Jeongwoo membuka matanya perlahan, dia menatap ibunya--Hyojoo, ayahnya--Seojoon, Junghwan, Leeseo, dan Doyoung yang menatap ke arahnya.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Seojoon dengan nada khawatir.
"Jeongwoo, bagaimana keadaanmu?" Tanya Hyojoo juga.
"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Junghwan
"Jeongwoo, dimana yang sakit?" Tanya Doyoung.
Jeongwoo menatap sekeliling dengan kening berkerut. Dia sedang berada di rumah sakit sekarang. Dia lalu melirik ke sekitar dengan perasaan was-was akan menemukan seseorang yang sangat dia rindukan, tapi naas tak ada yang lain disini kecuali ibunya, ayahnya, Junghwan, Doyoung, dan Leeseo.
"Ayah" panggilnya lemah.
"Jeongwoo-ya, maafkan ayah. Ayah tidak tahu jika selama ini kau mengalami kesulitan" ujar Seojoon memeluk Jeongwoo erat.
"Maafkan ibu juga karena tidak dapat menjadi ibu yang baik untukmu" ujar Hyojoo memeluk Jeongwoo dengan erat.
Junghwan, Doyoung, dan Leeseo hanya menatap Jeongwoo prihatin.
Jeongwoo menahan air matanya agar tidak jatuh. Sungguh dia sangatlah ingin bertanya soal keberadaan Wonyoung sekarang. Tapi di urungkan mengingat jika dia sedang sakit dan baru saja membuat ayah dan ibunya khawatir.
'Dimana kau sekarang? Jadi kau benar-benar pergi?' Lirih Jeongwoo.
***
Jeongwoo POV
Wonyoung pergi pagi itu saat malam dimana aku menyatakan perasaanku lagi padanya. Dimana perasaan egoku yang sangat mendominasiku sehingga melakukan hal yang tak seharusnya kulakukan pada saudariku. Yaitu menciumnya tepat saat ibu dan ayah pulang ke rumah dan menyaksikan kejadian itu yang tak harus di lakukan oleh saudara pada umumnya.
Aku jatuh sakit saat mengetahui bahwa Wonyoung pergi dan meneruskan sekolahnya di Busan. Hah? Apa itu nyata? Bagaimana bisa gadis bodoh itu pergi ke Busan hanya untuk menghindariku. Dan bahkan dia tak memberitahuku akan kepergiannya.
Huh! Aku mengacak rambutku frustasi. Ini sudah seminggu sejak kejadian itu. Bahkan ibu dan ayah tidak pernah membahas itu lagi. Ingin rasanya aku bertanya pada mereka soal Wonyoung, tapi aku masih merasa malu. Mereka bahkan melihat dengan mata kepalanya sendiri dimana aku mencium Wonyoung pada malam itu. Huh! Aku benar-benar tak berdaya sekarang, aku benar-benar merindukannya.
Jeongwoo POV END
"Jeongwoo, apa kau akan ke sekolah besok?" Tanya Seojoon pada Jeongwoo yang hendak menaiki tangga. Mereka baru saja tiba dirumah setelah beberapa hari ada di rumah sakit.
"Iya ayah, aku akan ke sekolah. Sebentar lagi aku akan mengikuti ujian" ujar Jeongwoo.
"Lalu, apa kau akan tinggal di apartementmu? Bagaimana jika kau tinggal di rumah saja?" Ujar Hyojoo penuh harap.
Jeongwoo melirik keduanya sebentar lalu mengangguk. "Baiklah, aku akan tinggal di rumah mulai sekarang, ibu" ujar Jeongwoo membuat Hyojoo tersenyum sangat bahagia. Jeongwoo sudah mulai memanggilnya ibu dan itu sangat membuatnya bahagia.
"Terimakasih Jeongwoo-ya" ujar Hyoy memeluk Jeongwoo dengan erat.
"Tidak ibu, Aku yang harusnya berterima kasih, selama ini ibu sudah tidak pernah lelah dengan sikapku" ujar Jeongwoo membalas pelukan Hyojoo.
Seojoon ikut tersenyum melihat ibu dan anak ini sudah saling menyayangi. Dia sangatlah bahagia dengan suasana seperti ini.
"Baiklah aku ke kamar dulu" ujar Jeongwoo melepas pelukannya dan berjalan menaiki anak tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister My Love✔️
FanficSemenjak kepergian ibunya, Jeongwoo membenci ayahnya menikah lagi. Ia memiliki ingatan buruk tentang kehidupannya di masa lalu, karena itu ia membenci ayahnya menikah dan mengabaikannya setelah memiliki keluarga baru. "Aku membencimu menjadi bagian...