Ruang Informasi Markas Rebellion

5 3 0
                                    

Saat anggota Kyuranger Junior (Vista, Fanny, Novi, Ina, Fina, Lauren) masuk ke ruang rawat Yosi dan Samuel, mereka mengambil nafas panjang yang tanpa sengaja dilakukan secara bersamaan.
“Gais, aku kepikiran satu hal” ucap Fina sambil melihat 5 rekannya
“Bentar napa kebiasaan Yosi nular ke kau” ucap Novi sambil meluk Fanny dari belakang yang ternyata nahan nangis
Fanny yang tau akan hal itu mengelus pucuk kepala Novi yang ada di belakangnya

“Emang apa yang kamu pikirkan?” tanya Lauren
“Kan kita kalau ngelawan monster harus sesuai dengan Finisher nya. Nah Yosi dan Samuel lagi seperti itu, apakah kita bisa melawan Monster Kembar Alpha secara maksimal?” Tanya Fina
“Ah iya… Ya mau nggak mau kita harus bisa mengalahkan mereka demi nyawa Yosi dan Samuel” ucap Ina sambil berjalan ke sofa
“Apa kita bisa minta tolong Kak Hammy dan Kotaro?” tanya Vista
“Bisa aja sih, tapi apa kamu masih ingat. Saat pertama kali melawan Monster Kembar Alpha bareng kak Hammy dan Kotaro, mereka sudah mengetahui itu bukan Yosi dan Samuel meski warnanya sama” ucap Fanny
“Tapi aku rasa bukan itu, untuk warna mereka nggak notice. Apa mungkin mereka bisa merasakan serangan yang berbeda dari kita berdelapan dan Kak Hammy dan Kotaro?” tanya Lauren
“Bisa jadi sih itu. Apa kita minta Kak Hammy dan Kotaro Change pakai Kyutamanya Yosi dan Samuel?” Tanya Novi
“Emang bisa Senior change pakai Junior? Yang kita ketahui kan hanya bisa untuk menukar Kyu Voyanger” ucap Fanny
“Ingat kata Yosi” ucap Vista sambil melihat ke arah Yosi
“Kalau belum di coba, kita mana tau” ucap Kyuranger Junior kec. Yosi, Samuel, Jeje dan Lauren secara bersamaan dengan mengecilkan suara

“Oh iya yang mau jaga Yosi dan Samuel siapa? 2 orang, sisanya balik ke Basecamp untuk membicarakan hal tersebut ke Kak Hammy dan Kotaro?” Tanya Fanny kepada 5 rekannya
“Aku sama Fina aja gapapa, kalian semua, kembalilah gapapa” ucap Ina
“Iya, sekarang giliran kami untuk menjaga mereka” ucap Fina
“Kalau ada apa-apa mengenai mereka berdua segera kabari kami semua terutama kabari Jeje biar segera ditangani oleh Touma-san” ucap Fanny
“Okyu!” ucap Ina dan Fina
“Ya udah kalau gitu kita pulang duluan ya” ucap Vista sambil mengajak Fanny, Novi, dan Lauren untuk keluar dari ruangan Yosi dan Samuel
“Itterashai (Hati-Hati)” ucap Ina dan Fina secara bersamaan
Vista, Fanny, Novi, Lauren mengangguk bersamaan dan keluar dari Ruangan Yosi dan Samuel sedangkan Ina dan Fina menjaga Yosi dan Samuel

Oh ya yang tanya apakah Yosi dan Samuel pakai peralatan medis pada umumnya? Tentu tidak, karna ini beda kasus. Kalau kasus pada umumnya masudnya real karna penyebab dari manusia, pasti pakai peralatan medis, tapi kalau kasus terkena serangan monster itu penangannya beda, karna tenaga medis yang menanganinya juga beda. Nggak bisa sembarangan tenaga medis menangani kasus monster, hanya tenaga medis tertentu saja yang bisa menangani kasus tersebut. Peralatan yang digunakan pun juga berbeda, penanganan akibat ulah atau serangan monster menggunakan peralatan yang canggih yang hanya diproduksi oleh suatu perusahaan seperti Markas Rebellion. Btw, kalian mau lihat nggak, apa yang dilakukan Jeje, Yuni di Markas Rebellion bersama dengan Touma-San? Kalau mau lihat, let’s goo

Sesampainya Jeje dan Yuni di Markas Rebellion
“Koko wa hanran-gun no honbudesu. (Ini dia Markas Rebellion)” ucap Touma-san
Jeje dan Yuni terkagum-kagum dengan Markas Rebellion, karna itu pertama kalinya mereka ke sana.

"Sono mama jōhō-shitsu e ikimashou (Langsung aja kita ke Ruang Informasi)" ucap Touma-san sambil mengajak Jeje dan Yuni ke tempatnya
Jeje dan Yuni mengangguk sebagai tanda setuju

Sesampainya di sana, Touma-san langsung mencari satu komputer yang tidak digunakan oleh siapapun. Setelah menemukannya,
"Koko wa arufatsuinmonsutā no ibasho o sagasu tame no konpyūtādesu. Shinpai Shinaide Kudasai, shinpai suru hitsuyō wa arimasen. Covid 19 Monster ni kansuru subete no dēta wa towa ni hozon sa remasen. (Ini ada satu komputer yang bisa kalian gunakan untuk mencari keberadaan Monster Kembar Alpha. Tenang, kalian tak perlu khawatir, semua data mengenai Monster Covid-19 tidak akan tersimpan permanen)" ucap Touma-san
“Moshi sōnara tsukawa sete moraimasu (Kalau gitu, saya ijin menggunakannya)” ucap Jeje meminta ijin
“Douzo (Silahkan)” ucap Touma-san
Jeje pun duduk ditempat itu sambil menyalakan komputernya dan setelah menyala dengan segera ia mencari keberadaan Monster Kembar Alpha dengan bagaimanapun caranya. Touma-san yang melihat kelihaian Jeje menggunakan computer merasa kagum

“Jeje wa raheru ga orionkurūzu-ki ni notte iru toki, itsumo tasukete kuremasu yo ne? (Jeje selalu bantu Rahel ya saat di Pesawat Jelajah Orion?)” Tanya Touma-san pelan ke Yuni
“Hai, jeje wa itsumo reicheru ane o tasukemasu. Jissai, watashitachi wa mina, kare o shisu reicheru no migiude to yonde imasu. (Iya, Jeje selalu bantu kak Rahel. Bahkan kami semua nyebut dia sebagai tangan kanan dari kak Rahel.)” ucap Yuni
“Fushigide wa arimasen. Anata wa baransu no migiudedesu yo ne? (Pantas saja. Kalau kamu, saya tebak tangan kanan dari Balance bukan?)” ucap Touma-san
“Souda yo… Touma-san (Benar… Touma-san)” ucap Yuni
Setelah itu, terjadilah hening di antara kita bertiga, dan tak berapa lama salah satu pegawai Touma-san mendekatinya dan berbisik sesuatu.
“Je, yun, watashi ga sakini dekakemasu, yōji ga aru nodesu. (Je, Yun, saya keluar dulu, ada yang harus saya urus.)” ucap Touma-san setelah salah satu pegawainya menghampirinya.
Jeje dan Yuni mengangguk

“Jeje ni tasuke ga hitsuyōnara tasuketekudasai (Tolong bantu Jeje, kalau dia membutuhkan bantuan)” ucap Touma-san kepada Yuni sambil menepuk bahunya lalu jalan melewatinya…
Yuni hanya mengangguk sambil melihat Touma-san yang pergi keluar.

Oh ya yang mengira, mereka hanya berdua, kalian salah ya karna mereka bersama dengan pegawai Touma-san yang lainnya. Sedikit informasi, Markas Rebellion tidak hanya mengurusi soal monster namun juga mengurusi hal yang lainnya alias mengurusi hal pada umumnya namun memang tetap diutamakan mengenai monster. Singkat cerita, tak terasa sudah memasuki jam makan malam, akhirnya Touma-San kembali untuk mengajak Jeje dan Yuni buat makan malam.

“Yūshoku no jikandesu. Sā, tabemashou, gochisō shimasu. Tabe owatte inai baai wa, tabete kara tsudzukete kudasai. (Sudah waktunya makan malam. Ayo makan, biar saya yang traktir kalian. Kalau belum selesai nanti habis makan bisa dilanjutkan.)” ucap Touma-San
“Gomen'nasai Tōma-san, sukoshi matte moraemasu ka? Pasokon kara aipaddo ni dēta o tensō-chūdesu. Ato mōchoi. Ato 5 pāsento shika nokottenai (Mohon maaf Touma-san, bisakah tunggu sebentar? Saya masih mentransfer data dari komputer ke Ipad. Tinggal sedikit lagi. Tinggal 5 persen)” pinta Jeje dengan sopan
“Ā, mada dēta o tensō shite imasu ka? OK, kinishinaide, machimasu. To iu koto wa, yūshoku-go wa sugu ni modotte kimasu ka? (Oh masih transfer data? Yaudah gapapa, saya tungguin. Berarti, nanti setelah makan malam, kalian langsung kembali?)” ucap Touma-san
“Hai Tōma-san, ashita wa katsudōnanode (iya Touma-San, karna kami besok ada kegiatan)” ucap Yuni
Touma-san hanya mengangguk

15 menit kemudian, akhirnya selesai juga proses transfer mentransfer. Touma-san yang melihat proses tersebut berhasil dan selesai langsung mengajak mereka untuk makan.
“Tabe ni ikimashou (Mari kita makan)” ucap Touma San sambil merangkul Jeje dan Yuni

Best Partner Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang