Author POV
Hera duduk termangu di ruang kerjanya. Sedari tadi dia memikirkan pernikahannya dengan Sadewa sampai melamun tidak jelas padahal masih ada sekelumit masalah di butik yang harus dia selesaikan. Belum lagi proyek besar yang akan dia lakukan ini sangat menyita waktu sehingga Hera harus bekerja lebih keras untuk menyelesaikan semuanya.
Tok! Tok!
Ceklek!
"Bu Hera, maaf mengganggu tapi ada tamu yang ingin menemui ibu."
Hera mengedipkan matanya saat asistennya masuk untuk memberi informasi. Dengan segera wanita itu mengangguk dan mempersilakan tamu yang datang.
Tak lama kemudian, seseorang dengan rambut klimis masuk ke ruangannya. Dia tampak elegan dengan jas yang dia pakai bersamaan dengan senyum manis di sudut bibirnya.
"Hai, Hera."
"Diaz? Ya ampun kamu di sini?" Hera lekas berdiri lalu mendekap lelaki bernama Diaz itu. Suatu kebetulan karena Diaz datang setelah nyaris empat tahun tidak ada kabar sama sekali.
"Kejutan dong. Tadi aku mampir ke rumah kamu, tapi kata satpam gak ada siapapun di rumah. Jadi aku mampir ke sini. Kamu apa kabar, Hera?"
"Aku baik kok. Kamu gimana?"
Diaz duduk di sofa tamu, mata hitamnya berkeliaran menatap seisi ruangan yang dipenuhi semua prestasi yang telah Hera dapatkan selama dia berkarir.
"Aku juga baik. Kamu makin keren aja nih, aku denger nanti ada pertunjukan busana ya? Aku diundang kan?"
"Hahaha, ya tentulah diundang. Kamu harus dateng pokoknya," jawab Hera sambil tertawa.
"Suami kamu gimana? Baik-baik aja sama dia?"
"Hmm, gitulah. Kamu tau sendiri gimana Mas Dewa. Aku males bahas dia," jawabnya setengah tidak peduli.
"Kenapa? Ada masalah lagi? Apa masih karena masa lalu kita?" tanya Diaz sedikit menyinggung soal kejadian di masa lalu. Pria itu merasa semuanya berawal dari peristiwa tempo hari.
"Nggak lah. Udah deh bahas yang lain aja. Ngomong-ngomong, kamu ke mana aja sih? Kok beneran gak ada kabar eh terus tiba-tiba muncul aja di sini," alihnya. Diaz cukup lama menatap Hera, berpikir kalau wanita itu sama sekali tidak mencari dirinya.
"Ada kok, aku mengasingkan diri aja. Gak kerasa ya empat tahun gak kontakan lagi. Aku dateng cuma buat pastiin kalo kamu dan Sadewa baik-baik aja. Tapi... Kayaknya aku pergi belum terlalu lama," jawabnya sedikit menerka. Seketika Hera merasa lesu sekali. Bagaimana mau baik-baik saja kalau sebenarnya Sadewa telah menikahi perempuan lain. Sadewa selingkuh darinya.
"Ini bukan perkara kamu kok. Cuma emang aku dan Mas Dewa lagi ada selisih aja," jelasnya. Diaz tidak langsung berkomentar, banyak spekulasi di otaknya dan dia menyangka kalau kemungkinan Sadewa memiliki skandal sehingga membuat Hera terlihat lemas memikirkannya.
"Udah berapa lama?"
"Maksudnya?"
"Sadewa selingkuh. Aku bisa tau tanpa kamu jelasin lagi," paparnya. Hera tertawa kecil, Diaz selalu mengerti dirinya. Pria itu adalah salah satu orang terdekat Hera yang tidak pernah berpaling bahkan ketika Hera telah resmi menjadi istri Sadewa lima tahun yang lalu.
"Kamu emang selalu tau soal aku, Diaz. Dan ya... Mas Dewa emang lagi terlibat hubungan itu sama seseorang. Tapi aku udah ambil tindakan, jadi aku rasa gak akan ada masalah. Mungkin..." jelasnya sedikit terdengar ragu.
"Apa kamu sekarang cinta sama Sadewa? Aku liat kamu tersiksa banget," tanyanya.
Hera mengendikkan bahu. "Untuk seseorang yang selalu bersamaku selama lima tahun ini... Aku emang cinta sama dia."

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Simpanan
Storie d'amoreWARNING 21+ ! ADEGAN DEWASA!🚫🚫🚫 DI BAWAH 21 TAHUN HARAP SEGERA MENYINGKIR! SAYA TIDAK TANGGUNG RISIKONYA! Menjalani pernikahan yang harmonis adalah impian setiap perempuan. Mereka berharap diperlakukan seperti ratu, dicintai, dan menjadi satu-sat...