Chapter 44

241 47 695
                                    

Jangan Lupa Vote dan Komen.

Happy Reading....

Park Bo Young menarik nafas nya begitu dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Park Bo Young menarik nafas nya begitu dalam. Berusaha memenuhi kembali paru-paru nya yang hampa oleh udara dan mencoba untuk menetralkan kembali degup jantung nya yang tak beraturan tatkala melihat seseorang yang sungguh tak pernah Ia duga akan hadir disini, tiba-tiba muncul dari balik pintu dan saat ini sedang menatap nya begitu lekat.

Pandangan kedua nya bertemu. Mata hazel itu menatap nya begitu tajam seolah menusuk hingga ke jantung. Jantung yang berdetak kian melaju kencang seirama dengan darah nya yang mengalir begitu deras.

Sebuah sensasi aneh tiba-tiba menderanya. Ia tampak gugup. Hati nya bergetar bersamaan dengan kedua tangan nya yang gemetaran manakala pemuda itu melangkah menghampiri nya.

Jiwa nya terdiam dengan mata yang tak berhenti menatap sosok yang tak pernah Ia temui dalam 3 tahun belakangan. 3 tahun terasa seperti 3 setengah abad. Dan selama itu pula dirinya bagaikan terpenjara dalam kerinduan yang begitu dalam.

Dan hari ini, menit ini, detik ini, pintu seolah terbuka lebar. Sebuah keindahan memancar dari sosok nya yang begitu Ia rindukan, yang selalu Ia tunggu dalam setiap mimpi nya.

Angin pun tahu, betapa besar keinginan nya untuk mengayunkan langkah kearah dimana pemuda itu berdiri dengan gagah seolah sedang menunggu nya. Menghampiri nya kemudian menubruk nya dan membawa nya ke dalam sebuah pelukan hangat yang penuh kerinduan. Namun ego dalam dirinya menghalanginya untuk itu.

Detak jantung yang kian membuncah, membuat jiwa nya begitu lemah. Ingin Ia berlari, meninggalkan tempat ini sekarang juga untuk mengakhiri segala sensasi aneh yang menyerang seluruh tubuh nya saat ini. Namun Ia tetap disini. Berdiri tegak dihadapan pemuda itu, balas memandangi tatapan khas nya. Terpaku pada sosok yang begitu Ia damba sejak dulu. Terpesona akan paras nya yang rupawan bagai dewa.

Bo Young hanya diam. Tidak mampu berkata sepatah katapun. Hingga nafas nya yang terserak pun malu menatap kedua netra nya yang mengunci, seolah mengintimidasi. Maka Ia segera mengalihkan pandangan nya hanya untuk kembali menatap kian tajam.

Seutas senyum tipis tersungging di bibir pemuda itu, senyum yang mampu menusuk sanubarinya dan seolah menarik kembali roh nya yang telah melayang. Dan Park Bo Young masih diam terpaku.

Rumah mewah itu hening. Tanpa suara. Yang terdengar hanyalah hembusan nafas kedua nya bersamaan dengan detak jantung yang tak berhenti berpacu. Sekian menit berlalu begitu saja, keduanya hanya berdiri seperti orang bodoh yang tak mampu berbuat apapun. Yang mereka lakukan hanya saling menatap seolah pancaran mata kedua nya cukup mampu menjelaskan bahwa kedua nya masih saling merindukan.

Dan Yeontan pun duduk diam terpaku. Memandang mereka secara bergantian seolah mengerti apa yang kedua nya rasakan dalam hati masing-masing. Menjadi saksi dimana kedua insan yang telah lama berpisah, kini bertemu dalam suasana yang begitu canggung.

Midnight WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang