40

29.2K 1.6K 6
                                    


Happy reading


🦋🦋🦋

Sehabis mandi, kini Alira sedang makan sembari menonton tv. Rumahnya terlihat sepi, Bunda nya sedang menyiram bunga kesayangannya, Ayahnya belum pulang dari kantor, dan si bocil Qila entah pergi kemana. Alira belum melihat Adeknya itu dari pulang sekolah hingga sekarang.

Acara makannya sedikit terganggu saat mendengar teriakan Bunda nya yang memanggil-manggil nama Qila.

"Qil... Qila," Jasmin dengan daster kuningnya masuk ke dalam rumah sembari terus memanggil Qila, namun tak ada sahutan sama sekali dari bocah kecil itu.

"Dek, kamu dimana, sih?" Jasmin pusing sendiri mencari keberadaan Qila.

Satu suap nasi masuk ke dalam mulut Alira dan itu menjadi suapan terakhir. Alira membereskan makannya, ia membawa gelas dan piring ke cucian piring. Alira menyempatkan mencuci piring dan gelas yang ia pakai tadi.

"Alira, kamu lihat Adek enggak?" tanya Jasmin. Ia ke dapur untuk mengambil minum, ia merasa haus karena terlalu banyak meneriaki nama Qila.

"Dari pulang sekolah aku sama sekali belum lihat Adek, Bun. Emang Adek main ke mana? Kok tumben, sore gini enggak di rumah."

"Nah itu, Al. Bunda juga bingung, Adek tadi bilang mau main sebentar di deket rumah. Yaudah, Bunda izinin. Pas Bunda cari Qila di sekitaran rumah, kok enggak ada?"

"Emang dari kapan Bun, Qila mainnya?" Alira jadi khawatir dengan Adeknya. Tak biasanya Qila bermain sampai sore begini.

"Lumayan lama, sih. Ah, gimana nih, Bunda jadi khawatir. Takut Adek kenapa-napa." Jasmin menggigit bibir bawahnya cemas.

"Udah, Bunda tenang aja. Aku bakal cari Adek, Bunda di rumah aja, siapa tau nanti Adek pulang sendiri."

"Iya Al, kamu cepetan ya, cari Adekmu. Nanti kalau ada apa-apa langsung telpon Bunda ya,"

"Iya Bun, kalau gitu aku cari Qila dulu." Alira lebih dulu mengambil ponselnya yang ia taruh di atas kasur. Setelahnya ia langsung mencari keberadaan Qila.

Alira mencari Qila dengan berjalan kaki. Ia sudah berjalan cukup jauh, namun tak menemukan sama sekali sosok Qila. Ia sudah mencoba menanyakan ke tetangga sekitar yang sedang di luar rumah, namun sayang, mereka juga tidak melihat keberadaan Qila.

"Ya ampun, Dek... kamu kemana? Bikin khawatir aja,"

Alira memutuskan mencari Qila di rumah Satria, siapa tahu Adeknya itu sedang bermain di sana. Qila memang cukup dekat dengan Satria.

Dan saat melewati rumah Bagas, Alira tak sengaja melihat Bagas yang sedang bersantai di depan rumah sembari memainkan handphone.

"Bagas..." panggilnya lantang.

"Apaan?" saut Bagas dari sana.

"Bantuin gue, Gas." Alira melambaikan tangannya menyuruh Bagas untuk menghampirinya.

"Bentar, ini lagi vidcall sama ayang," Bagas mengarahkan layar ponselnya pada Alira. Tapi percuma saja, Alira tak bisa melihatnya karena jarak yang lumayan jauh.

"Buruan Gas! Darurat, nih." Alira kembali berteriak.

Bagas menatap Alira kesal. Alira Sangat menganggu waktu sorenya yang sedang vidcall dengan Rena. "Iya bentar,"

Terpaksa Bagas harus mengakhiri panggilan video nya dengan Rena. "Sayang, udah dulu, ya. Alira lagi butuh bantuan aku," ucapnya di depan layar ponsel.

"Yaudah, enggak apa-apa. Aku juga di panggil sama Mama," jawab Rena dari sebrang sana.

ALIGAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang