Chapter 31

279 46 205
                                    


Maaf baru update gaessss....

Otak lagi ngelag.

Jangan lupa Vote dan Komen nya.

Happy Reading.....

"Taehyungie?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Taehyungie?"

Pemuda bermata Hazel bersuara dalam, berdiri di depan pintu apartemen Go Eun. Menatap dengan ekspresi wajah seperti seseorang yang sedang butuh pertolongan.

Go Eun tahu maksud dan tujuan Taehyung menemui nya di apartemen nya. Maka Ia mempersilahkan pemuda itu untuk masuk.

Tatapan Taehyung berhenti pada sesosok pria tampan yang baru saja bangkit dari duduk nya begitu Ia memasuki ruangan. Mereka pernah bertemu sekali. Dan dia juga sudah tahu posisi seperti apa yang ditempati pria ini dalam kehidupan Kim Go Eun.

Namun yang membuat dahi nya berkerut pada saat mereka bersitatap selama beberapa detik sebelum pria itu berpamitan pergi pada kekasih nya, mungkin sengaja memberikan sedikit privasi agar mereka berdua bisa berbicara secara pribadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namun yang membuat dahi nya berkerut pada saat mereka bersitatap selama beberapa detik sebelum pria itu berpamitan pergi pada kekasih nya, mungkin sengaja memberikan sedikit privasi agar mereka berdua bisa berbicara secara pribadi.

Pria itu mirip sekali dengan seseorang yang Ia kenal. Taehyung tidak tahu apakah pria ini ada hubungan nya dengan seseorang itu atau tidak, tapi yang pasti wajah dan tatapan matanya mengingatkan Taehyung pada Jungkook.

"Ada apa Taehyungie?"

Suara Bibi Go Eun mengagetkan nya saat Ia tengah sibuk memperhatikan Kim Seokjin yang berjalan keluar apartemen hingga pria itu berlalu dari pandangan. Mereka sempat kembali saling menatap. Pria itu menatap nya begitu tajam, dan sama sekali tidak terlihat ramah seperti saat pertama kali mereka bertemu.

"Aku ingin membicarakan sesuatu Bibi"

Go Eun menghela nafas. Menghembuskan nya perlahan.
"Dimana Youngie? Kenapa dia tidak menemuiku?"

"Aku belum memberitahunya. Aku tidak ingin membuat nya takut Bibi. Maafkan kami telah membuat Bibi melihat hal yang seharusnya tidak Bibi lihat"

"Sudah berapa lama kalian menjalin hubungan?"

"Sejak Ayah dan Bibi berangkat ke Malta. Tapi aku telah mencintai nya jauh sebelum Ayah dan Bibi bertemu. Apa yang harus kami lakukan? Kumohon bantu kami bicara pada Ayah"

Midnight WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang