49

29.2K 1.5K 22
                                    

Happy reading

🦋🦋🦋

Koridor pagi ini nampak begitu ramai sekali. Terlihat siswa siswi sedang membicarakan sesuatu. Bukan hanya satu dua, tapi banyak yang sedang berbisik-bisik. Bahkan dari kelas sepuluh hingga kelas dua belas.

Alira menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia bingung dengan murid SMA Garuda yang tiba-iba hobi menggibah pada pagi hari.

"Mereka pada kenapa Kak?" tanya Alira pada Sargas yang ada di sampingnya.

"Aku juga enggak tahu, Al," Sargas menggeleng pelan.

"Mereka kayak bicarain berita hot banget Kak, aku jadi kepo."

Alira sedikit menarik Sargas agar jalannya lebih cepat. Ia ingin cepat sampai di kelas dan menanyakan berita yang sedang hot pada Rena.

"Kak Agas, aku masuk dulu ya, nanti aku tunggu Kak Agas di kantin aja." sebelum masuk ke dalam kelas, Alira dengan berani mengecup kilat rahang tegas Sargas.

"Ck! Nakal kamu." Sargas mencubit pipi Alira pelan.

"Biarin, wlee..." Alira menjulurkan lidahnya lalu ia berlari cepat memasuki kelasnya.

Di dalam kelas juga terlihat beberapa temannya yang sibuk menggosip. Alira menghampiri sahabatnya yang juga tengah membicarakan sesuatu.

"Ren, pagi ini ada berita apa sih? Kok kayaknya hot banget." tanya Alira penasaran.

"Wah, ini mah hot banget,  iya enggak Gar?" Rena meminta pendapat pada Gara dan hanya di angguki oleh Gara.

"Berita apa? Kok gue sampai ketinggian info?" Alira menatap sahabatnya bingung.

"Lo asik bucin sama Sargas sih, jadinya ketinggalan berita." ucap Gara.

"Ck. Berita apa, sih? Kasih tahu dong! Gue kepo banget nih,"

"Lo tahu Kakak kelas kita yang namanya Luna?" tanya Rena.

"Iya tahu, kenapa sama dia?" Alira jika mendengar nama itu rasa kesalnya langsung meningkat.

"Dia hamil." ucap Galend yang duduk di sebelah Gara.

"Oh, hamil," Alira mengangguk-anggukan kepalanya. Ia meletakkan tasnya di atas meja dan menjadikan bantalan kepalanya. Belum ada satu menit kepala Alira sudah terangkat lagi. Ia baru sadar apa yang ia ucapkan barusan.

"HAH? HAMIL??" Alira berteriak sangat kencang. Seisi kelas pun menatap Alira tajam, seolah berkata teriakan Alira itu sangat mengganggu.

"Pelan, pelan, dodol! Enggak usah pake teriak!" Rena menyentil dari Alira keras.

"Ya maaf, namanya juga kaget." Alira mengelus keningnya yang di sentil oleh Rena.

"Kok dia bisa hamil?" Alira menatap polos pada Rena.

"Ya mana gue tahu? Tanya aja sana sama orangnya." sewot Rena.

"Berita si Luna kampret hamil kok bisa ke sebar di sekolah?" heran Alira.

"Katanya ada yang nempel foto Luna di mading lagi beli testpack, ada juga foto Luna yang lagi di club malam sama cowok." ucap Gara.

"Wahh, gilaa... untung aja si Luna kampret sekarang udah jarang deketin Kak Agas. Akhir-akhir ini gue juga jarang lihat Luna di sekolah." ucap Alira.

"Katanya dia udah di keluarin dari sekolah ini." ucap Galend tanpa menatap sahabatnya, ia tetap fokus pada ponsel menyala yang ia pegang.

"Alhamdulillah, hama yang deketin Kak Agas berkurang." Alira tersenyum senang.

ALIGAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang