Bayangan yang Sangat Jelas

4 3 0
                                    

Saat melihat Samuel menerima amplop tersebut, aku melihat tulisan Jepang di sampul amplop

'Mampus tulisan Jepang, moga Jeje bisa baca tulisan dari surat ini, biar nggak minta tolong Kak Hammy atau Kotaro' ucapku dalam hati

"Chuu no bunshou wa Indoneshia go ni hon'yaku sa rete iru node, tegami jitai no naiyou to kondou suru hitsuyou wa arimasen. (Untuk tulisan di dalamnya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia jadi kalian tak perlu bingung dengan isi dari surat itu sendiri.)" Ucap Touma-San
Aku dan Samuel yang mendengarnya pun lega

"Koko Made de, Nani Ka kikitai koto wa arimasu ka? (Sampai sini ada yang ingin ditanyakan?)" Tanya Touma-San
Samuel angkat tangan

“Douzo (Silahkan)” ucap Touma San
“Kono yūsō-yō fūtō ni tsuite hokanohito ni nani o tsutaerubekidesu ka? Kore wa hanran honbu karada to iimashita ka? (Apa yang harus kami sampaikan kepada yang lain mengenai amplop surat ini? Apa kami bilang kalau ini dari Markas Rebellion?)” tanya Samuel
“O kiki shitai no desu ga, hoka no kyuurenjā junia menbā wa, o ni-ri ga hanran honbu ni iru koto o shitte imasu ka? Moshi sōnara subete oshiete kudasai,-sō dena kereba anata-tachi ni makasemasu. Minasan wa, senpai nashi de kono mondai o jibun de kaiketsu shiyou to shite iru yō desu. (Saya ingin bertanya, apakah anggota Kyuranger Junior yang lain tau bahwa kalian berdua ke Markas Rebellion? Jika iya katakan saja semuanya, tapi jika belum, saya serahkan kepada kalian. Kami tau, sepertinya kalian berusaha untuk menyelesaikan masalah ini sendiri tanpa senior kalian, dan kami menghargai hal itu)” ucap Touma San
Pernyataan Touma-San membuat kami terkejut

“Kore wa kyuurenjā shinia ga chikyū ni atarashī monsutā ga iru to iu koto o jissai ni shitte iru to iu kotodesu ka? (Apakah ini artinya sebenernya Kyuranger Senior mengetahui bahwa bumi kedatangan Monster baru?)”tanyaku
“Sore ni tsuite wa, hanran honbu wa shirimasen. Senpai no tasuke mo karizu ni tanshin de mamo no gundan to tatakatta (Untuk hal itu, kami, Markas Rebellion tidak tau. Kami hanya tau, kalian melawan pasukan monster sendiri tanpa adanya bantuan dari Senior)” ucap Touma-San
Kami berdua hanya mengangguk ngangguk menandakan sudah paham

“Hoka ni kikitai koto wa arimasu ka? (Ada yang ingin ditanyakan lagi?)” tanya Touma San
Dengan kompak kami menggelengkan kepala

"Dewa, hoka ni nani mo motome rarete inainode, kono heya kara dete itadaite mo kamaimasen. (baik, karena tidak ada yang ditanyakan lagi, kalian diperbolehkan untuk keluar dari ruangan ini)" ucap Touma-San sambil berdiri
"Hai, Arigatou Gozaimashita (Baik, Terimakasih Banyak)" ucap ku dan Samuel bersamaan sambil berdiri
“Sumimasen (Permisi)” ucap kami berdua lalu keluar dari ruangan Touma-San

Setelah keluar dari ruangan tersebut
"Sam, kira kira isi dari amplop tersebut apa ya? Kenapa Touma San minta kita sampaikan ke yang lain juga?" Tanyaku sambil jalan menepi
"Entahlah aku kurang tau, apa mau kita buka sekarang?" Tanya Samuel sambil mengikutiku
"Ya jangan lah! Kita buka aja saat anak anak lengkap semua" ucapku
"Tapi yang ku pikirkan saat ini, jika kita sampaikan ini (sambil nunjuk amplop pemberian Touma-San) ke yang lain terus bilang atas nama Markas Rebellion, apa kita nggak langsung dituduh membocorkan rahasia? Jadi menurutmu bagaimana Yos? Apa kamu tidak mendapatkan bayangan apapun?” tanya Samuel
“Hmm, aku belum dapat bayangan apa-apa, dan aku sendiri juga bingung, apa lebih baiknya kita sampaikan sejujurnya ke mereka ya tentang semua ini, kecuali tentang Touma San yang meminta kita berdua saling melindungi terutama tentang kamu yang melindungi kita semua?” tanyaku balik
Kita berdua pun diam sesaat, bingung harus menyampaikan bagaimana tentang Amplop yang di beri Touma-San, di saat itu pula, Samuel memasukkan amplop surat tersebut ke dalam tas yang ia bawa

‘Paman, tolong bantu kami, kami bingung harus bagaimana untuk menyampaikan amplop ini ke anggota yang lain’ ucapku dalam hati

Selang beberapa detik kemudian, aku langsung mendapatkan bayangan yang dimana bayangan itu sangat jelas dan sangat berurutan, intinya bayangan kali ini sangat langka karna aku sendiri sangat jarang mendapatkannya, bahkan ini baru pertama kali. Meskipun begitu, bayangan yang aku dapatkan kali ini lebih berat dari bayangan yang biasa aku dapatkan, dengan bukti, aku merasa tenaga terkuras saat ini juga

“Yos kamu kenapa?” tanya Samuel sambil berusaha menjaga diriku agar tidak pingsan
“A…Aku dapat bayangan Sam” ucapku sambil pegang lengan tangan Samuel
“Bayangan apa yang kamu dapatkan? Kenapa sampai kamu kayak gini? Nggak mungkin kamu dapat bayangan yang biasa kamu dapatkan” ucap Samuel yang sudah paham betul dengan diriku lebih tepatnya dengan ciri ciri bayangan yang aku dapatkan
“Iya, bayangan kali ini memang beda dari biasanya Sam! Aku nggak kuat” ucapku dengan nada yang lemah
“Ya udah kalau gitu, bentar” ucap Samuel sambil menahanku dengan menggunakan tangan kanannya

“Kak Lucky, Urusan kita udah selesai. Kita tunggu di parkiran ya” tanya Samuel melalui Seiza Blaster
“Okyu!” jawab Lucky melalui Seiza Blaster

Setelah menghubungi Kak Lucky
“Naik! Kita tunggu kak Lucky di parkiran! Nggak nerima penolakan!” ucap Samuel tegas sambil menyediakan punggungnya untukku
Aku yang nggak bisa berbuat apa-apa langsung mengiyakan perkataan dari Samuel

Sesampainya di parkiran, kami langsung bertemu dengan kak Lucky dan untungnya Kak Lucky nggak bertanya tentang kondisi diriku. Entah kenapa, aku punya firasat bahwa kak Lucky tau apa yang barusan aku alami. 

Di Basecamp
“Udah sampai… Yosi istirahat yang banyak ya dan Sam jaga Yosi” ucap Lucky
Aku hanya mengangguk

“Siap kak, akan aku jaga kok hehehe” ucap Samuel
“Ya udah aku balik ya, kalau ada perlu kabari aja” ucap Lucky
“Okyu! Makasih banyak ya kak! Udah mau jadi ojek kita hari ini” ucapku
“Haha, tak masalah, ya udah duluan ya” ucap Lucky sambil menggerakan Kyutamanya ke belakang
“Itterashai! (Hati-hati!)” ucap ku dan Samuel bersamaan
Kemudian pergilah kak Lucky dengan Kyu Voyangernya

Tepat kak Lucky pergi, aku kemudian pingsan
“Ehhh” ucap Samuel sambil nangkap badanku yang pingsan
“Pingsan juga ternyata… Bentar aku buka pintunya gimana?” tanya Samuel pada diri sendiri sambil mengangkatku
“Ah iya, Junior! Siapapun yang ada di Basecamp bukain pintu dong Tolongg, Gaswat!” ucap Samuel melalui Seiza Blaster
“Napa Sam?” ucap Vista melalui Seiza Blaster sambil membuka pintu

“Akhirnya kau buka juga Vis, Permisi!” ucap Samuel sambil menyerobot masuk
“Ehhh Sam! Yosi kau apakan hei!” ucap Vista yang kaget sambil menutup pintu
“Nanti aku jelaskan, aku taruh Yosi dulu di kamarnya!” ucap Samuel sambil menuju ke kamarku
Sesampainya di kamarku Samuel langsung menaruhku di kasur

Best Partner Season IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang