Part 7

584 111 10
                                    

Tubuh ramping miliknya masih gemetaran didalam dekapan pria itu. Sooyoung masih sesenggukan. Ia bahkan tak dapat melihat dengan jelas sekarang. Pandangan matanya memburam dari waktu ke waktu.

"Gwenchana. Gwenchana kau akan baik-baik saja", Taehyung masih menenangkannya menepuk-nepuk punggung miliknya. Sooyoung melepaskan dirinya dari pelukan pria itu. Matanya masih berusaha memfokuskan pandangan miliknya. Taehyung menatapnya lekat-lekat.

'Apa ia sudah baik-baik saja?', ia bergumam pada dirinya sendiri.

"On... Ni", detik berikutnya Taehyung dengan sigap menahan tubuh milik Sooyoung. Membawa Sooyoung turun dari mobilnya dan menggendong Sooyoung untuk masuk kedalam rumahnya. Ralat. Rumah barunya, dan Sooyoung lah tamu pertamanya plus dalam keadaan yang merepotkan. Yakni, pingsan.

"Bibi Lee tolong siapkan sesuatu yang hangat dan... Ah sial!", ia memerintahkan sesuatu pada salah satu pelayan senior dirumahnya. Ia tidak melanjutkan perintah tambahannya lagi melainkan langsung membawa wanita itu untuk terbaring pada ranjang miliknya. Ia menelpon Chanyeol beberapa kali. Kembali mengumpat karna Chanyeol tidak mengangkat telponnya sama sekali.

Sebuah nama melintas pada otaknya tangannya dengan cepat memencet touch screen pada benda pipih bernama smartphone itu.

"Noona! Tolong aku. Aku akan mengirim alamat padamu. Cepat ya!",  sang penerima telpon itu bahkan belum sempat merespon apapun. Pria bossy ini lagi-lagi bertingkah seenaknya pada siapapun. Ia menatap Sooyoung yang masih terbaring di ranjangnya kemudian menarik bed cover miliknya dan menyelimuti tubuh Sooyoung. Ia tak berhenti disana. Ia kembali menghubungi Chanyeol dan kali ini.

"Ada apa, Kim? Maaf aku tid.."

"CEPAT KERUMAH BARUKU SEKARANG! ADIKMU PINGSAN", Taehyung segera menutup telpon miliknya dan mengirimkan lokasi pada Chanyeol. Ia menghela nafas kasar.

"Park Sooyoung. Kau merepotkan sekali!", ia berucap sebal namun berbeda dengan ekspresinya. Ia bahkan tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini. Sampai akhirnya seorang pelayan datang kekamarnya dengan diekori oleh Kim Jisoo yang notabenenya adalah dokter pribadi keluarganya sekaligus sepupunya.

"Jadi apa yang terjadi padanya?", tanya Jisoo to the point. Taehyung menatap sepupunya kesal.

"KALAU AKU TAHU KENAPA AKU MENELPONMU NOONA. JEBAL!", bentak Taehyung frustasi. Jisoo membalas tatapan tajam milik Taehyung dan bergerak cepat memeriksa Sooyoung dengan stetoskop yang ia bawa. Lalu mengecheck suhu tubuh Sooyoung dengan termometer. Satu hal yang bisa Jisoo simpulkan.

"Semuanya normal", itu kalimat yang meluncur dari bibir seorang dokter Kim Jisoo. Ia menatap Taehyung selama beberapa detik.

"Ia pingsan karna kaget. Hanya itu yang bisa kusimpulkan sebagai dokter.

"Apa yang membuatnya kaget tapi? Kau melakukan hal buruk padanya?", Taehyung berdecak kesal pada sepupunya.

"Kau seorang dokter bagaimana bisa kau hanya berasumsi", protes Taehyung.

"AKU DOKTER! BUKAN CENAYANG!", balas Jisoo kesal. Jika nanti saat wanita ini bangun. Berikan sebutir obat penenang untuknya. Kau ada stock?",

"Tidak", jawab Taehyung singkat. Jisoo mendesah nafas kasar dan menatap adik sepupunya sebal.

"Ini. Ingat berikan ia satu butir saja. Jangan berulah lagi. Aku yakin seratus per...",

'BUGH!' suara hantaman itu begitu keras. Chanyeol menonjoknya satu kali pada sudut bibirnya. Wanita yang datang bersama Chanyeol itu menahan tubuh prianya setengah mati.

"APA YANG KAU PERBUAT PADA ADIKKU HAH?",

......................................................................

Brittle (VJOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang