Baca saat berbuka saja. Atau sebelum puasa. Ada kisseu!
"Pasti berat untukmu", komentar Taehyung sembari mengeratkan pelukannya pada tubuh Sooyoung yang terbaring dengan kepala yang menggunakan dada bidang pria itu sebagai bantalan.
"Lumayan, Kim... Meredam emosi Chanyeol dan berusaha meyakinkan Yeri bahwa Jungkook tidak seburuk pikirannya itu cukup sulit", jelas Sooyoung. Taehyung mengangguk setuju mencoba mengerti posisi wanitanya. Ia kembali mengecup puncak kepala milik Sooyoung lembut.
"Setidaknya aku bangga padamu karna kau telah memperbaiki hubunganmu dengan ayahmu",
'Cup!',
Kali ini ia mengecup pipi milik Sooyoung dan kembali terbaring pada bantal milik Sooyoung.
"Berkatmu. Kau terus menasihatiku sampai aku lumayan muak dan menyerah", ujar Sooyoung. Ia terlalu malu untuk mengakui bahwa ia mendengarkan saran Taehyung dengan baik.
"Akui saja dalam hati kau memang merindukan ayahmu. Setiap anak pasti akan merasakan hal itu", sanggah Taehyung. Tiba-tiba saja Sooyoung teringat akan Taehyung yang ditinggal oleh kedua orang tuanya remaja.
"Apa kau juga merindukan mereka?", tanya Sooyoung. Taehyung tersenyum pada wanitanya dan mengangguk.
"Sesekali", jawab Taehyung singkat. Sooyoung mengelus rahang milik prianya lembut.
"Aku juga", Taehyung menatap kearah wanitanya dan mengusap puncak kepala milik Sooyoung.
"Aku jadi teringat saat pertama kali bertemu denganmu", ujar Taehyung. Sooyoung bahkan lupa bagaimana pertemuan pertamanya dengan pria ini.
"Kau memakai baju lusuh kebesaranmu ke rumahku di jam yang tidak seharusnya. Lalu kau meminta bantuan finansial pada kakakku",
"Sungguh. Itu memalukan sekali", ujar Sooyoung begitu teringat kejadian itu. Taehyung menggeleng dan tertawa pelan.
"Tidak juga. Aku terkejut justru ada perempuan seberani dirimu saat itu. Maksudku... Bahkan kau terlalu muda saat itu", balas Taehyung.
"Lalu apa alasanmu membantuku sejauh itu? Maksudku sampai mengirim bunga-bunga seperti itu", tanya Sooyoung penasaran. Taehyung tampak berpikir dan berakhir mengendikan bahunya.
"Aku tak begitu yakin apa alasanku melakukan itu sampai bertahun-tahun. Tapi alasan aku memulainya adalah karna kau banyak membantu Jin hyung untuk bisa melihat lagi. Kau pun tahu ia satu-satunya waliku sedangkan adik Perempuanku masih butuh banyak hal",
"Entah aku yang sok tahu atau bagaimana. Sebenarnya saat itu aku menawarkan itu pada Jin oppa adalah karna aku sering tak sengaja melihat caramu menatap Jin hyung dan ekspresimu saat dulu setiap kali berpapasan denganku",
"Ada apa denganku saat itu?", Taehyung penasaran tentang bagaimana pandangan Sooyoung terhadapnya dulu.
"Kau sama rapuhnya dengan aku, Kim. Sekali pun kau berusaha menutupi segalanya dengan arogansimu, sifat dinginmu dan..." ucapan Sooyoung terpotong begitu saja ulah Taehyung. Lagi-lagi bibirnya dilumat oleh Taehyung dengan tempo menggebu-gebu. Mereka kembali berperang lidah bahkan saat ini. Dan sampai beberapa menit kedepannya ciuman itu terlepas. Taehyung terlihat frustasi saat ini.
"Aku harus ke toilet",
"Ekspresimu kenapa seperti itu?", tanya Sooyoung khawatir. Taehyung terlihat menahan sesuatu.
"You just turn me on, Soo!", Sooyoung menganga tak percaya menatap kearah bawah dimana sesuatu dibalik celana Taehyung terlihat menegang dan tercetak jelas pada celana Taehyung mengembul. Taehyung bangkit dari ranjang milik Sooyoung dan berjalan kearah kamar mandi pribadi yang terletak pada salah satu sudut kamar Sooyoung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brittle (VJOY)
Romansa"Kelemahan bukan hal yang harus kau bagikan dengan orang-orang", - Park Sooyoung. "Sayangnya aku dapat melihat cukup banyak kelemahan yang kau miliki", Kim Taehyung. Ketika titik rapuhnya hanya dapat dilihat oleh pria sombong itu. Pria yang hampir...