Chanyeol terlihat menghentikan acara makan malamnya di rumah ayahnya juga.
"Mereka berdua lama sekali", Chanyeol bangkit dari kursi meja makannya dan berjalan menyusul kedua adik perempuannya.
"Ini karmaku Onni. Maafkan aku! Maafkan aku hiks.. tolong aku Onni. Tolong aku!", sontak Chanyeol mengernyitkan keningnya dan melambatkan langkahnya.
"Park Yeri..", suara Sooyoung begitu lirih ia meraih tubuh lunglai milik Yeri dan memeluk tubuh itu erat.
"Jebal Onni.. hiks.. bawa aku pergi hiks Onni", Chanyeol memilih untuk membuang jauh jiwa detektifnya yang seharusnya bisa bertahan untuk menguping. Sayangnya tak lagi. Melihat tangisan Yeri yang seperti itu ia jelas sadar bahwa adiknya tidak dalam keadaan baik-baik saja.
"Ada apa dengan kalian berdua? Terutama dirimu Yeri!", Sooyoung segera bergegas menarik tubuh Yeri untuk bangkit berdiri bersamanya.
"Tidak ada apa-apa Chan.. jangan khawatir ia hanya terlalu mengkhayati drama yang telah ia tonton tadi si..."
'BRUK!',
ucapan Sooyoung terpotong begitu saja saat ini.
"Park Yeri! Yeri bangunlah. Astaga!", Sooyoung berujar panik dan segera membungkukan tubuhnya kearah Yeri yang kini terbaring tak berdaya pada lantai rumahnya.
"Cepat siapkan mobil. Aku akan mengangkutnya", ujar Chanyeol segera meraih tubuh adiknya dan segera menggendong tubuh Yeri.
"Chan... Pastikan ayah dan ibu tak ikut kita ke rumah sakit", Chanyeol menatap Sooyoung ragu. Chanyeol menatap Sooyoung kaget. Sooyoung bahkan memberikan tatapan memohon padanya sekarang. Hingga akhirnya Chanyeol melihat alat yang kini berada dalam genggaman Sooyoung dan mulai membawa dirinya tenggelam dalam beberapa asumsi tentang apa yang terjadi sebenarnya.
"Kau berhutang penjelasan padaku Park Sooyoung", ujar Chanyeol tegas.
45 menit kemudian. Yeri bahkan sudah masuk dalam ruangan rawat inap VVIP sesuai perintah Chanyeol dan permintaan Sooyoung. Ayah dan ibunya benar-benar tak ikut karna Chanyeol dan Sooyoung berhasil meyakinkan mereka.
'Ibu beserta janinnya masih sehat. Kalian tak perlu khawatir. Namun, jauhkan sang ibu dari tekanan',
Kalimat itu terngiang terus-menerus dalam kepala Chanyeol. Ingin rasanya Chanyeol meneriaki Yeri saat ini karna telah mencoba menyembunyikan hal sebesar ini darinya. Dan ia kira adiknya akan bijak dalam pola pikir dan perilaku. Setidaknya jika Yeri melanggar norma yang berlaku dengan melakukan hubungan dewasa itu, adiknya cukup pintar tentang edukasi seks masa kini bukan?
"Siapa ayah dari anak itu?", tanya Chanyeol pada Sooyoung. Sooyoung terdiam memilih untuk tidak menjawab.
"Yeri memilih untuk merawat bayi itu sendiri. Jadi... hargai keputusan Yeri, dan mari membantunya", jawab Sooyoung. Chanyeol menatap Sooyoung tajam dan memijit perlahan pelipisnya.
"Menjadi orang tua tunggal? Tidak! Jangan membuatku marah Park Sooyoung", Sooyoung menahan emosinya setengah mati. Ia tak ingin berteriak ataupun menangis. Perasaan kecewanya tak terbendung. Ia benci kalau jawaban dari pertanyaan Chanyeol adalah pria yang masih saja ia pedulikan. Pria yang pernah menjadi ekspektasinya.
"Chan... Aku tidak bisa mengatakannya padamu... Maaf", Sooyoung mulai terisak saat ini dan sialnya itu membuat Chanyeol bertambah pusing secara otomatis. Chanyeol menyerah dan memilih meraih tubuh Sooyoung dan memeluk adiknya erat.
"Maaf. Seharusnya aku tidak memaksamu untuk melanggar privasi Yeri"
......................................................................

KAMU SEDANG MEMBACA
Brittle (VJOY)
Romance"Kelemahan bukan hal yang harus kau bagikan dengan orang-orang", - Park Sooyoung. "Sayangnya aku dapat melihat cukup banyak kelemahan yang kau miliki", Kim Taehyung. Ketika titik rapuhnya hanya dapat dilihat oleh pria sombong itu. Pria yang hampir...