"Aku tidak tahu bagaimana caranya untuk membalas pertolongan dirimu. Padahal kita tidak saling mengenal sebelumnya." Arabel membuka suara , dia tersenyum menatap Laura yang seperti dewi penolong baginya.
Laura tertawa kecil mendengarnya. "Kata siapa? Aku mengenal dirimu sejak dahulu Ra. Kau mungkin tidak mengingatku karena saking banyaknya perempuan di sekeliling kakakmu." Jelas perempuan itu.
Mendengar itu Arabel terlihat terkejut. "Benarkah? Maaf aku tidak mengenalimu," ucapnya penuh sesal. Pasalnya ia benar-benar tidak mengenal Laura. Memang benar, terlalu banyak perempuan di hidup Elang dan Arabel adalah salah satunya.
"Aku Laura, pacar terlama Elang dulu." Laura kembali menambahkan informasi.
Seperti mendapatkan ingatan lamanya Arabel terlihat bersemangat. "Aku ingat! Maaf kak aku benar-benar lupa."
"Santai saja Arabel." Laura tersenyum maklum, dia memperhatikan perempuan di sampingnya dengan pandangan prihatin, banyak sekali penderitaan yang Arabel tanggung hanya karena mencintai satu pria yang sebenarnya tidak pantas mendapatkan cinta sebesar itu. Perasaan Arabel terlalu berharga untuk diberikan pada Elang.
Dan apakah tidak ada niatan untuk Elang berhenti mempermainkan hati perempuan? Pria itu terlalu banyak menyakiti wanita di sepanjang hidupnya. Bukankah setia dengan satu hati akan membuat hidupnya lebih bahagia? Dan kenapa Elang menyia-nyiakan cinta sebesar ini dari Arabel. Walaupun baru pertama kali mereka bertemu sejak sekian lama, Laura seperti melihat gambaran bagaimana kebodohan Arabel hanya agar bisa bersama Elang seperti dirinya dahulu.
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, mereka bertiga turun. Dengan Arabel yang telah mengenakan pakaian yang sangat tertutup, bahkan wajah dan rambutnya tidak terlihat sama sekali. Perempuan itu menatap waspada pada sekitarnya, berjaga-jaga takut jika terdapat wartawan atau seseorang yang mungkin saja mengenalinya. Bagaimanapun keadaan Arabelo belum aman saat ini, ketika berita tentang dirinya belum juga reda.
"Tidak ada yang mengenalimu Arabel, wajahmu juga tidak terlihat sama sekali." Laura berucap menenangkan, ketika melihat gelagat Arabel yang terus memperhatikan sekitarnya.
Dibalik maskernya Arabel tersenyum kaku, kemudian Laura memimpin jalan untuk masuk ke dalam rumah sakit. Mereka bertiga masuk ke dalam, dan keadan rumah sakitpun terlihat tidak terlalu ramai, membuat Arabel sedikit bernafas lega. Perempuan itu mengikuti Laura dari belakang. Tapi langkahnya mendadak berhenti ketika melihat tulisan pada pintu di hadapannya, Arabel mengernyit bingung.
"Kenapa kau membawaku kesini?" Arabel melontarkan pertanyaan ketika Laura hendak membuka gagang pintu. Seketika dalam benaknya muncul berbagai macam pertanyaan. Dia mencoba menemukan kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi. Hingga satu jawaban berhenti di kepalanya, kemudian dia menatap Laura seolah memastikan kebenaran atas firasatnya.
"Arabel-" Laura mencoba menjelaskan, tapi Arabel langsung mengangkat tangan agar Laura tidak melanjutkan kalimatnya. Wanita itu menunduk, menatap kosong perutnya yang terlihat rata. Benarkah jika saat ini di dalam perutnya terdapat sosok makhluk bernyawa yang tak lain darah dagingnya sendiri? Kenapa dia harus hadir di perut Arabel, sial sekali nasib anak ini yang harus tumbuh di dalam rahim perempuan seperti dirinya.
Laura mendekat ke arah Arabel. "Aku belum yakin, ini hanya baru perkiraanku saja Arabel. Jadi untuk memastikan benar atau tidaknya hal ini, aku membawamu kesini."
"Aku tidak siap, jika ternyata perkiraanmu benar." Arabel terlihat ragu, sungguh di dalam hidupnya tidak pernah sekalipun terpikir untuk memiliki seorang anak. Karena ia tidak mau membawa kesialan untuk anak itu nanti karena memiliki seorang ibu seperti dirinya.
Tangan Laura terangkat untuk menggenggam tangan Arabel. "Kita pikirkan nanti tentang bagaimana kedepannya jika dia memang benar ada. Saat ini kita harus memastikannya dulu Arabel."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Simpanan
RomanceArabella Mahda, seorang model majalah yang terkenal ini ternyata simpanan seorang CEO di perusahaan ternama. Elang Patrialis Wilson, yang sialnya pria itu adalah kakak angkatnya sendiri. Sang Simpanan ©2021 MisIcaynie 2021.10.10