"Soo", tepat ketika suara berat pria itu berucap. Chanyeol dan ayahnya saling beradu pandang. Kedua tangan milik Seojoon mengepal sempurna seolah siap untuk membogem pria yang baru saja masuk ke ruangan dimana putrinya dirawat. Chanyeol menahan tangan ayahnya dan menggeleng. Seorang wanita berjalan mendekati Seojoon dan juga Chanyeol.
"Kalian berdua keluarlah. Aku akan mencoba berbicara dengan Kim Taehyung",
Chanyeol mengangguk dan menarik ayahnya untuk ikut bersamanya.
Pria yang baru masuk itu tetap diam tak lagi mengucapkan apapun. Tangan pria itu terus bergerak mengusap rambut milik Sooyoung dengan sendunya dan sesekali memajukan wajahnya untuk mengecup kening milik Sooyoung. Yeri membuang mukanya tak sanggup lagi melihat pemandangan dihadapannya.
Hormon kehamilannya begitu menganggu, membuatnya kembali ingin menangis.
"Taehyung-ssi", Yeri mulai melangkah mendekati Taehyung dan membuat pria itu tersadar akan keberadaannya.
"Maaf. Aku tidak menyadari keberadaanmu dari tadi", ujar Taehyung singkat lalu kembali menatap wajah Sooyoung. Entah sudah keberapa kali pria itu menghela nafas kasar.
"Tidak apa-apa. Tapi bisakah kita berbicara sebentar?", Taehyung menatap kearahnya datar namun mengangguk sebagai jawaban.
"Duduklah", keduanya terduduk pada sebuah sofa yang berada dalam ruang rawat milik Sooyoung.
"Kakakku... Ia kecelakaan... Em.. maksudku"
"Kakekku melakukannya", Taehyung berucap dengan nada dinginnya. Tangannya terkepal erat dan tatapan pria itu tajam.
"Lalu... Apa kau akan melaporkannya?",
"Aku benar-benar bingung. Ayahmu bisa saja melaporkannya langsung. Kenapa harus aku yang melaporkannya? Aku tidak masalah jika ia harus dihukum didalam sana. Dan mati pun aku...",
"Tae...",
Ucapan pria ini benar-benar terpotong. Suara serak khas orang bangun tidur itu terdengar jelas.
Tidak! Ini bukan imajinasi!
Taehyung membalikan tubuhnya menatap kearah dimana Sooyoung terbaring. Membuat Yeri mengernyitkan keningnya dan menatap Taehyung heran.
"Maksudmu kau ingin pihak kami yang melaporkannya?", Yeri mulai kembali membahas mencoba mengabaikan kejadian barusan.
"Bukannya memang seharusnya begitu?", balas Taehyung dengan fokus tak terkendali.
'Suara yang baru saja aku dengar berarti hanya imajinasi ku saja. Tuhan, mau sampai kapan kau menyiksaku? Aku menginginkan wanitaku untuk kembali sadar dan memenuhi seluruh hari-hariku. Jebal!'
Yeri mengangguk mengerti sebagai respon dari kalimat Taehyung yang terakhir.
"Jika kau lebih awal menentukan pilihan, putriku tidak akan TERBARING DI SINI!", Seojoon muncul dengan penuh emosi.
'BUGH!!!'
'BUGH!!!'
'BUGH!!!'
Taehyung tetap terdiam dalam posisi berdirinya. Tak meringis, tak membalas, tak mengadu sedikitpun.
Darah segar mengalir begitu saja dari sudut bibirnya. Namun tatapannya tetap sama datar dan kosong. Ia tidak merasakan apapun. Mungkin kata yang cocok adalah mati rasa.
"Kau!! Karna kau! Karna kau!",
"Kau benar ahjussi.... Ini karnaku", suara penuh keputus asaan membuat Seojoon perlahan sadar dan melepaskan cengkeraman tangannya pada kerah kemeja milik Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Brittle (VJOY)
Romance"Kelemahan bukan hal yang harus kau bagikan dengan orang-orang", - Park Sooyoung. "Sayangnya aku dapat melihat cukup banyak kelemahan yang kau miliki", Kim Taehyung. Ketika titik rapuhnya hanya dapat dilihat oleh pria sombong itu. Pria yang hampir...