Chapter 30 - End

376 29 0
                                    

Jeongwoo mengacak rambutnya frustasi. Seharian ini mengejar bayangan seseorang yang di anggap Wonyoung itu melelahkan. Jeongwoo lalu berjalan masuk ke tempat ruang khusus untuk Jeongwoo dan teman-temannya.

Jeongwoo membuka pintu, lalu masuk.

Deg

"Aisssttt...." Umpatnya kala melihat Junghwan yang sedang berciuman dengan Leeseo.

Junghwan segera melepas tautannya lalu menatap ke arah Jeongwoo.

"Yak So Junghwan, ais kau ini. Leeseo masih polos, dia masih sangat polos" Jeongwoo mengomel tak jelas.

"Apa bedanya aku denganmu? Ayo Leeseo-ya kita pergi dari sini"

"Iya oppa"

Junghwan dan Leeseo berlalu pergi meninggalkan Jeongwoo. Jeongwoo hanya bisa di buat speechless oleh kelakuan keduanya.

Blamm

"Aisss kenapa mereka sangat sensitif? Cih mereka menghiraukanku dan sibuk dengan pacar mereka. Sial, kalian benar-benar bukan sahabat yang baik" emosi Jeongwoo saat Doyoung dan Junghwan sama sekali tidak menemaninya.

Jeongwoo duduk di sofa lalu mengingat terakhir kali bertemu dengan gadisnya.

"Wonyoung-a" gumamnya.

Flashback ON

"Ayo kita pergi dari sini. Hiduplah bersamaku Wony, di tempat dimana tak ada satu orangpun yang mengenali kita. Dimana hanya ada kau dan aku"

Wonyoung hanya menangis, ia juga tidak ingin seperti ini.

"Kenapa dunia ini sangat kejam pada kita?" Lirih Jeongwoo

"Aku membenci kehidupan yang seperti ini"

"Apa ada kemungkinan kita bisa bersama?" Racau Jeongwoo terus.

Wonyoung melepas pelukannya dari Jeongwoo dan menghapus air matanya kasar. "Maaf oppa, kita harus belajar ikhlas dan merelakan semuanya" ujar Wonyoung menunduk.

Jeongwoo menghela nafas panjang. "Apa kau tidak mencintaiku?" Jeongwoo menatap sendu Wonyoung yang sedang menunduk.

"Lihat aku, apa selama ini kau tak pernah ada perasaan padaku?"

Wonyoung kembali menahan air matanya yang siap meluncur. Dia menggigit bibir bawahnya sangat kuat menahan isakan yang siap terdengar.

"Apa selama ini aku menindasmu terlalu kejam Won?"

Wonyoung hanya diam menunduk dalam.

"Maaf jika itu menyakitimu" lanjut Jeongwoo menggenggam tangan Wonyoung.

Gadis itu mendongak menatap Jeongwoo.

"Aku, aku minta maaf Won" ujar Jeongwoo tulus.

"Aku sudah memaafkanmu oppa, aku tidak dendam sama sekali terhadapmu. Aku hanya ingin hidup tenang dan kita sekeluarga bisa bahagia"

Jeongwoo tertawa ringan "hah? Bahagia? Itu tidak mungkin. Aku tahu kau juga mencintaiku, jika kau tidak mencintaiku maka hari itu kau akan menolak untuk berciuman. Dan aku tahu jika kau juga tidak bahagia"

Wonyoung menatap ke arah lain saat Jeongwoo menatapnya tepat di depan wajahnya.

"Aku... Aku membenci melihatmu dengan orang lain" Jeongwoo terus berbicara kalut.

"Aku, aku membenci semua itu Wony. Aku membenci diriku sendiri sudah terlahir di rahim ibu Hyojoo"

Wonyoung menatap Jeongwoo tak percaya. "Sadarlah oppa, dia adalah ibu kandungmu" teriak Wonyoung tak terima dengan ucapan Jeongwoo.

My Sister My Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang