"Park Jeongwoo"
Jeongwoo yang sedang menunduk mendongak menatap orang di depannya. Jeongwoo kaget, senyumannya luntur seketika. Begitupun dengan Wonyoung yang kaget dengan keberadaan gadis cantik di depannya ini.
"Kim Jiwon" gumam Jeongwoo.
Gadis yang di panggil Jiwon itu langsung berlari ke arah Jeongwoo. Wonyoung melepas lengan Jeongwoo yang merangkulnya.
"Ada apa dengan wajahmu eoh? Kau berkelahi?" Tanya gadis itu khawatir.
Jeongwoo hanya diam menatap Jiwon datar. Wonyoung yang tidak tahu menahu soal mereka ingin pergi memberi mereka ruang untuk mengobrol.
Tap
Jeongwoo yang melihat itu langsung menahan dengan menggenggam tangan gadis itu erat.
Jiwon menahan sakit melihat respon Jeongwoo padanya. "Apa dia tidak merindukanku?" Pikirnya.
"Jeongwoo, apa kau baik-baik saja?" Tanya Jiwon lembut.
Jeongwoo hanya diam lagi menatap ke arah lain.
Wonyoung berusaha melepaskan genggaman Jeongwoo padanya, tapi tidak bisa akibat Jeongwoo yang menggenggamnya sangat erat. Wonyoung lalu melirik gadis di depannya, diapun merasa kesal atas perlakuan Jeongwoo yang sangat dingin itu.
"Jeongwoo, apa kau tuli atau bisu. Seseorang sedang bicara padamu" bisik Wonyoung setengah kesal.
Jeongwoo menatap Wonyoung tajam. Dia lalu melirik Jiwon di depannya.
"Maaf" setelah mengatakan itu Jeongwoo segera menarik Wonyoung pergi dari sana.
Jiwon menatap kepergian Jeongwoo dan Wonyoung dengan tatapan nanar. Matanya tak pernah lepas dari tautan tangan mereka. Sungguh membuat Jiwon patah hati.
"Yak Park Jeongwoo lepaskan, aku bisa jalan sendiri"
Jeongwoo membawa Wonyoung masuk kedalam mobilnya.
"Apa ini? Tadi kau mengatakan tidak kuat jalan tapi sangat kuat menarikku. huh dasar aneh" ujar Wonyoung kesal, ia duduk melipat tangannya di dada. Sangat malas menatap Jeongwoo di sampingnya.
Jeongwoo menghiraukannya, lelaki itu hanya fokus menjalankan mobilnya dan melewati Jiwon begitu saja.
Jiwon hatinya sangat sakit melihat kepergian Jeongwoo.
"Apa dia belum bisa melupakan kejadian itu?" Lirih Jiwon. Air matanya sudah berjatuhan. Sungguh ini membuatnya sakit.
"Aku kembali untukmu Jeongwoo. Tapi kenapa? Kenapa kau melakukan ini padaku"
"Dasar jahat"
Suara ponsel Jiwon terdengar. Jiwon langsung mengangkatnya saat nama 'Junghwan' terpampang di layar.
"Halo"
"Bagaimana, apa kau sudah bertemu Jeongwoo?"
"Eoh dia sudah pergi" ujar Jiwon dengan suara serak khas orang yang sedang menangis.
Seseorang di sebrang sana menghela nafas pelan. "Kau dimana sekarang. Mau ku jemput?"
"Tidak perlu, Junghwan"
"Kau pulanglah ke rumah"
"Tidak, aku akan menyewa hotel malam ini. Aku tutup Junghwan"
"Humm hati-hati"
"Tunggu dulu. Bisakah kau mengirimkan kontak Doyoung padaku?"
"Ah iya nanti aku kirim"
"Ah terima kasih salamku pada bibi dan paman"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister My Love✔️
FanficSemenjak kepergian ibunya, Jeongwoo membenci ayahnya menikah lagi. Ia memiliki ingatan buruk tentang kehidupannya di masa lalu, karena itu ia membenci ayahnya menikah dan mengabaikannya setelah memiliki keluarga baru. "Aku membencimu menjadi bagian...