Chapter 24 - Threat

161 21 4
                                    

"Aku tahu kalian, Jang Wonyoung dan Park Jeongwoo memiliki perasaan yang lebih dari sekedar persaudaraan. Apa yang akan di katakan orang tua kalian jika mereka mengetahuinya eoh?"

"Ahhh benar-benar, dia siapa sih?" Ujar Wonyoung frustasi. Kata-kata lelaki tadi selalu terngiang di kepalanya.

"Pulang sekolah nanti aku akan mengantarmu. Tidak ada penolakan"

"Aishh...." Wonyoung membanting sendok dan garpu ke nampan nasinya. Dia benar- sangat kesal dengan tingkah anak baru itu yang seenaknya.

"Wonyoung, kau kenapa?" Heran Leeseo melihat tingkah Wonyoung yang sangat aneh saat datang ke kantin.

"Aku tidak apa" ujar Wonyoung tersenyum dan mengambil kembali sendok itu dan memulai makan. Tak bisa di pungkiri perutnya dari tadi memberontak ingin diisi.

Leeseo hanya bisa geleng-geleng kepala melihat itu. Sungguh Wonyoung sangat aneh.

Di sisi lain

"Doyoung, aku mau kesana dulu sebentar" ujar Gaeul meminta izin pada Doyoung untuk pergi ke meja tempat duduk Leeseo dan Wonyoung makan.

"Baiklah" Gaeul segera beranjak menuju tempat Wonyoung dan Leeseo.

"Sejak kapan Gaeul dan Wonyoung dekat?" Tanya Junghwan dan hanya di balas Doyoung dengan menaikkan bahunya tak tahu.

"Bolehkah aku bergabung dengan kalian" tanya Gaeul pada Leeseo dan Wonyoung. Leeseo yang melihat itu membuang muka ke arah lain, dia terlihat sangat tak suka dengan kehadiran Gaeul disana. Dia masih sangat kesal dengan kenyataan bahwa gadis itu adalah pacar kakaknya Kim Doyoung. Huh.

"Tentu saja boleh, sunbae" ujar Wonyoung tersenyum.

"Terima kasih Wonyoung" Gaeul ikut duduk di samping Leeseo dan Wonyoung.

Haruto sudah pergi duluan tadi. Sebenarnya Leeseo sudah makan, tapi karena Leeseo menunggu Wonyoung jadilah dia masih duduk disana.

"Wonyoung bisakah kau tidak memanggilku sunbae? Lagian umur kita tidak terlalu jauh kok, hanya saja aku lebih dulu sekolah dari pada dirimu"

"Oh iya... Gaeul-ah"

"Yah begitu lebih baik"

"Cepatlah makan Won, aku ingin segera ke kelas" ujar Leeseo ketus.

"Sebentar lagi aku selesai. Tunggu dulu, aku baru saja makan"

Gaeul merasa karena dirinyalah Leeseo merasa tidak enak. "Leeseo-ya hmmm Wonyoung-ah maukah kalian pergi ke salon yang baru saja di buka pamanku. Aku pikir membawa kalian kesana itu lebih baik. Salon itu masih baru, jadi pamanku memintaku membawa teman kesana. Kalian tenang saja pamanku bilang awal masuk itu gratis jadi aku ajak kalian bagaimana?"

Leeseo berbinar, sebenarnya dia sudah lama tak pergi ke tempat seperti itu. Sudah sangat lama dan dia menginginkannya. Tapi detik berikutnya dia geleng-geleng kepala "Tidak-tidak itu salon milik paman Gaeul. Lebih baik aku mengajak Wonyoung ke tempat lain saja"

"Aku dan Wonyoung punya acara lain. Benarkan Won?"

"Memangnya kita mau kemana Leeseo?" Heran Wonyoung pasalnya mereka belum berencana pergi sebelumnya.

"Kita akan ke salon langgananku. Kau akan merasa jauh lebih baik nanti. Aku tahu kau banyak pikiran kan? lebih baik refreshing bersamaku yah?"

Gaeul menunduk sedih, sebenarnya dia benar-benar ingin berteman dengan Leeseo dan Wonyoung. Sekarang tak ada yang ingin berteman dengannya karena sudah di cap sebagai wanita perayu. Bahkan teman dekatnya sekarang memusuhinya. Melihat persahabatan Wonyoung dan Leeseo yang sangat bagus, ia jadi ingin menjadi bagian dari mereka.

My Sister My Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang