Kalau ada typo bilang yaw
Happy reading!
***
Pagi ini pekerjaan pelayan di kediaman Grison bertambah, lantaran mereka harus membuat sarapan dengan porsi yang lebih banyak dari biasanya. Itu karena keluarga besar Wilson memilih menginap. Tentu saja dengan Jordan, Natalie, dan Ariana pastinya.
"Kau tau, semalam aku melihat Nona Arabel keluar dari rumah dan masuk ke mobil seseorang." Salah satu pelayan yang tengah menyiapkan makanan memulai obrolan dengan temannya.
"Laki-laki atau perempuan?" perempuan yang tengah mengaduk sup itu bertanya penasaran. Siapa sih yang tidak suka bergosip, apalagi kegiatan ini dapat membuat pekerjaan masak mereka terasa tidak membosankan.
Perempuan itu lebih mendekat kearah temannya. "Sepertinya laki-laki, kebetulan kaca mobil itu tidak ditutup jadi aku bisa melihatnya walau gelap," ujarnya berbisik.
"Sudahlah, Mungkin teman atau kekasihnya," kata perempuan itu yang hendak menghentikan pembicaraan mereka. Takut obrolan mereka semakin berlarut-larut, dan mendapat teguran dari kepala pelayan.
"Aku tidak mempermasalahkan jika dia teman atau kekasih Nona Arabel. Tapi aku heran, Nona Arabel keluar dari kamar sambil menangis."
Pelayan itu langsung menoleh kearah temannya. "Kau yakin?" ia kembali tertarik.
Perempuan itu berdecak. "Kau jangan ragukan pengelihatan ku. Lagi pula aku membuntuti Nona Arabel dari depan pintu kamarnya sampai dia masuk kedalam mobil. Aku pasti tidak salah lihat."
"Kira-kira apa yang membuat dia menangis ya? Aku jadi penasaran." Pelayan itu mengambil mangkuk besar yang berada di rak, dan mulai memasukkan sup yang ia buat kedalamnya.
Temannya mengedikkan bahu. "Entahlah, aku juga tidak tau."
Mereka kembali diam, tangan mereka sibuk mengerjakan tugas dapur dengan cekatan, agar majikannya tidak terlalu lama menunggu untuk sarapan.
Perempuan yang memulai obrolan tadi langsung menghadap kearah temannya ketika mengingat sesuatu. "Tapi anehnya, aku melihat Tuan Elang keluar dari kamar Nona Arabel sebelum Nona Arabel keluar kamar." Perempuan itu mengecilkan volume suaranya, agar pelayan yang lain tidak mendengar.
"Keadaannya juga berantakan," lanjut pelayan itu.
Lawan bicarannya itu terlihat terkejut. "Mereka melakukan apa?" di kepala pelayan itu dipenuhi pikiran-pikiran negatif.
Mereka saling menatap dalam diam, seolah tengah melakukan telepati. Hingga melupakan gundukan daging sapi yang seharusnya selesai dipotong.
"Mereka tidak melakukan-" Pelayan itu mengambil ulekan dan menggerakan benda itu maju mundur.
"Apa?" Temannya terlihat kebingungan, ia juga tidak paham dengan maksud dari perempuan di sampingnya.
Si pelayan berdecak kesal. "Kau ini!" Pelayan itu kembali memaju mundurkan ulekan yang berada di tangan, ia melakukannya tepat berada di depan paha miliknya.
Saat mempraktekkan maksudnya, perempuan itu juga terlihat seperti seorang yang tengah kepedasan. "Hu hah hu hah."
Perempuan yang tengah menonton aksi temannya sontak terkejut ketika mengetahui maksud dari kegiatan memaju mundurkan ulekan tadi. "Jorok!" Matanya menatap jijik, lalu ia meraih benda yang menjadi bahan percobaan itu paksa dan meletakkannya di atas cobek.
![](https://img.wattpad.com/cover/287831902-288-k818318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Simpanan
RomanceArabella Mahda, seorang model majalah yang terkenal ini ternyata simpanan seorang CEO di perusahaan ternama. Elang Patrialis Wilson, yang sialnya pria itu adalah kakak angkatnya sendiri. Sang Simpanan ©2021 MisIcaynie 2021.10.10