Chapter 20 - Who's she?

191 20 3
                                    

⚠️mohon maaf, disarankan membaca chapter ini setelah berbuka puasa. Pasalnya ada scene yang bisa saja membatalkan puasa. Terimakasih⚠

----

Jang Wonyoung duduk di dalam bis menuju sekolah. Pikirannya sibuk mencerna hal yang terjadi semalam. Semalam dia---

Huh dia menghela nafas untuk sesekian kalinya.

Wonyoung semalam dia tidur di apartement Jeongwoo. Saat Hyojoo ibunya datang pagi-pagi tadi dia langsung pergi ke sekolah sebelum lelaki itu terbangun.

Pipinya memanas saat mengingatnya. Tangannya terangkat menyentuh bibirnya. Semalam dia---

Flashback

"Tentu saja aku khawatir karena kau pingsan. Kaupun juga akan sangat khawatir jika aku juga pingsan bukan?"

"Itu adalah dua hal yang berbeda"

"Tidak, itu sama saja. Ketika kau mengalami kesusahan, aku sebagai saudaramu akan begitu khawatir. Kau juga melakukan hal yang sama kan? Setiap aku mengalami kesulitan kau selalu ada untukku"

"Apa kau benar-benar tidak tahu?"

Wonyoung terdiam. Ia benar-benar tidak tahu.

Deg.

Wajah Jeongwoo kembali dekat. Mempersempit jarak di antara mereka.

Wonyoung meneguk salivatnya susah payah. "Aku tidak mengerti, Jeongwoo" gumamnya gugup.

Jeongwoo menghembuskan nafasnya "Karena aku menyukaimu"

Deg

"Apa?"

"Yah aku menyukaimu Jang Wonyoung. Karena itu kepedulianku berbeda denganmu"

Deg.

Wajah Jeongwoo semakin dekat. Wonyoung menutup mulutnya dengan punggung tangannya. Wonyoung geleng-geleng kepala "Ini salah kita adalah saudara" pikirnya kalut.

"Ini salah, Jeongwoo"

"Salah? Aku menyukaimu jauh sebelum kau masuk menjadi keluarga ku"

Wonyoung mengernyit bingung dengan penjelasan Jeongwoo. "Jeongwoo menyukaiku jauh sebelum menjadi kakakku? Apa maksudnya?" Batin Wonyoung bingung.

"Meski ini rumit ataupun buruk aku tetap akan mencobanya. Mencoba cinta buruk itu" lanjut Jeongwoo serius.

Wonyoung terdiam, ia menatap mata Jeongwoo mencari kebohongan disana. Dia belum percaya dengan apa yang di dengarnya. "Park Jeongwoo? Lelaki dingin itu menyukaiku? Itu tidak mungkin. Lalu lantas apa ini mimpi?"

Perlahan Jeongwoo mengambil  tangan Wonyoung yang menutupi bibir manisnya itu. Wonyoung kebingungan tapi terhipnotis dengan mata Jeongwoo yang begitu cantik. Lelaki itu kembali mendekat. Mempersempit jarak di antaranya.

Wajah Jeongwoo semakin dekat bahkan hidung keduanya sudah bersentuhan.

Wonyoung berteriak dalam hati. Segera gadis itu menutup matanya. Ia sangat gugup hingga tangannya terkepal dengan kuat.

Deg

Jeongwoo tersenyum melihat respon Wonyoung yang di luar dugaan yang mempersilahkan lelaki itu untuk menciumnya. Detik berikutnya benda kenyal itu bertemu.

Chu~~

Ini salah, Wonyoung. Apa yang kau lakukan? Otaknya memang mengatakan ini salah? Tapi hatinya berkata lain. Hatinya menerimanya, menikmatinya, dan mungkin menginginkannya. Oh sungguh ini benar-benar hal gila yang pernah Wonyoung perbuat. Wonyoung ingin protes dan memberontak tapi dia benar-benar tidak bisa melakukannya, tubuhnya membeku. Hati dan tubuhnya sepertinya bekerja sama mengalahkan pikirannya yang sepertinya ikut terbuai dengan perlakuan Jeongwoo.

My Sister My Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang