naira yang terganggu oleh teriakan itupun langsung bangun.

"Astagfirullah,bapak siapa?"tanya spontan naira

"Saya atuh neng yang harusnya tanya,eneng teh siapa kok bisa di mobil saya?"tanya bapak bapak itu

"Aduh pak maaf bagt tadi malem saya dikejar preman terus saya sembunyi di mobil bapak maaf bagt ya pak"ucap naira tak enak

"Huftt,Yasudah teu masalah,kalau gitu kamu sampai sini aja yah neng,ngakpapa kan"ucap bapak itu

"Ngakpapa pak sampai sini aja,saya mau ngucapin maksih banyak sudah memberikan tumpangan saya"ucap naira tersenyum

"Iya sama sama atuh neng,kalau gitu bapak langsung pergi ya Asalamualaikum"pamit bapak

"Walaikumsalam,sekali lagi makasih pak"ucap naira lalu bapak itu pergi.

Naira lalu melanjutkan perjalanan,tujuanya saat ini adalah mencari kos kosan tapi sejak tadi dirinya tidak menemukan kos kosan sedikitpun

Walaupun masih pagi hawa panas sangat menusuk di kulit naira yang putih itu,sedari tadi perasaanya memang sudah tidak enak seperti ada yang mengintai dirinya.

"Aaaaaaa"teriak naira terjatuh,karna tiba tiba ada yang menarik tasnya dengan secepat kilat.

"Tasku,jambrett!"teriak naira sadar dengan apa yang terjadi lalu dirinya mengejar jambret itu tapi pasti sia sia karna jambret itu menggunakan sepeda montor.

Semua usaha yang dia lakukan benar benar sia sia,dirinya berteriak minta tolong tapi sama sekali tidak ada yang mendengarkan karna jalananya sangat sepi,dirinya menangis tersenggal senggal.

Sekarang dirinya benar benar putus asa uang dan bajunya hilang bagaimana sekarang dirinya makan,apakah masi ada orang baik yang membantunya?.

Naira mendongak menatap langit langit,apa penderitaan selama ini belum cukup,dia sudah diganggu preman dan sekarang?,dirinya kena jambret,apakah masih kurang penderitaan ini Tuhan.

"Knpa engkau berikan hamba cobaan seberat ini tuhan"lirih niara melanjutkan perjalanan

"Ayah naira kangen ayah"lirih naira dengan bergetar.

Dia skrang sadar bahwa dirinya tidak bisa hidup tanpa ayahnya.

"Awsssss"ringis naira memegang perut yang terasa nyeri.
"Au awssss sa sakit bgt"lirih naira berkaca kaca.

Tiba tiba matanya menjadi buram lalu dirinya tidak ingat sama sekali apa yang terjadi pada  dirinya


Tbc

Ngerasa jahat bagt gw ngebuat naira menderita g tega wkkwwk.

NAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang