Revolusi Kemampuan

10 2 0
                                    


etelah membawanya agak jauh
“Kenapa?” tanya Samuel to the point
“Aku mendapat bayangan lagi Sam” ucapku sambil menghadap ke atas alias melihat muka Samuel
“Iya? Hmm seperti biasanya kan? Bayangan samar-samar? Kalau bayangan nya jelas biasanya kamu langsung pucet” tebak Samuel
“Iya… Aku dapat bayangan samar samar namun bayangan kali ini beda Sam” ucapku
“Beda? Apa yang beda?” tanya Samuel
“Bayangan yang aku dapat kali ini tuh entah kenapa aku bisa merasakan apa yang terjadi di bayanganku” ucapku
“Hah?” Masudnya gimana?” ucap Samuel yang ngelag
“Ya aku mendapat bayangan samar tapi aku bisa merasakan apa yang ada di bayanganku itu” ucapku
“Kenapa bayanganmu makin ke sini makin aneh Yos?” tanya Samuel
“Aku juga gatau Sam, malah jangankan bayangan, kalau kamu ngeh, aku juga terkadang dapat bicara to the point soal monster” ucapku
Entah kenapa saat aku bilang gitu, raut muka dari Samuel berubah

“Kamu kenapa Sam? Kenapa raut muka mu berubah?” tanyaku yang mempertanyakan perubahan raut muka Samuel
“Matte! Sore wa anata no sukiru ga seichō shite iru koto o imi shimasu ka? (Tunggu! Berarti selama ini, kemampuanmu semakin berkembang?)” tanya Samuel
Aku hanya menggangguk sebagai jawaban

“Naze oshiete kurenai nodesu ka? Soretomo sukunakutomo watashi ni totte wa yosi-Chan? (Kenapa kamu nggak bilang ke kita? Atau setidaknya ke aku Yos?)” tanya Samuel
“Gomen, aku memang sengaja nggak bilang, biar kita fokus dulu ke Pasukan Monster Covid-19” ucapku
Samuel menghela nafas

“Ya kalau kayak gini, aku mah bisa apa? Ini kan kebiasaan kamu…. Ya udah lain kali bilang aja gapapa, kalau nggak mau bilang ke sahabatmu, bilang ke aku aja gapapa, nggak usah mikirin aku tentang beban dari Touma-san, toh itu kita berdua yang nanggung kan” ucap Samuel
Lagi-lagi aku mengangguk sebagai jawaban

“Ekhem!” ucap Kyuranger Junior kecuali aku dan Samuel
“Kalau Jadian tuh bilang jangan sembunyi sembunyi” ledek Ina
“Nah bener! Biar kita kecipratan PJ” ledek Yuni

Aku dan Samuel saat mendengar itu langsung menoleh
“Kalau iri tuh bilang bos!” ucap Samuel meledek sambil merangkul ku
“Hayo mau kau apakan anakku!” ucap Fanny sambil menjewer Samuel
“Ampun mak! Aku nggak ngapa-ngapain anakmu” ucap Samuel sambil menahan kesakitan akibat jeweran Fanny
“Udah mak udah, kasian woii” ucapku mau ngelerai Fanny dan Samuel namun ditahan anak anak lain

“Gais, Let’s go home” ucap Jeje tiba-tiba
“Let’s Go” ucap Kyuranger Junior kec. Jeje
“Wait, what are we going home with? Walk? or use Fuuchou Kyutama? (Tunggu, kita pulang naik apa? Jalan kaki? atau pakai Fuuchou Kyutama?)” ucap Vista
“How about just walking? (Gimana kalau jalan kaki aja?)” ucap Lauren
“Are you Crazy? Here to Basecamp 3 km (Gila ya kau? Sini ke Basecamp 3 km)” ucap Novi
“Just use Fuuchou Kyutama, it’s faster, more practical (Udahlah pakai Fuuchou Kyutama aja, lebih cepat, lebih praktis” ucap Fina
“Tunggu! Aku baru sadar, bukankah tadi ke tempat penyerangan terakhir Mak nebeng Ina, dan Novi nebeng aku?” tanya Samuel
“Berarti itu, kalian bawa sepeda motor kan? Ya udah sana balik ke tempat kalian naruh sepeda motor” ucap Jeje
Akhirnya Fanny, Novi, Ina dan Samuel kembali ke tempat dimana mereka memarkirkan sepeda motornya, sedangkan sisanya termasuk aku, langsung ke Basecamp menggunakan Fuuchou Kyutama

Sesampainya di Basecamp, semua anggota Kyuranger Junior langsung bersih-bersih diri, beruntungnya, mereka yang pergi menggunakan sepeda motor mampir dulu untuk membeli makanan

Keesokkan harinya, seluruh anggota Kyuranger Junior sibuk dengan urusannya, 7 diantara mereka sibuk kuliah, dan sisanya sibuk bekerja… Hingga akhirnya, 3 hari kemudian, barulah aku, Jeje, dan Samuel agak longgar jadwalnya, jadinya kita bertiga yang ada di Basecamp

“Yos? Sam? Bisakah kita bicara bertiga? Ada yang ingin aku tanyakan” ucap Jeje sambil duduk di kursi dapur

Kebetulan kita ada di Ruang Makan

“Bicara tentang apa? Tumben?” tanya Samuel
“Kamu mau tanya apaan Je?” tanyaku
“Kalian pacaran?” tanya Jeje sebagai pembuka
Seketika aku dan Samuel langsung menoleh satu sama lain

“Kamu nanya itu Je?” tnaya ku
“Nggak bercanda doang, kalau beneran sih gapapa, kita dukung. Tapi, aku bukan nanya itu, tadi Cuma pembuka doang” ucap Jeje
“Terus nanya apa?” tanya Samuel
“Kalian masih inget dimana Samuel mendapatkan Protecto Kyutama?” tanya Jeje
Aku dan Samuel menjawab dengan anggukan

“Kan kalian tau, bahkan kita semua tau kalau nggak sembarangan orang bisa dapat Kyutama. Nah, Sam, kamu kan dapat itu, apa itu artinya selama ini sebelum mendapat Protecto Kyutama, kamu ngelindungi kita?” tanya Jeje mulai curiga
“Ya memang aku ngelindungi kalian kan, sejak awak jadi Kyuranger. Jadi nggak ada salahnya aku dapat penghargaan itu” ucap Samuel
“Bukan masalah itu Sam, kalau tentang itu ya aku percaya alam semesta memilih kamu. Cuma, aku dan yang lain ngerasa kamu ngelindungi kita karna ada suatu alasan. Kalian berdua nggak lagi menyembunyikan sesuatu kan?” Tanya Jeje mulai curiga
“Menyembunyikan sesuatu? Nggak kok Je” ucapku
“Hooh bener, kan semua perbincangan dari Markas Rebellion udah kita bongkar semuanya” ucap Samuel
“Okey… Aku percaya sama kalian….” ucap Jeje yang percaya-percaya aja
“Udah mau nanya itu tok?” tanya Samuel
“Hehehe iya. Oh ya, mumpung ada kalian, aku ajak diskusi gapapa kan?” tanya Jeje
“Gapapa kok Je.” ucapku
Akhirnya, kami bertiga berdiskusi tentunya tentang pangkat selanjutnya di Pasukan Monster Covid-19. Yang dimana pangkat selanjutnya adalah Monster Kembar Alpha atau bisa dibilang tangan kanan dari Boss Cor Two.

“Ini seriusan kita melawan Monster Kembar lagi?” tanya Samuel
“Ya mau gimana lagi? Nanti ya gong nya atau Finalnya kita juga melawan monster kembar toh Boss nya sendiri juga kembar Cororong dan Corona” ucap Jeje
“Repot… Repot…Kita harus ngatur strategi kalau gitu” ucap ku
“Untuk Kyutamanya apa ada Kyutama penambah kekuatan untuk pangkat-pangkat diatas sama Kyutama peminimalisir korban?” tanya Samuel
“Ku rasa ada sih, berdasarkan catatan yang aku pegang, masih ada 4 Kyutama untuk meminimalisir korban dan 4 Kyutama penambah kekuatan yang sama sekali masih belum dipakai” ucap Jeje sambil melihat data di IPad miliknya
“Matte, mada tatakatte inai monsutā ga nan-ri irudeshou ka? (Bentar, monster yang belum kita lawan ada berapa?)” tanya Samuel
“Seingatku ada 2 pasang monster kembar, Monster Kembar Alpha, Boss Cor Two sama 4 monster Wakil Boss, betul nggak Je?” ucapku memastikan
“Bingo! Btw, kemampuan mereka berdelapan kemungkinan makin luar biasa dan susah di dikalahkan” ucap Jeje
Aku dan Samuel hanya menghela nafas panjang

Best Partner Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang