Chapter 13

293 56 155
                                    

Minggu yang cerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minggu yang cerah.

Namun tak secerah hati seorang gadis yang duduk termenung di sudut ranjang. Memegang ponsel nya dan sesekali melirik layar ponsel berharap ada sebuah pesan ataupun panggilan masuk yang akan membuyarkan lamunan nya.

Pikiran nya melayang.

Memikirkan kejadian tadi malam. Sampai pada siang ini, Jungkook belum menelpon nya. Pemuda itu tak pernah absen menelpon nya setiap pagi saat Bo Young terbangun dari tidurnya. Namun hari ini terasa berbeda. Jungkook mungkin masih sangat marah padanya.

Bo Young ingin menelpon nya.
Tapi perasaan takut menguasai nya. Hal yang mudah bagi nya untuk meminta maaf dan berjanji untuk tidak akan mengecewakan Jungkook lagi. Namun apa dia bisa?
Bagaimana jika esok Ia melakukan nya lagi?

Lamunan nya buyar.

Bukan karna suara dering ponsel. Namun karna seseorang yang menjadi penyebab perasaan nya campur aduk. Masuk ke kamar nya dengan begitu santai nya seolah kamar ini adalah miliknya.

"Ada apa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ada apa?"

"Tolong masakkan sesuatu untuk ku"

Ya Tuhan. Berikan aku kesabaran. Ucap Bo Young dalam hati. Dia menghela nafas. Mood nya begitu buruk sejak tadi malam, dia bahkan kesulitan untuk tidur dan sekarang pemuda ini tiba-tiba muncul minta di buatkan makanan.

"Yaaa Kim Taehyung. Memang nya aku ini pembantu mu?"

"Yaaa, apa seorang adik memasak untuk kakak nya bisa disebut pembantu?"

"Cihh... jangan sebut dirimu kakak. Kau bukan kakakku. Aku tidak sudi jadi adikmu" Bo Young menatap nya sinis.

"Syukurlah kalau begitu. Kau memang tidak pantas jadi adikku. Pantas nya jadi Nyonya Kim" kekehnya.

Mata Bo Young mendelik kearah nya seraya berdehem. Penyakit jantung nya kambuh lagi.

"Aku bercanda. Kenapa panik begitu? Apa kau berharap aku serius dengan ucapan ku?"

Bo Young mengerucutkan bibirnya.
"Bercanda mu tidak lucu"

"Cepatlah. Aku lapar"

"Kenapa tidak menyuruh kepala pelayan saja? Kenapa harus aku? Aku tidak mau"

Midnight WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang