met baca, kawand —
×
Kejadiannya cukup cepat. Katrin rada kaget dengan apa yang Yesa perbuat barusan. Sesaat Katrin rada kehilangan kesadarannya.
He kissed her.
Entah apa yang Yesa pikirkan, tapi tiba-tiba saja ia mendekatkan wajahnya lalu menyatukan bibirnya dengan bibir Katrin saat itu. Yesa tidak melakukan lama, ia segera menyudahi perlakuannya itu.
" Yes... "
" Sorry. "
" It's okay, cuman kaget. "
" I like you, Katrina! "
Anjing.
Kesadaran Katrin belum sepenuhnya pulih setelah insiden silaturahmi bibir tadi, ini sudah ditambah insiden perconfessan. Dah gila! Tapi Yesa lebih gila.
" Miss, are you hear me? " tanya Yesa.
Katrin mengangguk.
" Ga usah didengerin, ya. Lupain aja. Anggep gak pernah kejadian, " ucap Yesa sambil melepas sabuk pengamannya dan sabuk pengamam Katrin. " Yuk turun, jan bengong di sini. "
Katrin gelagapan banget. Cewek itu lalu turun dari mobil dan langsung berjalan mendahului Yesa menuju lift. Ia masuk lebih dahulu ke lift, sementara Yesa masih tertinggal. Cewek itu lalu menekan lantai 10 dan lift tertutup.
Melihat hal itu, Yesa menggaruk tengkuknya. Ia sedikit merasa bodoh karena hal tadi. Tapi, ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, mau gimana lagi. Tinggal berharap kalau cewek itu masih mau berhubungan dengannya.
Yesa memutuskan untuk ke mini market dahulu untuk membeli beberapa makanan untuk persediaannya. Atau mungkin, beberapa dari makanan itu, untuk permintaan maaf mengenai kejadian tadi. Setelah membeli, ia langsung menuju unitnya di lantai 10.
Pemandangan pertama pas keluar lift adalah, Katrin yang lagi-lagi salah kamar. Terlihat cewek itu frustasi mengetik kode namun gagal terus.
" Katrin ini punya gue, " ucap Yesa.
" Oh? Iya? " Cewek itu mendongak melihat nomor, dan..., " hehe, iya. Sorry. "
Yesa cuman tersenyum melihat cewek itu tadi. Ia lalu menekan kode kamarnya, lalu masuk dan mengistirhatkan badannya setelah seharian ini. Ia menaruh belanjaannya. Setelah itu ia pergi mandi guna membersihkan tubuhnya.
***
Katrin gak bisa tidur.
Sekarang kesiangan.
Bentar lagi kelas pertamanya dimulai, dan parahnya PRESENTASI.
Salahkan saja Yesa yang semalam tau-tau mencium bibir dan confess ke dirinya, kan jadi gak bisa tidur. Tiap merem, kebayang mulu sama kejadian itu. Ada kali sampai jam dua ia grasak-grusuk di kasur. Mau ngerjain tugas, tapi sudah selesai semua. Entah dia harus bersyukur apa tidak.
Saat ini ia tengah memberikan sedikit riasan ke wajahnya. Gak perlu tebel-tebel, kata orang sudah cantik. Buktinya sering masuk ke akun kampus cantik. Dengan kemeja putih garis-garis hitam dan celana jeans abu-abu, ia berangkat menuju kampusnya.
Pas banget sudah sampai di basement, baru sada kalau mobilnya lagi ditaruh di rumah. Ada sih motor, tapi... Bodoh amat, lah! Ketimbang telat.
Ia langsung menuju parkiran motor. Pakai helm, naruh tas di depan, pasang kunci, dan berangkat. Berharap semoga hari ini dia tidak telat dan diperbolehkan untuk masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Kamar Sebelah
Teen Fiction" LO SIAPA? NGAPAIN DI APART GUE?!! " Awalnya Katrin yang mabuk habis diputusin salah masuk ke kamar tetangga. Udah salah, marah-marah sama mas-mas yang nempatin. Untung si mas kagak ikutan marah, palingan cuman bingung doang melihat kelakuan Katrin...