Mencari Tanda-tanda Kedatangan Wakil Boss

3 1 0
                                    

“Tapi kira-kira siapa yang akan kita lawan dulu di antara mereka berempat?” tanya Fanny
“Entahlah aku juga nggak tau, tapi siapapun yang akan kita lawan, setidaknya kita harus kuat baik fisik maupun mental” ucap Jeje
Kami bersembilan setuju dengan ucapan Jeje

“Kalian mau latihan fisik setelah ini?” tanya Kotaro
Entah kenapa, kami bersepuluh kompak angkat bahu

“Angkat bahu aja kompak kalian. Tapi bentar kalau kalian latihan fisik, latihan sama siapa? Kalau dulu kan kita saling latih, kalau sekarang apakah kalian bersepuluh saling latih atau gimana?” ucap Hammy
“Kurang tau juga kak. Sekarang waktu kita bersepuluh tuh sering nggak sama, kalau mau ambil hari Weekend belum tentu kita full kosong.” ucap Lauren
“Tapi untuk melawan Pasukan Monster tuh bisa” ucap Kotaro
“Kan itu dadakan woi! Nggak lawan, banyak korban.” ucap Novi sambil lembar bantal ke Kotaro
“Santai aja bro!” ucap Kotaro sambil ketawa
“Untuk team Finishernya siapa aja Je?”  tanya Vista
“Untuk Team Finishernya…. Bentar ini kenapa Team Finisher nya ada dua?” tanya Jeje yang baru sadar
“Ada dua? Masudnya?” tanya Yuni
“Iya, Team Finisher untuk melawan dan Team Finihser saat monster raksasa itu beda” ucap Jeje
“Beda? Kamu nggak nanya ke Petinggi Touma soal hal itu?” Tanya Samuel
“Aku baru tau sekarang Sam! Tadi Touma-san nggak ngejelasin juga” ucap Jeje

Lagi dan lagi, sama seperti di Ruang Touma-san aku merasakan ada hawa yang berbeda tapi kali ini lebih spesifik. Entah kenapa aku jadi merasa gelisah seketika yang tak sadar menarik perhatian yang lain
“Dek, kamu kenapa?” tanya Hammy yang keliatan khawatir
Sedangkan yang lain hanya lihat lihatan sekaligus memberi kode kepada Samuel. Samuel yang tau dari kode tersebut langsung megang kedua lengan ku terus menghadapkan badanku ke depannya

“Yosi! Tenanglah!” ucap Samuel sambil megang kedua lenganku
Saat Samuel mencoba menenangkan diriku, aku mendengar suara Paman Orion yang berucap sama seperti Samuel

Sedangkan aku saat mendengar suara Samuel dan Paman Orion berusaha untuk tenang dan mencoba meredakan kegelisahanku dengan cara memejamkan mata sambil mengatur nafas. Selama aku melakukan hal tersebut, Samuel tak melepaskan tangannya dari kedua lenganku. Setelah berhasil tenang
“Aku udah tenang” ucapku sambil menurunkan kedua tangan Samuel

Saat aku bilang udah tenang, mereka semua sangat lega
“Tenang gais, aku gapapa, aku Cuma ngerasa ada hawa yang beda saat bahas Wakil Boss” ucapku jujur
“Hawa? amu ngerasain hawa yang berbeda? Kemampuanmu meningkat lagi kak Yos?” Tanya Kotaro
“Gatau juga, tapi masa aku aja yang meningkat kemampuannya, Samuel nggak, enak banget” ucapku dengan nada bercanda
Seketika itu juga mereka semua sadar

“He anjir, iya! Kenapa kemampuan Yosi yang bertambah, kenapa kemampuan kau tidak Samuel Dirgantara?!” ucap Ina
“Ya aku mana tau anjir!” ucap Samuel
“Tapi bisa jadi Samuel juga berkembang kemampuannya, tapi dia nggak sadar” ucap Kotaro membela partnernya
“Nah, aku setuju!” ucap Samuel yang menyetujui perkataan Kotaro
“Kau nggak usah bela partner kau!” ucap Ina sambil nunjuk Kotaro (nada bercanda ya ini)
Kotaro hanya terkekeh

“Untuk team finisher jadinya gimana?” tanyaku
“Aku akan bacakan setelah kita bertemu dengan salah satu Wakil Boss” ucap Jeje
Aku hanya mengangguk

Keesokan harinya, saat sarapan bareng, Jeje ngasih tau kita untuk memperhatikan lingkungan sekitar apakah ada tanda kehadiran dari Wakil Boss atau tidak. Jika ada, bisa langsung chat di grup Chat. Btw, Kak Hammy, dan Kotaro sudah Jeje tambahkan ke grup Chat. Satu hari, dua hari hingga tiga hari kami bersepuluh tidak menemukan tanda tanda kehadiran dari Wakil Boss.

Hingga tak terasa sudah seminggu berlalu, namun belum juga menemukan tanda tanda kehadiran dari salah satu Wakil Boss
“Gimana? Ada yang menemukan tanda tanda kehadiran dari salah satu Wakil Boss nggak melalui gerak gerik warga?” tanya Jeje
Kami semua menggeleng.

“Aku curiga deh, sepertinya ada hal yang telah dipersiapkan oleh pihak Wakil Boss untuk melawan kita” ucap Vista yang memprediksi
“Kita juga harus mempersiapkan sesuatu kalau gitu” ucap Samuel
“Tapi mau mempersiapkan apa Sam, kita nggak tau rencana apa yang akan digunakan oleh Wakil Boss” ucap Fanny
“Apapun rencana yang digunakan mereka, setidaknya kalian harus sudah siap untuk melawannya” ucap Hammy
“Kami berdua, akan selalu siap jadi cadangan dan back up untuk Kyuranger Junior” ucap Kotaro sambil tersenyum

Setelah berdiskusi singkat, beberapa jam setelah itu, Jeje mendapatkan pesan melalui email dari Touma-san
“Yos, Sam doko da? (Yos, Sam dimana?)” tanya Jeje sambil keluar dari kamar

Btw, setelah diskusi seluruh anggota Kyuranger Junior langsung bubar meninggalkan Ruang Utama termasuk kak Hammy dan Kotaro.

“Naze? (Kenapa?)” tanya ku dan Samuel barengan namun berbeda tempat
“Barusan Touma-san mengirim pesan melalui email. Katanya, kalian berdua harus ke Rumah Sakit Rebellion besok sekitar pukul 10 pagi” ucap Jeje
“Hah ngapain? Check up?” tanya ku sambil menghampiri Jeje
“Iya dong, mau apa lagi, di bedah?” ucap Jeje bercanda
“Operasi masud lu?” ucap Samuel yang menanggapi candaan Jeje
“Iyelah apalagi?! Oh ya nitip, kalau kalian merasa ada kejanggalan di Rumah Sakit Rebellion kabari ya?” ucap Jeje
“Nggak! Kami nggak akan ngabarin!” ucap Samuel sambil berjalan menghampiri Jeje
Saat Samuel sudah hampir dekat dengan Jeje, tanpa diduga Jeje lempar bantal ke arah Samuel, tapi ternyata dia bisa menghindarinya

“Anjir lu! Tiap gue ngelempar barang ke lu, selalu nggak kena!” omel Jeje
“That's because you're unlucky (Itu karena kau tidak beruntung)” ledek Samuel

Ternyata secara tiba-tiba aku mendapat bayangan tulisan “Kemampuan Baru”, aku gatau itu tertuju untuk siapa karna nggak ada petunjuk selain tulisan itu

“Jangan bengong!” ucap Samuel sambil melemparkan bantal yang di lempar Jeje
“Itai! (Sakit)” ucapku saat lemparan Samuel mengenai diriku
“Makanya jangan bengong!” ucap Samuel
“Gue nggak bengong ya” ucapku
“Terus kalau nggak bengong apa? Ngelamun? Itu sama aja Ogeb” omel Samuel

“Kenapa jadi ribut sih kalian berdua” ucap Jeje sambil bergantian melihatku dan Samuel
“Biarin!” ucapku dan Samuel bersamaan

“Eh btw, aku barusan dapat bayangan tulisan” ucapku
Auto mereka menoleh ke arahku. Aku yang paham dengan masud mereka langsung aja bilang

“Bayangan itu bertuliskan ‘Kemampuan Baru’” ucapku

Fyi, ini di basecamp sisa 3 orang ya, sedangkan yang lain pergi keluar karna ini hari Sabtu

“Kemampuan Baru?” tanya Jeje dan Samuel secara bersamaan
“Iya, tapi aku gatau siapa yang akan punya kemampuan baru di antara kita bersepuluh” ucap ku

Best Partner Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang