Author POV
Sadewa tidak pernah menyangka bahwa kebohongannya secepat ini terbongkar. Dia kira dia bisa bertahan sedikit lebih lama tanpa menyakiti Karina, tapi nyatanya sekarang semuanya sudah terungkap.
Pada akhirnya Sadewa meminta Karina untuk menetap sementara di Jakarta. Pria itu pernah punya apartemen di kota Jakarta dan Karina diminta untuk menetap di sana selama beberapa hari sampai nanti Sadewa bisa pulang ke Bandung bersamanya.
Peristiwa dua hari yang lalu cukup mengguncang Karina dan kerap membuat dia melamun. Masih tidak percaya kalau dirinya benar-benar menjelma sebagai wanita simpanan. Keluarga Karina pun tidak tahu soal ini dan Karina merasa teramat malu.
Dua puluh menit yang lalu, Sadewa mengabarinya kalau malam ini dia dan Alya akan menginap di apartemen. Sadewa beralasan kalau istri pertamanya sedang ada proyek besar yang harus dikerjakan sehingga tidak bisa pulang.
Karina tidak bisa menolak atau setuju, dia hanya diam saja. Semua yang dia lakukan seperti serba salah, Karina enggan berkomentar. Yang sedang dia pikirkan adalah bagaimana caranya untuk pergi tanpa dibayangi oleh suaminya itu.
Suara bel di pintu apartemen membuat lamunan Karina terhenti. Dia melangkah lesu menuju pintu lalu membukanya.
"Mama!" Sapaan akrab Alya menyambutnya langsung. Gadis kecil itu membuka lebar tangannya, meminta pelukan dari Karina.
"Mama, mama... Alya mau bobok ama mama ya? Kata papa boleh bobok ama mama," pintanya antusias. Karina tersenyum tulus, dia mengangguk sembari membawa Alya ke dalam apartemen. Tidak dia pedulikan Sadewa yang membuntutinya dari belakang.
"Alya udah makan, sayang? Kebetulan mama Karin tadi bikin jagung susu, kamu mau?"
"Mau, mama! Mama suapin Alya kan? Alya gak mau makan sendiliann," tanyanya.
"Oke, disuapin ya nak?" balasnya.
Karina membiarkan Alya bermain di ruang tv sedangkan dia masuk ke dapur untuk menyiapkan makanan Alya. Saat sedang sibuk menuangkan jagung ke mangkuk, sebuah pelukan hangat menyelimuti dirinya.
"Makasih, sayang... Kamu bisa menerima kondisi kita sekarang. Mas bersyukur kamu menyayangi Alya seperti itu. Dia jarang diperhatikan ibu kandungnya, makanya dia senang sekali waktu kenal sama kamu," bisiknya tapi entah kenapa membuat Karina jengah.
"Hmm, udah jangan peluk gini Mas. Pikirin perasaan istri pertama mas Dewa. Mungkin aja dia gak bisa kasih perhatian lebih karena alasan tertentu, tapi Mas Dewa malah selingkuh."
"Hei, jangan ngomong kayak gitu. Kita baik-baik aja, Karina. Kamu dan mas akan tetap menjadi pasangan suami-istri. Mas cinta sama kamu," balasnya kian mesra.
"Udahlah, Karin mau kasih makan Alya dulu. Ini juga udah malem, dia mesti tidur abis makan," elak Karina. Wanita itu membawa mangkuk yang berisi jagung susu untuk dia berikan kepada Alya. Lebih baik mengasuh anak ini daripada mengurusi Sadewa.
"Walnanya uningg! Itu bulet bulet apa, ma?" tanya Alya penasaran. Sambil bertanya, Alya membuka lebar mulutnya untuk menerima satu suapan. Sudut bibirnya merekah indah karena rasa manis yang dia kunyah.
"Enak gak? Yang bentuknya kayak bulat-bulat itu jagungnya, sayang. Terus mama kasih susu biar tambah enak," jawab Karina. Dengan telaten dia menyuapi Alya sambil sesekali mengelap sudut bibirnya yang belepotan.
Sadewa mengawasi keduanya dalam diam. Jarang sekali dia melihat pemandangan ini ketika bersama Hera. Istri pertamanya itu memang ibu kandung Alya, tapi mereka jarang menghabiskan waktu bersama sampai terkadang Alya merasa kesepian hanya bermain dengan asisten rumah tangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Simpanan
RomanceWARNING 21+ ! ADEGAN DEWASA!🚫🚫🚫 DI BAWAH 21 TAHUN HARAP SEGERA MENYINGKIR! SAYA TIDAK TANGGUNG RISIKONYA! Menjalani pernikahan yang harmonis adalah impian setiap perempuan. Mereka berharap diperlakukan seperti ratu, dicintai, dan menjadi satu-sat...