6 - Salah tingkah

162 11 0
                                    

Matahari telah menunjukkan jati dirinya dan cahaya tersebut berusaha masuk menembus kamar Ayra. Dion meraba kasur sebelahnya, namun orang yang dicarinya sudah tidak ada di tempatnya.

Saat ini Ayra sedang membuat sarapan untuk dirinya dan Dion. Berry French Toast Casserole, menu breakfast kesukaan Dion.

"Good Morning, baby." Sapa Dion dengan muka bantalnya. Rambut yang berantakan itu membuatnya terlihat lucu.

"Hai, good morning. Sini duduk." Ayra menarik stool untuk Dion.

Lalu Dion berjalan menghampiri Ayra. Merasa sedang ditatap oleh Dion, membuat Ayra salah tingkah.

"What?" Seru Ayra

Dion menyeringai. "Aku nggak dapet jatah morning kiss nih, By?" Sambil menyodorkan bibirnya.

Mata Ayra terbelalak kaget dan setelah itu tertawa. "Apaan sih, kamu." Ayra yakin mukanya saat ini sudah memerah.

"Pleaseee, aku nangis nih." Seru Dion merengek.

Lalu Ayra mencium pipi Dion sekilas sambil menyiapkan menu breakfast mereka.

"Aku maunya di sini, baby." Ucap Dion protes sambil menunjuk bibirnya, tapi diabaikan oleh Ayra yang sedang sibuk mencari maple syrup.

"Kita makan Berry French Toast Casserole aja, nggak apa-apa ya? Tadinya aku mau buat pancake, tapi tepungnya habis." Ucap Ayra sambil sibuk menata makanan di piringnya.

"Itu kan kesukaan aku, ya nggak apa-apa lah. Malah aku seneng banget kamu bikin ini." Ujar Dion sumringah dengan menatap piringnya.

"Americano or almond milk?"

"Americano aja, By." Jawab Dion

Sebenarnya tanpa bertanya juga Ayra sudah tahu, Dion pasti memilih Americano. Karena Ayra tahu, Dion adalah seorang Coffee Snob —penggemar kopi garis keras, tak hanya cita rasa tapi Dion tahu semua seluk beluk kopi sampai detail. Dion dan Kemal sama-sama Coffee Snob, makanya mereka bisa sangat akrab, walaupun jarang bertemu.

Tiba-tiba Ayra teringat sesuatu. Kemal!

Ayra lupa belum mengabari Kemal, jika dirinya saat ini sedang berada di Jakarta. Bisa habis dia diceramahi Kemal.

"By, bentar ya aku mau ngabarin Kemal, kalo aku lagi di Jakarta." Ucap Ayra yang langsung menyambar ponselnya

"Emang kamu belum ngabarin dia?" Jawab Dion santai sambil mengunyah French Toast buatan Ayra.

"Belum, kemarin nggak boleh sama Anin. Sekalian deh aku mau minta jemput."

"Kenapa nggak sama aku aja?" Dion menautkan alisnya

"Emang kamu mau nganterin aku?" Sahut Ayra menyelidik.

"Ya mau lah, By. Kan tujuan aku kesini emang cuma buat kamu. Kamu mau berangkat jam berapa emang?"

"Berangkat jam 10-an aja sih, By. Ngapain juga pagi-pagi banget."

"Yaudah kalo gitu, nanti aku ngegym dulu ya, By, di bawah." Izin Dion

"Aright, By."

Dion menggenggam tangan Ayra, "By, makan dulu ini. Nanti kamu lupa lagi." Ucap Dion yang mengingatkan Ayra.

"Oh, iya. Yaudah deh, aku makan dulu" Ayra nyengir kuda.

Setelah selesai menghabiskan menu sarapan mereka, Ayra bergegas untuk membereskan Apartemennya. Sedangkan Dion sudah berjalan menuju tempat gym. Sesaat pandangan Ayra ter-distract oleh notifikasi di ponselnya.

Happier Than Ever [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang