Otak dan pikiran Wonyoung masih sibuk mencerna apa yang Jeongwoo ucapkan tadi. Dia sedikit memijit pelipisnya yang terasa berdenyut dan terasa sakit. Dia tak salah dengar bukan? Pikirnya.
"Jeongwoo, apa yang kau katakan itu? Aku tidak mengerti" tanyanya kemudian memastikan
Jeongwoo menghela nafas. Dia pun tak mengerti dengan jalan pikirannya. Jeongwoo hanya ingin merasakan kasih sayang dari Wonyoung lagi, seperti dulu saat mereka kecil.
"Aku ingin kau menjadi pacarku selama tiga bulan. Berperanlah sebagai pacarku Wonyoung. Aku ingin merasakannya, kasih sayang" lirih Jeongwoo menatap kearah lain.
Wonyoung menatap Jeongwoo kaget, ia benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Jeongwoo. "Bagaimana bisa kita berpacaran. Kita adalah saudara" ujarnya menunduk takut.
"Begini, kita tidak benar-benar berpacaran. Aku hanya ingin perhatianmu"
Wonyoung kembali mencerna ucapan Jeongwoo yang benar-benar tidak mampu ia tangkap.
Jeongwoo terdiam cukup lama. "Wonyoung aku merasakan hal yang berbeda denganmu" ujar Jeongwoo menatap Wonyoung dalam.
Deg
Wonyoung terkejut saat tiba-tiba Jeongwoo memegang tangannya. Dan di arahkan ke kepalanya.
"Apa yang kau lakukan, Jeongwoo?"
Jeongwoo diam dan menatap Wonyoung di depannya. Benar-benar seperti anak kucing yang butuh kasih sayang "Aku membutuhkan kasih sayang" gumamnya.
Wonyoung sudah cukup mengerti. Dia lalu segera mengelus kepala Jeongwoo dengan lembut. Jeongwoo mulai menutup matanya merasakan sentuhan dari Wonyoung.
"Masih sama" pikir Jeongwoo.
"Apa kau sangat kesepian oppa? Jadi ini yang menjadikanmu sosok yang dingin? Yah karena kurang kasih sayang dari orang tua' batin Wonyoung
***
Wonyoung berjalan di koridor sekolah. Dia datang sangat awal. Dia takut terlambat seperti kemarin.
Hanya satu atau dua orang yang sudah berada di sekolah. Sepi itulah yang di rasakannya. Wonyoung lalu menuju ke taman belakang sekolah dan duduk di sana. Memasang earphone di telingannya dan mulai menutup matanya. Berfikir keras mengenai hal yang terjadi.
"huh Jeongwoo oppa! Sebenarnya apa yang ada di pikirannya? Aku sangat tidak mengerti dengannya yang sangat membenciku. Tapi saat aku terluka dia selalu ada untuk mengobati dan menolongku. Dan sekarang dia menginginkan kasih sayang dariku. Huh ini Hanya tiga bulan dan semua itu akan kembali seperti semula. Yah itu akan menjadi kebahagiaan bagi keluarga. Jeongwoo ada di rumah dan aku akan memanggilnya oppa. Ibu dan ayahpun akan sangat senang. Apa aku harus melakukan syaratnya yang tak masuk akal itu?'
Perlahan matanya terbuka.
"Arrrgghhh---" Wonyoung terlonjak kaget saat sepasang mata ada di depannya.
Lelaki di depannya ini hanya tertawa. "Yak wajahmu sangat lucu saat kaget seperti itu"
Deg
Wonyoung terdiam.
Apa dia sedang bermimpi?
"Kau bengong lagi" lelaki di depannya ini hanya tertawa.
Apa aku salah lihat?
Ini mimpi bukan?
Yah ini hanya hayalan
Tidak mungkin lelaki di depannya ini tertawa. Itu mustahil
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister My Love✔️
FanficSemenjak kepergian ibunya, Jeongwoo membenci ayahnya menikah lagi. Ia memiliki ingatan buruk tentang kehidupannya di masa lalu, karena itu ia membenci ayahnya menikah dan mengabaikannya setelah memiliki keluarga baru. "Aku membencimu menjadi bagian...