Chapter 17 - What's wrong Cha saem?

187 24 3
                                    

Wonyoung melangkah memasuki kelas. Pikirannya selalu tertuju pada Jeongwoo, saat Wonyoung tadi memanggilnya Jeongwoo malah mengacuhkannya. Kenapa lagi dia? Huh dasar random. Batin Wonyoung kesal.

Wonyoung duduk di kursi miliknya.

Leeseo memasuki kelas bersama Haruto. Mereka terlihat akrab dengan saling berbagi cerita dan tertawa. Wonyoung yang melihat itu langsung memanggilnya.

"Kim Leeseo" tawa Leeseo terhenti saat mendengar panggilan itu. Dia hanya diam.

"Haruto, kita bicara lagi nanti yah"

"Ok" Haruto berjalan ke mejanya. Tak lupa Haruto memberi kode pada Wonyoung untuk tetap semangat menghadapi amarah Leeseo "semangat" Bisik Haruto yang tentunya tidak di dengar oleh Wonyoung karena lelaki itu sudah jauh ke belakang. Tapi Wonyoung mengerti karena tak lupa Haruto mengepalkan tangannya dan mengangkatnya ke atas, tanda bahwa ia menyemangati Wonyoung. Haruto tahu jika Wonyoung dan Leeseo sedang ada masalah. Karena Leeseo sendiri yang bercerita padanya tadi. Haruto lalu duduk di tempatnya paling belakang.

"Leeseo, apa kau masih marah padaku?" Tanya Wonyoung gugup.

Leeseo hanya diam.

Wonyoung menghela nafas. "Aku mengerti perasaanmu Leeseo. Aku minta maaf. Sungguh aku tidak pernah ingin menyembunyikan hal penting ini padamu. Tapi karena Doyoung sunbae memaksaku untuk menyembunyikannya jadi aku terpaksa tidak mengatakannya" Wonyoung menunduk saat mengatakan itu.

Leeseo menghela nafas resah.

"Tapi kau tahu jika aku adik Doyoung. Kenapa tidak memberi tahuku eoh?" Leeseo merasa sangat kecewa.

"Maafkan aku. Saat itu aku tidak berfikir panjang jika hal seperti ini akan terjadi. Aku bahkan baru mengetahui kebenaran bahwa Jeongwoo dan Gaeul sepasang kekasih. Kau tahu kan, aku masih baru disini"

Leeseo langsung menatap ke arah Wonyoung saat mendengar kata Jeongwoo.

Leeseo menatap Wonyoung mengintimidasi. Dia memicingkan matanya menatap Wonyoung dalam. Wonyoung langsung meneguk salivatnya susah payah, dia sangat gugup saat di tatap Leeseo dengan tatapan tajamnya seakan ingin memakan Wonyoung hidup-hidup.

"Leeseo, ada apa?" Tanyanya takut-takut.

"Ada hubungan apa kau dengan Park Jeongwoo?"

Binggo! Ini yang dia takutkan sejak tadi. Pertanyaan itu, pertanyaan mengenai Jeongwoo.

Wonyoung menghela nafas. Apa dia harus menceritakannya pada Leeseo?

Tapi, ia juga sudah berjanji pada Jeongwoo. Bahwa ia tidak akan memberitahu siapapun mengenai mereka.

Leeseo kesal saat melihat Wonyoung yang hanya diam. "Ah aku minta maaf selalu ingin tahu tentangmu. Maafkan aku Wonyoung-ssi. Lain kali aku tidak akan bertanya lagi" ujar Leeseo lalu menatap novel yang sejak tadi ia bawa.

Mendengar perkataan Leeseo sungguh membuat Wonyoung sakit.

"Leeseo kita tetap sahabat kan?" Tanyanya menahan air matanya agar tidak jatuh.

Leeseo melirik Wonyoung. "Ntahlah Wonyoung, aku sekarang ragu padamu. Kau sebenarnya menganggapku sahabat bukan sih?"

"Tentu saja. Kau adalah satu-satunya sahabatku di Kirin, Leeseo"

"Wonyoung, aku minta maaf aku tidak bisa bersahabat dengan orang yang tidak jujur padaku" lirih Leeseo menatap ke arah lain. Jujur saja Leeseo sangat marah dan mengutuk mulutnya yang tidak bisa di kontrol ini.

Wonyoung terkejut mendengar perkataan Leeseo.

"Aku akan mengatakan semuanya padamu Leeseo. Mulai sekarang aku tidak akan menyembunyikan hal apapun lagi darimu, kumohon jangan seperti ini" air mata Wonyoung sukses mendarat di pipinya. "Sungguh kau adalah sahabatku Leeseo. Kumohon jangan melakukan ini padaku"

My Sister My Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang