2. Dress cantik untuk bersaing

16.8K 513 0
                                    

"Bagaimana, aku terlihat cantik mengenakan ini?"

Arabel keluar dari ruang ganti dengan mengenakan Strapless dress berwarna hitam yang terlihat sangat kontras dengan kulit putihnya. Bagian pundak hingga lengan terbuka, dan panjangnya pun hanya sampai di atas lutut. Arabel terlihat seksi mengenakan ini, dan ia pastikan Elang tidak akan dapat mengalihkan perhatiannya dari Arabel.

"Kau tidak terlihat seperti akan malam Ra, tapi seperti ingin pergi ke klub." Kriss berdecak melihatnya, pakaian ini benar-benar terbuka, dan mana mungkin ia membiarkan Arabel tampil di depan keluarganya dengan penampilan yang menurutnya terlalu vulgar.

"Aku sudah berganti sampai tiga kali, tapi tetap saja tidak ada yang cocok dimatamu." Arabel menghentak kakinya kesal. Tapi ia tak urung mengiyakan permintaan Kriss untuk berganti pakaian.

Dengan perasaan dongkol, Arabel kembali masuk kedalam setelah mengambil beberapa potong pakaian yang sudah ia pilih sebelumnya. Harap-harap kali ini Kriss setuju dengan pilihan Arabel, supaya ia bisa pulang cepat ke apartemen untuk bersiap-siap sebaik mungkin agar terlihat sempurna.

"Kriss, bagaimana dengan yang ini?" Arabel kembali muncul dari sela-sela gorden dan menampakkan tubuh ramping wanita itu yang kini sudah berganti pakaian.

Kali ini Arabel mengenakan open back dress berwarna kuning terang dengan motif bunga kecil dipermukaannya. Berlengan panjang, dan bagian bawahnya sebatas lutut. Arabel pikir ini sudah cukup sopan, hanya saja bagian belangkangnya menampakkan sebagian punggung Arabel.

"Cantik," komentar Kriss, "coba berputar."

Perempuan itu menurut, dia memutar badannya sebentar dan menghampiri Kriss agar pria itu bisa melihat penampilannya lebih jelas.

"Aku pakai ini ya?" Tanya Arabel berharap, atau lebih tepatnya bujukan.

Baru saja Kriss akan menyetujui pakaian Arabel kali ini, tapi kalimatnya kembali tertelan setelah melihat bagian punggung wanita itu yang sangat terbuka. Dia berdecak sinis, mengalihkan perhatiannya dari Arabel dan mengatakan dengan tegas untuk berganti kembali.

"Kali ini yang terakhir! aku lelah jika harus berganti pakaian lagi." Arabel merengut kesal.

Kriss menatap tajam Arabel, bersiap memberikan siraman rohani kepada wanita itu. "Makanya, kamu cari pakaian yang lebih sopan Ra. Gimana nanti komentar keluarga kamu jika melihat anak perempuannya berpakaian terbuka seperti ini."

Arabel memutar bola matanya malas, lantas dia berbalik, kembali masuk kedalam ruang ganti untuk mencoba kembali pakaian yang cocok untuk makan malam nanti.

Tidak lama suara gesekan antara rel almini dan roda gorden terdengar sedikit nyaring membuat Kriss mengalihkan perhatiannya dari ponsel. Kain tebal itu terbuka sempurna, menampilkan Arabel dengan maxi dress berwarna kuning pucat yang membalut tubuh indah Arabel.

Senyum lebar tercetak di bibir Kriss, dia menghampiri Arabel dan memberikan anggukan singkat pertanda dia setuju dengan pakaian yang satu ini.

"Biar aku yang bayar Ra." Kriss langsung menyerahkan balck card miliknya pada kasir sebelum Arabel mencegah perbuatannya.

"Aku hanya minta ditemani Kris." Arabel mendengus sebal.

"Tapi kamu senangkan aku yang bayar."

Sang SimpananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang