14

37.1K 2.5K 114
                                    

Happy reading

Tandai kalau ada typo!

🦋🦋🦋

Diruang tamu hanya ada Alira dan Sargas saja. Sedangkan Karina, ia pamit ke belakang. Katanya ingin memberikan waktu berdua untuk Sargas dan Alira.

"Kak, gue boleh minta nomer Kakak?" tanya Alira ragu-ragu.

Sargas mengangguk, ia mengambil handphone milik Alira dan mengetikkan nomer handphone miliknya disana. Setelah selesai Sargas mengembalikan kembali handphone milik Alira.

"Makasih Kak," ucap Alira senang.

"Emm, sama-sama." Sargas kembali meminum jus jambu miliknya.

"Kak Sargas suka jus jambu?" tanya Alira.

"Suka," jawab Sargas sembari menatap Alira yang ada di sampingnya.

"Selain jus jambu, Kak Sargas suka apa? Atau suka gue?" Alira menatap Sargas dengan semyum manisnya.

"Ekhem," Sargas berdeham pelan guna menormalkan ekspresinya. "Gue suka tumis kangkung." ucapnya.

"Ohh, tumis kangkung. Kalau suka gue nya kapan?" tanya Alira kembali.

Belum sempat Sargas menjawab tapi Karina lebih dulu muncul. "Sargas, Mama boleh minta tolong?" tanya Karina yang baru saja datang dari arah dapur.

"Minta tolong apa, Ma?" tanya Sargas.

"Galon di dapur belum ada isinya kamu tolong isi ulang, ya." ucap Karina.

"Kenapa enggak suruh Mang Junet?"

Mang Junet adalah tukang kebun di rumah ini. Mang Junet sudah bekerja di sini saat rumah ini masih di huni oleh Pak Amran. Karena Mang Junet di butuhkan untuk merawat kebut dan sekitanya jadi Karina tetap mempekerjakan Mang Junet.

"Mang Junet dari pagi enggak datang. Dia izin karena istrinya lagi sakit,"

"Yaudah, Sargas aja yang isi ulang." Sargas berdiri dari duduknya untuk mengambil hoodie dan handphonenya yang ada di dalam kamar.

"Alira enggak mau ikut?" tanya Karina.

"Hah? Maksud tante?" tanya Alira bingung.

"Ya, itu, ikut Sargas isi ulang galon."

"Ah, enggak usah tante. Kak Sargas gak bakal ngebolehin,"

"Coba aja dulu. Hitung-hitung simulasi jalan bareng berdua." goda Karina.

"Ishh, tante bisa aja." Alira tertawa pelan.

Tak lama Sargas sudah datang dengan memakai celana jins pendek serta hoodie putihnya. Karina menyenggol lengan Alira menyuruhnya untuk ikut bersama Sargas.

"Kak Sargas, gue boleh ikut enggak?" tanya Alira pelan.

"Boleh, ayo." ucap Sargas.

Alira tersenyum senang ia menatap Karina dengan mengedipkan sebelah matanya. Seolah mengatakan terimakasih atas saran yang ia berikan.

Sesampainya di depan pintu rumah, Alira kebingung mencari sandalnya.

"Kenapa Al?" tanya Karina dari belakang.

"Anu, tante... sendal saya kok beda sebelah, ya?" Alira menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Sargas dan Karina yang mendengarnya menahan tawanya, Alira ini lucu sekali.

"Kamu salah ambil kali," ucap Karina.

"Haha, iya kali, tan. Kak Sargas tunggu bentar ya, gue mau tuker sendal dulu." cepat-cepat Alira memakai sendal swalo beda warna itu dan bergegas pulang untuk menukarkan.

ALIGAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang