Sudah di Titik Rendah

6 3 0
                                    

“Tapi bukankah alangkah baiknya kayak biasanya atau gini deh, kita sebar informasi mengenai Monster Kembar Beta di Internet atau di web khusus gitu, ya kalau Jeje atau Yuni bisa sih” ucap Ina
“Sebenernya mau dimanapun itu bisa Cuma gini loh gais, di bumi ini kita tinggal bareng kak Hammy dan Kotaro, kita aja kalau mau ngomong atau diskusikan monster harus sembunyi sembunyi atau pakai kode dan tentunya hampir pernah ketauan kan. Apa tidak bahaya jika kita melakukan 2 hal itu, baik dengan pamphlet yang di tempel ataupun sebar informasi di internet?” ucap Samuel
Ucapan Samuel benar adanya, meskipun kita tinggal di bumi tapi ada 2 anggota Kyuranger Senior yang tinggal bersama kami. Sebenernya menurutku, kalau kak Hammy dan Kotaro nggak bilang ke Senior lainnya sih gapapa, tapi jika bilang gimana, aku mikir resiko itu meski kita saling percaya satu sama lain tapi tidak ada yang bisa ngejamin bukan?

Setelah mendengar ucapan Samuel, kami bersepuluh serentak untuk diam, memikirkan bagaimana caranya untuk membuat kedua Monster Kembar Beta menjadi satu, entah kenapa aku kepikiran untuk meminta saran ke Paman Orion dan Kak Lucky. Untuk ke Paman Orion nya sih gapapa tapi kalau ke Kak Lucky ini, gimana caranya aku meminta saran tanpa dia mengetahui bahwa ada monster di bumi? Hmm, apa aku bilang ke Kak Hammy aja ya.... Kalau bilang ke Kak Hammy, bisa marah besar dia… Duhh bingung.....

"Gais ini mau nggak mau kita harus bicarakan ke Kak Hammy dan Kotaro" ucap Jeje tiba-tiba memecah keheningan
Otomatis kami bersembilan kaget mendengar ucapan dari Jeje

"Je, are you serious? Shouldn't we try another way? So, talking to Hammy and Kotaro, we will make it the last choice? (Je kamu serius? Apa kita nggak coba cari dulu yang lain? Jadi, membicarakan ke Kak Hammy dan Kotaro, kita buat jadi pilihan terakhir?)" ucap Fanny
"Benar kata Mak, itu dijadikan pilihan terakhir aja, sekarang kita harus cari pilihan lainnya sebelum jatuh ke pilihan terakhir" ucap Samuel

Tanpa berkata kata, Ina yang tadinya ada di pojok ruangan menyimak langsung berpindah dan memeluk Jeje
"Aku tau kamu capek, jadi kalau mau nangis nangis lah" bisik Ina sambil meluk Jeje
Dan seketika Jeje langsung nangis dalam pelukan Ina

Di saat itu pula kami langsung menjadi tau, apa yang sebenernya terjadi dengan kami di Ruang Utama. Saat mengetahui Jeje nangis, Samuel langsung bertanya kepada ku sedangkan Fanny meminta Vista untuk mengambil alih seperti kebiasaan Kak Lucky di Pesawat Jelajah Orion
"Yosi, aku salah ngomong ya?" Ucap Samuel pelan sambil menghadap ke aku
"Kamu nggak salah ngomong kok Sam, cuma memang situasinya lagi berat buat kita semua" ucap ku pelan sambil menghadap kembali ke Samuel

"Hmm, oke diskusi aku ambil alih. Karna situasi sudah tidak kondusif, untuk diskusi sekarang kita sudahi sampai sini. Untuk diskusi selanjutnya akan di informasikan lagi, sekarang dipersilahkan untuk kalian semua beristirahat" ucap Vista menutup diskusi dan membuka pintu Ruang Utama
Baru aja Pintu Ruang Utama dibuka, Samuel udah langsung menarik ku ke suatu tempat

Sesampainya di tempat itu
“Kamu kenapa narik tanganku Sam? Ada apa? Apa kamu merasa bersalah?”tanyaku
Samuel mengangguk

“Udah ku bilang, apa yang kamu katakan itu nggak salah, itu memang benar, Cuma sekarang itu, situasinya emang lagi nggak bagus aja, lagi chaos, lagi kacau, lagi bingung, lagi segalanya lah, yang tak bisa di deskripsikan dan tak ada pihak yang dapat di salahkan” ucapku
“Tapi aku ngerasa bersalah Yos” ucap Samuel sambil berjalan menjauh dari ku
“Gini… Kamu tau nggak sebenarnya secara tidak langsung kamu juga berada di situasi Jeje Sam. Aku tau kamu tuh juga sebenarnya dalam situasi capek, jangankan kamu, kita semua ini udah pada berada di titik paling rendah yaitu capek, capek akan segala hal yang nggak bisa kita hitung satu per satu, meskipun gitu kita berusaha untuk tegar, kuat dalam menjalani segalanya seolah-olah tanpa ada beban.” ucapku sambil berjalan mendekati Samuel
Tiba-tiba ada adegan yang tidak ku duga maupun author, silahkan di tebak sendiri

Aku kaget dengan apa yang di lakukan Samuel
“Gue boleh nangis kan?” ucap Samuel tiba-tiba
“Y…Ya… Tentu saja boleh, nangis tuh tak mengenal gender” ucapku sambil menggosok punggung Samuel

Yang jawab di peluk siapa? Angkat tangan coba ehh, comment aja di kolom comment

Yap, saat hampir sampai di samping Samuel, tiba-tiba tuh anak langsung balik dan meluk. Terkejut dong aing, dengan pelukan tiba-tiba dari Samuel. Yang aku pikirkan saat itu, aku kan pendek ya… paling pendek lah di antara ke delapan sahabatku lainnya, tapi kenapa Samuel malah meluk ke aku. Apa karna dia ngerasa paling dekat sama aku ya? Gegara kita sama-sama memiliki kemampuan paling berpengaruh? Ya begini lah nasib jadi orang yang memiliki kemampuan paling berpengaruh.

“Menangislah sampai semuanya lega Sam” ucapku sambil jinjit untuk bisa pat pat kepala Samuel

Yosi aku ijin ambil alih bentar ya… #Author

Author On POV
Tanpa Yosi dan Samuel sadari, sebenernya sejak mereka keluar dari Ruang Utama, Vista dan Fanny sudah mengamati
“Mereka hebat ya mak… Di hadapan kita semua, mereka berdua sangat kuat dan tegar tapi ternyata tanpa kita ketahui banyak beban yang mereka tanggung sebagai orang yang memiliki kemampuan paling berpengaruh” ucap Vista
“Hmm (sambil mengangguk), mereka melebihi kata hebat menurutku. Nggak salah sih mereka berdua merahasiakan beberapa hal dari kita karna mereka nggak mau membebani kita semua, karna Yosi dan Samuel tau, kalau dari masing-masing kita itu udah memiliki beban sendiri” ucap Fanny
“Ya udah yuk mak, kita istirahat aja, biar besok bisa lebih fresh untuk membahas apa yang akan kita lakukan ke depannya” ucap Vista
Fanny mengangguk sebagai jawaban dan istirahatlah Vista dan Fanny di kamar masing-masing
Off POV

5 menit telah berlalu
“Gimana udah lega atau masih belum?” ucapku sambil jinjit dan pat-pat kepala Samuel
“Udah lumayan lega kok, makasih ya Yos” ucap Samuel sambil melepaskan pelukan
“Sama-sama, aku juga makasih, selama ini udah mau jaga aku jika kita pergi berdua, kemana pun kita pergi. Sangking seringnya kita pergi berdua, sampai anggota Kyuranger Junior yang lain anggap kita udah pacaran” ucapku
“Heem (sambil mengangguk). Kamu sendiri emang mau kalau kita pacaran?” tanya Samuel

*DEG*

‘Kenapa Samuel nanya begituan?’ ucapku dalam hati

“Yos?” panggil Samuel
“Eh untuk itu, entahlah aku tak tau, kenapa pula kau nanya gitu Sam?” tanya ku
“Nggak tau juga, tiba-tiba aja pengen nanya gitu” ucap Samuel
“Dasar Samuel Dirgantara!” ucap ku
“Apa sih Yosephin Clarissa” Balas Samuel

Best Partner Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang