6. Rumah kasih sayang

12.9K 319 2
                                    

Etsss sebelum itu tolong tekan bintang di pojok kiri

Oke terimakasih

Selamat membaca kisah Arabel dan Elang

***

Mobil yang ditumpangi mereka sudah sampai di depan gerbang besar mansion keluarga Wilson. Tempat di mana Arabel dibesarkan, dan tempat di mana dirinya mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari orang-orang di sana.

Dulu ia datang dengan pakaian kotor yang menjijikkan. Hingga keluarga Wilson memberinya banyak keberuntungan yang membuat Arabel menjadi seperti sekarang.
Untungnya ia dulu cukup tau diri. Saat masih bersekolah, Arabel belajar mati-matian agar selalu mendapat rangking di sekolah. Menggaet banyak piala dan piagam penghargaan disetiap bidiang pelajaran, baik akademik maupun non akademik.

Arabel juga kerap melakukan sesi pemotretan di usianya yang masih remaja, ketika beberapa brand yang lumayan terkenal menginginkan wajahnya untuk iklan produk mereka.

Itu semua Arabel lakukan agar ia tidak selalu bergantung pada keluarga Wilson, ia tau dirinya hanya secuil krikil jalanan yang beruntung mereka pungut, dan di beri banyak kemewahan.

Tapi entah kenapa, dengan tidak tau dirinya Arabel malah jatuh cinta dengan Elang, membawa hubungan ini berjalan semakin jauh membuat Arabel benar-benar kehilangan akal sehatnya.

"Rapikan pakaianmu Ra." Elang tersenyum tipis, yang terlihat sangat menawan di mata Arabel. Pria itu membantu membersihkan Arabel dengan tisu, dan membenahi pakaian Arabel yang terlihat kusut.

Arabel mengambil cermin kecil yang berada di sling bag nya. Ia kembali merapikan tatanan wajah yang sedikit berantakan, terutama di bagian bibir. Lipstik berwarna pink itu sudah agak meleber kemana-mana karena Elang terlalu brutal menciumnya tadi. Bahkan rambutnya yang sudah ditata sedemikian rupa, kembali awut-awutan.

"Kau merusak penampilanku kak." Arabel mendengus kesal, ia mencoba merapikan kembali tubuhnya walau masih terlihat agak berantakan. Baiklah, Arabel akan memulainya lagi di kamar.

Elang terkekeh melihat wajah cemberut adiknya. "Kau masih terlihat cantik Arabel." Pria itu kembali mendekat ke arah Arabel, membuat wanita itu waspada

"Tidak, jangan mendekat!" Sungut Arabel marah.

"Baiklah-baiklah," jawab Elang mengalah.

Cukup lama mereka berada di dalam mobil, hingga Iris yang sedari tadi sudah melihat kedatangan anak-anaknya memilih menghampiri mereka berdua.

Tok tok

Iris mengetuk kaca mobil Elang. "Kenapa kalian lama sekali," ucap Iris di balik kaca.

"Kami akan segera turun Mam. Arabel tertidur jadi aku menunggunya untuk bangun." Elang membuka jendela mobil, tersenyum singkat ke arah ibunya.

Apa tertidur? Elang malah meniduri Arabel tadi. Pria itu memang pintar mencari alasan. Tapi tidak apa, ia juga bersyukur mempunyai alasan jika ditanya kenapa penampilan Arabel berantakan.

"Maaf, membuat Mami menunggu lama."

Mereka turun dari mobil, sementara Arabel langsung memeluk wanita yang dari dulu merawatnya. Dia rindu, karena beberapa bulan ia sudah jarang pulang kerumah.

Sang SimpananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang