Markas Rebellion (2)

12 2 1
                                    

“Sorenara anata wa sudeni korera no koto no ikutsu ka wo shitte imasu ka?’ ucapku (Lalu apakah anda sudah mengetahui beberapa hal tersebut?)
“Covid-19 monsutaa buntai no mokuteki wo nozoite, watashitachi wa sudeni subete wo shitte imasu. Shoujikina tokoro, kore made, watashitachi, hanran honbu wa, Covid-19 monsutaa gun ga anata no kawari wo suru mokuteki wo shirimasendeshita” ucap Touma (Kami sudah mengetahui semuanya, kecuali tujuan Pasukan Monster Covid-19. Jujur saja, hingga saat ini kami, Markas Rebellion belum mengetahui tujuan Pasukan Monster Covid-19 menguasai tempat kalian.)
“Covid-19 monsutaa butai ga anata no basho ni yattekuru mokuteki o shitte imasu ka?” tambah Touma (Apakah kalian sendiri mengetahui tujuan Pasukan Monster Covid-19 datang ke tempat kalian?)

NB: Semua Bahasa Jepang yang ada di percakapan part ini hasil dari google translate ya, bukan murni dari author, karna Author sendiri baru belajar Bahasa Jepang. Oke, Lanjut!

“Covid-19 monsutaa chiimu no honrai no mokuteki ni suite wa wakarimasen ga, chikyuu ni yattekuru karera no mokuteki wa shimin ni kansen shi, chikyuu wo hakai suru kotodearu to watashitachi wa junia ni utagatte imasu.” ucap Samuel (Untuk tujuan asli dari Pasukan Monster Covid-19 kami kurang tau, tapi kami Kyuranger Junior menduga bahwa tujuan mereka datang ke bumi adalah menginfeksi warga dan menghancurkan bumi)
“Naruhodo, soredewa konkai no kaiwa no youten ni torikakarimashou” ucap Touma (Begitu ya, baik, kalau gitu mari kita masuk ke inti pembicaraan kita kali ini)

Saat Touma-san bilang begitu, seketika suasana pembicaraan berubah ke dalam mode serius. Tak lama dari itu, Touma-san benar-benar membicarakan inti dari pembicaraan setelah cukup lama berbasa-basi. Untuk yang penasaran dengan inti pembicaraan dari kami bertiga, aku serahkan kepada author untuk mengungkapkannya.

Author: Beres atuh Yosi, serahkan saja kepadaku

Setelah dirasa cukup untuk membicarakan inti pembicaraan
“Dou Yatte?” Futari de dekimasu ka?” ucap Touma (Bagaimana? Apakah kalian berdua bisa melakukan itu?)

Sebenarnya saat Touma-san menawarkan hal itu kepada kami, jujur aku sendiri nggak yakin apakah kami berdua bisa melakukan hal itu, tapi tiba-tiba
“Hai! Watashitachi wa anata ga motomeru koto wo suru koto ga dekimasu” ucap Samuel (Ya! Kami bisa melakukan apa yang anda minta)

“Sam!” ucapku pelan sambil menoleh ke arah Samuel
Samuel hanya menggelengkan kepala serta mengucapkan “Gapapa kita bisa”

“Kakushin shite iru?” ucap Touma (Yakin?)
“Hai!” ucap Samuel (Ya!)
“Yosi, dou yatte?” ucap Touma (Yosi, bagaimana?)
Aku mengangguk sebagai jawaban

“Oke, saisho ni koko de kaiwa wo shuuryou shimasu. Koko ni kitekurete arigatou gozaimasu. Atode futari ga watashitachi no tasuke wo hitsuyou to suru baai wa, Hammy to Kotaro ni anata wo koko ni tsureteiku you ni tanomu koto ga dekimasu, matawa sono gyaku no baai wa, tsuru gini renraku wo onegaishimasu” ucap Touma (Oke, Kalau begitu, pembicaraan kita sampai sini dulu. Terimakasih sudah mau menyempatkan waktu untuk datang ke sini. Nanti jika kalian berdua membutuhkan bantuan kami, kalian bisa minta tolong Hammy dan Kotaro untuk mengantarkan kesini, maupun sebaliknya jika kami membutuhkan bantuan kalian berdua, kami akan meminta tolong Tsurugi untuk menghubungi kalian)
“Okyu!” ucap ku dan Samuel keceplosan dan langsung tersadar

“Sumimasen deshita” ucapku yang merasa bahwa ucapan ‘okyu’ kurang sopan untuk Touma-san (Maafkan kami)
“Daijoubu, Kyuurenjaa no kuseda to omoimasu” ucap Touma (Tidak apa-apa, saya paham kalau itu kebiasaan dari Kyuranger)
“Sonogo, hanashiai ga owattanode, kono heya wo dete mo kamaimasen” tambah Touma sambil berdiri (Kalau begitu, karena pembicaraan kita sudah selesai, kalian boleh keluar dari ruangan ini)
“Arigatou Gozaimashita” ucapku+Samuel sambil berdiri+membungkuk (Terimakasih banyak)
“Sumimasen….” ucapku+Samuel sambil membungkuk dan berjalan ke depan pintu (Permisi….)
Sesampainya di pintu, kami berdua langsung keluar dari ruangan tersebut

Saat sudah diluar ruangan
“Sam? Apa kamu yakin kita bisa melakukan yang diminta Touma-san?” ucapku sambil berhenti berjalan alias di belakang Samuel
“Bukankah katamu, kalau tidak mencoba, kita tidak tau apa yang terjadi?” tanya balik Samuel tanpa menoleh ke arahku dan tetap berjalan
“Iya memang, tapi…” ucapku yang sengaja ku potong
“Tapi kenapa Yosi? Apa kamu meragukan kemampuan kita berdua? Bukankah ini kedua kalinya kita melawan sebuah pasukan monster? Atau…. Jangan-jangan kamu mendapatkan sebuah bayangan selama kita berbicara dengan Touma-san? Dan bayangan itu bisa dibilang cukup berbahaya?” ucap Samuel yang langsung berhenti dan menghadapku
“Eh.....Pertama, tentu aku tidak meragukan kemampuan anggota Kyuranger Junior terutama kemampuan kita, Kedua, iya memang ini kedua kalinya kita melawan pasukan monster, dan Ketiga, A…Aku tidak mendapatkan bayangan apapun” ucapku
“Lalu apa yang membuatmu ragu kalau kita bisa melakukan yang diminta Touma-San?” ucap Samuel sambil menghampiriku
“Aku tak tau Sam, bener-bener nggak tau, aku Cuma merasa nggak yakin aja” ucapku
“Yosi, kakakku dan partnerku, dengerin aku! Aku tau, aku yang paling muda diantara kalian ber-9 tapi aku cowok sendirian yang artinya mau tidak mau kalian ber-9 harus ku lindungi, terutama kamu. Asal kamu tau, teman-temanmu, Kak Hammy, Kak Lucky, dan Kak Stinger memberi kepercayaan lebih untukku untuk jaga kamu, karena mereka semua tau, kalau aku yang lebih sering bareng sama kamu seperti saat ini. Apa kamu kayak gini, karna nggak mau kejadian kak Lucky terulang lagi?” ucap Samuel sambil megang pundakku
“Itu salah satu alasannya” ucapku
“Yosi….Kali ini aku mohon dengan sangat sama kamu, percayalah kepadaku! Aku pastikan kejadian kak Lucky nggak akan terulang lagi kepadaku ataupun ke yang lain. Aku bakal berusaha ngelindungi kalian semua semampuku dan sebisaku. Jadi, tenanglah” ucap Samuel yang berusaha menenangkan diriku
“Yakusoku?” tanyaku sambil mengancungkan jari kelingking (Janji?)
“Yakusoku!” ucap Samuel sambil mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingkingku (Janji!)

Hayo!!! Menurut kalian Touma-san berbicara tentang apa hingga membuat Yosi tidak yakin seperti itu tetapi Samuel malah yakin 100% bisa melakukannya? Lalu apa benar Yosi tidak mendapatkan bayangan selama mereka berbicara dengan Touma-san? Dan apakah Samuel akan menepati janjinya kepada Yosi? Penasaran? Tunggu aja di part selanjutnya. Jangan Lupa Vote and Comment

Best Partner Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang