-11 NAIRA

4.5K 162 1
                                    

"Huftt akhirnya selesai juga"ucap ayah yusuf yang sedang membawa lipatan baju baru saja dia lipat dengan rapi.

"NAIRA DIMANA KAMU SINI SEBENTAR"teriak ayah yusuf memangiil nama anaknya

"Astagfirullah lupa,naira kan kerja kelompok dirumah bulan"
"Mendingan aku kasih dilemari naira aja biar nanti pulang pulang naira tidak capek"ucap ayah yusuf,lalu mengambil beberapa baju naira yang dia lipat lalu diabwanya kekamar naira

Sampai disana ayah yusuf tersenyum saat melihat kamar naira berisi foto waktu kecil naira,dirinya dan istrinya terpangpang jelas didinding berwarna ungu muda itu,dirinya sama sekali tidak menyangka bisa merawat anak semata wayangnya sendiri tanpa seorang istri slema ini.

Dia juga tidak menyangka melihat naira sudah tumbuh besar secepat ini padahal baru kemarin naira bisa memanggil dirinya sebutan ayah,hal itu selalu dia ingat karna hal itu membuat dirinya bahagia sangat sangat bahagia.

Pak yusuf menggelengkan kepala memikirkan masalalu,dirinya langsung menuju almari tepat didepanya lalu menata rapi baju naira,sebuah kotak didalam lemari membuat pak yusuf kepo.

"kotak apa ini"gumam pak yusuf lalu dengan berlahan dia membuka isi kotak itu,matanya membulat sempurna saat tau isinya,isinya adalah tes kehamilan dengan hasil positif.

"A apa ini"gumam ayh yusuf terkejut dengan tangan gemetar
"Ngak mungkin ini bukan punya naira,mungkin ini punya orang lain nanti naira pulang bakalan saya tanya"sambung ayah yusuf,saat akan pergi tanpa sengaja dirinya menjatuhkan sebuah kotak lagi yang berada di meja belajar.

"Astaga naira benar benar tidak ben-"ucapan ayah yusuf berhenti saat melihat sebuah kertas yang sepertinya dari rumah sakit,dirinya mulai membuka kertas itu dengan berlahan,"Ngak mungkin"tangan ayah yusuf bergetar saat membaca lembaran dari rumah sakit itu tertulis dengan jelas anaknya naira jihansya adinda sedang mengandung.

"Ngak ini ngak mungkin,anakku anakku tidak seperti ini ngak"racau ayah yusuf keluar kamar naira dengan semboyongan.

Flashback off

"A ayah maafin naira"lirih naira pada ayahnya

"Siapa lelaki itu naira?"tanya ayah yusuf menahan amarah

Bagaimana naira bisa menjawab pertanyaan ayahnya ini,jika ayah dari calon bayinya saja sama sekali tidak mau mengakui darah dagignya sendiri.

"JAWAB,SIAPA YANG SUDAH MENGHAMILI KAMU NAIRA,SIAPA!?"teriak berkaca kaca ayah yusuf pada Naira

Naira menangis terisak,dirinya mencoba memegang tangan ayahnya tapi dihempas begitu saja.

"lihat saya,LIHAT SAYA"teriak ayah yusuf membuat naira berlahan melihat ayahnya.

"Kamu tau?,selama ini saya membesarkan kamu agar kamu menjadi anak yang berguna,tapi kenyataannya,saya gagal menjadi seorang ayah naira"ucap ayah yusuf menjabak rambutnya sendiri,melihat ayahnya yang menangis kacau semperti itu naira menjadi tak tega.

"Saya gagal menjadi seorang ayah"lirih ayah dengan pandangan kosong

"Ngak hiks,ayah ngak gagal naira yang salah naira yang ngak bisa jaga diri,naira minta maaf jangan salahin diri ayah ayah ngak salah"tangis naira memegang tangan ayah yusuf tapi kesekian kalinya dihempas begitu saja oleh pak yusuf.

"Ayah maafin naira yah"lirih naira berujud di kaki ayahnya

"Minta ampun sama tuhan,karna kesalahan kamu benar benar fatal naira"

"saya malu naira saya merasa gagal menjadi seorang ayah yang baik saya salah mendidik kamu"lirih ayah yusuf dengan cepat naira berdiri dengan menggelengkan kepala

"NGAK,ayah sama sekali ngak salah naira yang salah yah"lirih naira menunduk

"Saya kasih pilihan,kasih tau ayah dari bayi ini atau pergi dari rumah ini"ucapan ayah yusuf membuat naira membulatkan matanya.

Sebenernya dirinya ingin mengatakan gugurkan bayi itu tapi dirinya sadar disini anaknya lah yang salah bayi dikandunganya sama sekali tidak bersalah.

"Ayah naira ngak bisa kasih tau ayah maaf"ucap naira memangis,dia sama sekali tidak bisa memberi tau ayahnya dia takut anaknya akan dibunuh oleh azam,dirinya sama sekali tidak mau hal itu terjadi.

"pergi kamu dari rumah ini"lirih ayah yusuf mengusir naira dengan berlahan naira menggelengkan kepala cepat.

"Jangan usir naira yah,naira sayang ayah ayah jangan gini dong"ucap naira mengelengkan kepala

"Saya kasih keringanan,kamu kekamar besok pagi kamu boleh pergi,sejahat jahatnya saya saya tidak akan membiarkan anak dikandungan kamu kenapa kenapa"ucap ayah yusuf tanpa menatap niara lalu pergi kekamarnya.

Naira berlari kekamar dan terduduk didepan pintu lalu menangis sesegukan dengan menutupi mulutnya dengan menggunakan tangannya.

Hatinya benar benar sakit saat melihat ayahnya menangis karna kelakuan dirinya.

"Ibuk,maafin naira hiks,naira ngak bisa bikin ayah bahagia seperti janji naira dulu waktu ibuk masih hidup"lirih naira memeluk dirinya sendiri.


Tbc

Maaf banget part ini emosinya kurang dan mungkin kalian ngak nangis baca nih part

Jujur aja gw sama sekali ngak bisa bikin orang nangis karna gw yang sering dibikin nangis haha ngak canda ini serius gw benar benar ngak bisa bikin nangis jadi kalau kurang nyentuh maaf bagt

Makasih seee yuouuu papay.😚

NAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang