13

38K 2.3K 23
                                    

Happy reading

Tandai kalau ada typo!

🦋🦋🦋


Alira, Rena, Gara, Galend, ditambah Bagas mereka berlima sedang menuju parkiran. Ini kesempatan bagus untuk Bagas pdkt dengan Rena. Seperti sekarang ini Bagas sedang berjalan di samping Rena dengan sesekali mengajaknya mengobrol.

"Gimana kalau kita ke warung Mak Ijah dulu? Gue pengen banget makan mie rebus," Alira menatap para sahabatnya penuh harap.

"Tapi ini udah mau sore Al, nanti gue pulangnya gimana? Hari ini gue gak bawa motor," ucap Rena.

"Bagas kan, ada, dia bisa anter lo sampai rumah dengan selamat sentosa. Iya kan, Gas?" Alira menepuk bahu Bagas kuat.

Bagas mengangguk semangat. Ia senang saja jika harus mengantar Rena pulang, karena memang ini yang ia inginkan.

"Iya, nanti gue anterin sampai rumah, Kak." ucap Bagas meyakinkan.

Rena berdecak sebal saat Bagas masih saja memanggilnya dengan embel-embel Kak. "Gue gak tua-tua amat, Gas. Kenapa lo selalu manggil gue, Kak, sih?" Rena mencebikan bibirnya lucu.

"Ya, mau gimana lagi, udah kebiasaan." Bagas mencoba tersenyum manis pada Rena.

"Bener ya, nanti lo anterin gue sampai rumah. Awas aja kalau lo berhentiin gue di pinggir jalan," ucap Rena tajam.

"Enggak lah, masa Kak Rena secantik dewi gini gue turunin tengah jalan." ucapnya menggoda.

"Halah, lambemu Gas," Alira menatap Bagas jijik.

"Jadi gak nih? Nanti keburu sore," tanya Galend.

"Harus jadi dong, jangan sampai gagal!" Alira menyeret tangan Gara dan Galend lebih dulu membiarkan Bagas berdua dengan Rena di belakangnya.

Mereka semua lebih dulu mengambil motor, lalu mereka menuju warung Mak Ijah yang ada di belakang sekolah.

"Assalamualaikum, Mak Ijah," salam Alira penuh semangat.

"Waalaikumsalam, wah, ada apa ini? Tumben banget rame-rame?" tanya Mak Ijah.

"Kita semua mau makan mie rebus buatan Mak Ijah," ucap Alira.

Mereka semua duduk di kursi panjang yang sudah di sediakan oleh Mak Ijah. Alira lebih dulu duduk kemudian di susul yang lain. Galend yang akan duduk di sebelah Rena langsung di tarik paksa oleh Alira dan berakhir duduk di sebelahnya.

"Kenapa?" tanya Galend bingung.

"Bagas lagi pdkt sama Rena." ucap Alira berbisik.

"Ohhh," Galend hanya ber oh ria.

"Mak, kita mie rebusnya sama semua aja, kasih telur juga satu." ucap Alira. Tadi mereka semua sudah sepakat untuk memesan mie rebusnya samaan.

"Oke, sebentar saya buatkan." ucap Mak Ijah.

"Gimana perkembangan lo deketin Sargas, udah ada kemajuan?" tanya Gara.

Mendengar itu Alira jadi kembali mengingat perlakuan Sargas tadi siang di sekolah.

"Niatnya sih, gue yang mau bikin baper Kak Sargas. Eh, malah gue yang di bikin mleyot sendiri," Alira senyum-senyum tak jelas.

"Dihh, lo nya aja yang baperan." sinis Bagas.

Rena yang ada di samping Bagas langsung menepuk bahu Bagas pelan. "Gak boleh gitu! Alira tuh, lagi berjuang."

"Banyak saingan enggak?" kini giliran Galend yang bertanya.

ALIGAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang