Happy reading
Tandai kalau ada typo!
🦋🦋🦋
"ALIRA BANGUN!! INI UDAH HAMPIR JAM 7."
Jasmin berteriak lantang tepat di depan pintu kamar milik Alira. Sedari tadi Jasmin mengetuk pintu kamar Alira berulang kali, namun tak ada respon dari dalam. Jasmin tak bisa masuk karena pintu di kunci dari dalam. Dan Ia juga tak menemukan kunci cadangan.
"Ya Allah, ini anak di bangunin susah banget." Jasmin menggerutu kesal.
Brak
BrakJasmin menggedor pintu kamar Alira cukup keras.
"ALIRA BANGUN!!" Jasmin berteriak kencang.
Di dalam kamarnya Alira menggeliat kecil. Nampaknya ia terganggu dengan suara bising yang Bundanya buat. Alarm yang ia taruh di atas meja berbunyi, tanpa pikir panjang ia membanting alarm itu begitu saja.
"Alira bangun nak! Ini sudah siang, kamu enggak sekolah?" terdengar suara Bundanya dari luar sana.
Alira menyibak selimutnya lalu berjalan ke arah pintu dan membukanya. Di depan pintu Alira menguap lebar.
"Kenapa sih, Bun? Pagi-pagi udah berisik." ucapnya setelah menguap lebar.
Karena terlampau kesal dengan sang anak Jasmin langsung menjewer telinga kanan Alira sekuat mungkin.
"Berisik kamu bilang? Lihat jam! Ini sudah siang, lima menit lagi udah jam 7. Kamu enggak sekolah hah?!"
"Au au sakit Bun... lepasin Bun!" rintih Alira.
"Kamu itu anak gadis harusnya bangun awal. Bantuin Bunda masak atau apa gitu. Ini malah bangun siang, mau jadi apa kamu?"
"Ya mau jadi manusia lah, Bun. Masa mau jadi Ironman."
"Nyaut terus," Jasmin semakin kuat menjewer telinga Alira.
"Aduhhh Bun... telinga Alira sakit. Lepasin Bun! Alira mau mandi habis itu berangkat sekolah."
Jasmin melepas jewerannya lalu ia menatap tajam Alira.
"Sebagai hukuman karena kamu bangun kesiangan, Bunda bakal potong uang jajan kamu!"
"Lah? Enggak bisa gitu dong, Bun!"
"Enggak usah ngelak! Mending sekarang kamu cepet mandi!!" Jasmin mendorong Alira kedalam kamarnya lalu Jasmin menutup pintu dengan keras.
"Astagfirullah, punya emak gitu amat. Ngancemnya bawa-bawa uang jajan mulu." gerutunya sambil memasuki kamar mandi.
Alira hanya menghabiskan waktu lima menit di dalam kamar mandi. Ia cepat-cepat memakai seragamnya. Bahkan ia tak memasukan bajunya ke dalam rok. Alira juga tak memakai dasi.
Alira mengambil sisir di meja rias lalu mulai menyisir rambutnya dan mengikatnya menjadi satu. Tanpa polesan bedak sedikit pun Alira turun ke bawah untuk menemui sang Bunda.
"Bunda, Alira berangkat dulu. Assalamualaikum," pamitnya.
"Waalaikumsalam, enggak mau sarapan dulu?"
"Enggak usah Bun, Alira sarapan di kantin aja."
Setelahnya Alira menuju garasi untuk mengambil motor Beat nya. Di jalan, Alira mengendarai sepeda motornya seperti orang kesetanan, salip sana salip sini. Hanya butuh waktu kurang dari sepuluh menit Alira sudah sampai di sekolah.
Chit.
Alira memberhentikan motornya di belakang sekolah, tepatnya di depan warung Mak Ijah. Jika ia masuk lewat gerbang depan tentu saja tidak akan bisa, karena gerbang sudah di tutup dan sekarang sedang melaksanakan upacara bendera.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIGAS [END]
Teen FictionCowok cuek itu berubah bucin setelah kehidupan barunya dicampuri seorang gadis cantik dengan semua tingkah random nya. > Alira Adhisty Binara > Sargas Angkara Brawijaya ⚠️ . Kalau lihat cerita ini langsung tambah ke perpus ya! . ceritanya seru . Kon...