34

33K 2.1K 49
                                    

Happy reading


Jangan lupa tandai kalau ada typo!

🦋🦋🦋


Tugas sekolah Qila susah selesai, jadi Alira mengantarkannya pulang. Setelah mengantar Qila pulang, Alira dan Sargas pergi ke taman dekat rumah mereka.

Mereka berdua duduk di salah satu bangku taman. Keduanya sama-sama sedang memakan ice cream dan Alira tak hanya membeli ice crema saja, tapi masih banyak lagi. Seperti sosis bakar, bakso bakar, cireng, cimol, tahu bulat, batagor, dan es campur. Sebenarnya Alira juga ingin membeli telur gulung tapi ternyata Mang Jojo belum mulai jualan.

Alira menatap Sargas yang duduk di sampingnya. Sargas terlihat sangat menikmati makan ice cream di cuaca yang sedang terik ini. Tapi yang membuat gagal fokus adalah ice cream milik Sargas. Mereka berdua memang membeli ice cream berbeda, jika milik Sargas rasa jeruk makan milik Alira rasa jagung.

"Nah, kan, sekarang jadi pengen punya Kak Agas. Kenapa tadi gue gak beli dua? Mana sekarang punya gue udah mau abis. Hwaa... gue belum puas makan ice creamnya." jerit Alira dalam hati.

"Kenapa cemberut gitu?" Sargas mengelap sudut bibir Alira yang belepotan.

"Eumm... Kak Agas jangan marah ya," ucap Alira pelan.

"Marah kenapa, sih? Kamu mau apa? Cepet bilang! Enggak usah malu-malu."

"Aku mau ice creamnya Kak Agas," ucapnya sembari menunduk dan memainkan jari-jarinya.

Sargas menahan senyumnya ia gemas dengan tingkah Alira yang seperti anak kecil.

"Boleh nih, tapi bekas aku emang kamu mau?" tanya Sargas.

"MAU!" jawab Alira penuh semangat.

Sudah tak kuat dengan kegemasan Alira, tiba-tiba saja Sargas mencium pipi merah Alira. Alira yang mendapatkan perlakuan mendadak dari Sargas, badannya jadi langsung lemas seperti jelly.

"Gemessss," Sargas kembali mencium pipi Alira.

"Ihh, Kak! Malu." Alira menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

"Kenapa malu? Padahal aku tadi niatnya mau cium bibir kamu, loh," bisiknya pelan.

Plak

Alira memukul paha Sargas cukup keras, Alira kesal dengan ucapan Sargas barusan.

"Jauh-jauh sana! Kak Agas mesum!" Alira bergidik ngeri.

"Ahaha... bercanda sayang. Sini aku suapin, katanya tadi mau ice cream aku,"

Alira ingin mengambil ice cream itu dari tangan Sargas tapi Sargas malah menjauhkannya. "Siniin Kak, ice creamnya! Tadi katanya aku boleh minta,"

"Kiss me!" dengan senyum miringnya Sargas menunjuk pipinya.

"KOK GITU SIH...?" Alira menghentakkan kakinya kesal.

"Yaudah, ice cream nya aku habisin aja,"

Sargas hendak melanjutkan menghabisikan ice cream itu. Tapi tiba-tiba sebuah benda kenyal menempel pada pipi kirinya dan saat itu juga darahnya berdesir, jantungnya berdetak dengan cepat, telinganya juga ikut memerah. Untungnya taman ini sepi jadi tak ada yang melihatnya salting ketika Alira menciumnya.

"Tuh, udah. Siniin ice creamnya!" Alira meminta ice cream itu secara paksa.

Sargas membenarkan posisi duduknya yang sedikit miring. Ia berdeham pelan agar dirinya tak terlalu gugup.

ALIGAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang