EPILOG

932 87 9
                                    

"lebihh cepathh Tae", Sooyoung mengutuk bibirnya yang berucap semakin gila. Sentuhan yang Taehyung berikan pada tubuhnya benar-benar membuatnya terasa berbeda.

Menikah bukan hanya sekedar gelar istri dengan berbagai tugas. Ataupun suami dengan berbagai tanggung jawab. Menikah ialah surga dan neraka yang sesungguhnya.

"Ohh!", Taehyung semakin menggila mempercepat hujamannya. Dirinya semakin tersiksa menginginkan puncak yang disebut sebagai pelepasan. Sooyoung mencengkram keras baju prianya dengan keadaan yang begitu erotis dimana kedua dadanya berguncang kasar dan mengundang suaminya untuk kembali menghisap putingnya yang jelas-jelas mengeras.

"Taehh aku mau keluarhh",

"Akh. Shh Taehh!", orgasme kesekian kalinya. Taehyung masih sibuk menghujam keras istrinya muka pria itu memerah dengan peluh yang menetes. Membuat Sooyoung kembali mengerang dan..

"Err.. nghh", Sooyoung kembali merasakan rahimnya menghangat. Nafas keduanya terengah-engah. Sooyoung memajukan tangannya mengusap kening Taehyung yang basah karna kegiatan olahraganya barusan. Taehyung dengan nafas terengah dan tatapan penuh kabut gairah adalah obsesi barunya. Pria itu memiliki tingkat ketampanan yang semakin bertambah.

'CUP!',

"Terima kasih, Soo", Taehyung mengecup keningnya hangat ujung hidungnya dan bibirnya. Pria itu menarik miliknya dari milik istrinya.

"Aku baru tahu. Seks semenakjubkan ini",

"We make love. Bukan seks", Sooyoung tersenyum dengan rona merah di pipinya.

"Kau mengeluarkannya.."

"Di dalam. Aku tak sabar untuk bermain dengan versi kecil dirimu ataupun versi kecil diriku", Sooyoung mengeratkan pelukannya pada tubuh polos suaminya.

"Siap untuk mengatasi berbagai sifat randomku? Aku yang sensitif, mudah rapuh, pemarah, dan cerewet",

"Ada yang kurang. Keras kepala!", Sooyoung menatap Taehyung tajam lalu menghela nafas.

"Sudah tahu begitu masih saja mau", ledek Sooyoung. Taehyung terkekeh mengecup bahu polos istrinya.

"Tentu saja. Setelah itu semua kau punya segudang kelebihan. Contohnya malam ini kita menemukan kelebihan barumu",

"Hah? Kelebihan baruku? Memangnya apa?", Taehyung terkekeh dengan jahil.

"Kau sangat cocok denganku di ranjang",

"Mulut sialanmu itu!",

......................................................................

2 Years Later

Sooyoung kembali menangis. Membaca beberapa komentar jahat padanya.

"Pasangan yang sempurna tapi kapan mereka akan memiliki anak?",

"Kim Taehee dan Rain saja saat itu tak butuh waktu lama untuk mengandung"

"Apa pernikahan sempurna mereka hanyalah kepalsuan?",

"SUDAH KU BILANG JANGAN DIBACA!", Taehyung membentak Sooyoung sambil menarik ponsel dari tangan istrinya.

"Jangan menangis. Aku benci melihatmu menangis. Ayolah! Bukankah kesepakatan kita adalah selama 3 tahun awal pernikahan kita akan bersenang-senang? Setelah itu baru focus pada program kehamilan", Sooyoung terisak semakin parah dan beralih memeluk tubuh suaminya.

"Soo. Gwenchana... Kita masih punya banyak waktu. Aku masih ingin hanya berduaan denganmu",

"Tapi kita sedang bertiga Tae..",

"Tidak apa-apa. Berti...", Taehyung melepaskan pelukan keduanya dan menatap istrinya dengan mata membulat. Sooyoung masih menangis lalu mengangguk dan memajukan wajah cantiknya mencium bibir suaminya yang masih berusaha mencerna.

"Aku hamil Tae! Aku berhasil balas dendam kepada semua penjahat yang mengucapkan kalimat buruk itu!", Sooyoung berujar dengan berapi-api sambil terisak. Taehyung menghela nafas lega dan memeluk tubuh Sooyoung erat.

"Astaga! Kau mengandung? Jadi hasil produksi rutin kita membuahkan hasil? Park Sooyoung! Bagaimana ini?! Aku akan menjadi seorang ayah!", Taehyung berujar histeris sambil menghujani istrinya dengan ciuman.

"Ya bagaimana lagi, sayang? Tidak mungkin kau menjadi ibu", jawab Sooyoung asal sambil terus terisak meraih test pack dan hasil USG pertamanya.

"Kau sudah ke dokter? Kenapa tidak mengajakku?", tanya Taehyung sambil mengamati sehelai kertas berukuran kecil itu.

"Bersama Yeri dan Jungri"

"Kenapa tidak mengajakku?", tanya Taehyung dengan wajah sendunya. Sooyoung berhenti menangis. Rasanya mau tertawa saja sekarang. Ia tahu jika suaminya sudah mulai melakukan aksi protes ekspresi suaminya biasanya akan mulai konyol.

"Kau baru pulang dari Beijing sayang. Kau saja tidur seperti babi tadi pagi",

'CUP!', Sooyoung mengecup pipi suaminya lembut.

"Terima kasih untuk segalanya Tae",

Taehyung tersenyum lebar lalu meraih tubuh istrinya untuk duduk di pangkuannya. Memeluknya erat dan mengusap kepala Sooyoung berkali-kali.

"Aku yang berterima kasih Soo. Terima kasih sudah bertahan. Kau hal yang terbaik yang akan selalu ada didalam hidupku",

Tak ada yang menyangka bahwa sebuah rasa kagum dapat membuat Taehyung jatuh sedalam itu.

Sooyoung pun tak menyangka ia rela mengupas semua lapisan yang ia bangun untuk menutupi kerapuhan dalam hidupnya untuk jatuh dan bertekuk lutut pada lelaki yang kini tengah memagut bibirnya dengan rakus saat ini.

Terkadang kisahmu akan berakhir dengan orang yang tak pernah kau sangka-sangka. Dan orang itu akan menawarkanmu kebahagiaan yang sesungguhnya

END

.............................................................

Untuk kalian semua yang sudah membaca sampai akhir semoga kalian puas ya sama endingnya.

Buat yang udah vote n komen dri awal sampai akhir terimakasih banyak atas dukungan kalian 💜

Kalian bikin author tambah semangat buat nulis. Tungguin ya karya2 author yang lain. Dan juga jangan lupa check karya author yang lain ya

Brittle (VJOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang